Teknologi Offside Semi Otomatis yang Dipakai di Piala Dunia 2022

Piala Dunia 2022 di Qatar telah digelar mulai dari 20 November. Saat ini, FIFA menggunakan teknologi offside semi otomatis atau semi-automated offside yang lebih cepat serta akurat.
Teknologi canggih ini akan membantu petugas mengambil keputusan terkait offside dengan lebih cepat. Penggunaan teknologi ini menyusul keberhasilan penggunaan VAR (Video Assistant Referee) yang dianggap berhasil pada Piala Dunia 2018 di Rusia.
Teknologi offside semi otomatis ini adalah evolusi dari sistem VAR yang telah dikembangkan selama tiga tahun demi memberikan performa terbaik pada Piala Dunia 2022 di Qatar. Masih penasaran dengan teknologi ini? Mari kita bahas mulai dari definisi serta cara kerjanya.
Definisi

Teknologi offside semi otomatis (semi-automated offside) adalah teknologi pendukung untuk ofisial pertandingan video (VAR) dan ofisial di lapangan yang bertujuan untuk membantu mereka membuat keputusan offside yang lebih cepat, akurat, dan tepat.
Teknologi ini sebelumnya sudah ditampilkan dan telah sukses dalam kompetisi FIFA dan UEFA sebelum pertama kali diuji cobakan pada Piala Dunia Antar klub 2021 dan Piala Arab 2021.
Cara kerja

Teknologi ini menggunakan sebanyak 12 kamera pelacak khusus yang dipasang di bawah atap stadion. Pemasangan kamera ini bertujuan untuk melacak bola dan melacak 29 titik tubuh dari setiap pemain.
Kamera ini juga mampu menghitung posisi tepat pemain di lapangan dalam hitungan 50 kali per detik. Sejumlah kamera mengambil 50 titik dari pergerakan pemain per detik yang berguna untuk mendeteksi lokasi pastinya di lapangan pada waktu tertentu.
Selain kamera, kunci penting dari teknologi ini juga terletak pada Al Rihla, bola resmi yang digunakan pada laga Piala Dunia 2022 di Qatar. Bola ini memiliki sensor khusus yang diletakkan di dalamnya untuk membantu deteksi offside selain kamera.
Sensor yang ada pada bola tersebut akan mengirimkan data hingga 500 kali per detik, sehingga deteksi titik tendangan mampu dilakukan dengan tepat.
Berdasarkan data dari pelacakan pemain serta bola, akan digabung dengan bantuan kecerdasan buatan sehingga nantinya akan muncul peringatan offside pada ofisial pertandingan. Peringatan tersebut akan dikirimkan setiap bola diterima pemain yang berada dalam posisi offside.
Selanjutnya, ofisial pertandingan video akan melakukan validasi peringatan tersebut sebelum diteruskan kepada wasit yang bertugas di lapangan dan wasit akan meniup peluit tanda offside disertai dengan gambar 3D yang ditampilkan di layar di stadion dan layar televisi untuk menunjukkan posisi offside sang pemain. Secara keseluruhan, teknologi ini membutuhkan waktu rata-rata sebesar 70 detik.
Demikianlah penjelasan tentang teknologi offside semi otomatis. Teknologi canggih ini digunakan pada Piala Dunia Qatar 2022 ini, lho.