Ternyata, PSSI Mau Pecat Shin Tae Yong Sejak Lawan China

- Erick Thohir blak-blakan soal pemecatan Shin Tae Yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia.
- Opsi pemecatan keluar jelang melawan China karena situasi di tubuh Timnas dianggap tak stabil oleh PSSI.
- Pemecatan Shin mengejutkan, warganet bereaksi dengan mengecam PSSI karena tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, blak-blakan soal pemecatan dengan Shin Tae Yong dari kursi pelatih Timnas Indonesia. Erick menyatakan rencana itu ternyata sudah disiapkan sejak lama.
Dalam duel kontra China pada putaran ketiga Piala Dunia 2026, Erick menyatakan sudah sempat ada rencana dari PSSI buat memecat Shin. Namun, hal tersebut tak terealisasi karena berbagai pertimbangan. Hingga akhirnya, pada Senin (6/1/2025), pemecatan Shin terjadi.
"Pak Sumardji (manajer Timnas) sudah bicara ke coach Shin tadi pagi. Nanti, tentu ada proses berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir, dan sekali lagi saya ucapkan terima kasih," ujar Erick di Menara Danareksa.
1. Katanya, ada ketegangan jelang duel

Opsi pemecatan keluar jelang melawan China, karena situasi di tubuh Timnas dianggap tak stabil oleh PSSI. Namun, Erick menyatakan pihaknya masih menahan diri karena ingin menjaga stabilitas di Timnas. Apalagi, jarak laga yang mepet menjadi alasan kuat buat Erick menahan Shin.
"Kejadian di China itu, sebelum pertandingan bahkan sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Tapi, kami berhitung, kalau itu dilakukan, tentu jarak ke pertandingan berikutnya terlalu singkat dan hari ini yang terbaik karena masih punya waktu," kata Erick.
2. Berani ambil risiko, hasilnya gimana?

Pemecatan Shin tentunya mengejutkan. Warganet bereaksi dengan mengecam PSSI karena tergesa-gesa dalam mengambil keputusan.
Risiko yang diambil juga terlalu besar karena Timnas masih punya empat laga tersisa di putaran tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026. Bahkan, di media sosial X, ada label "El Blunder" yang dikobarkan oleh warganet.
"Tentu, risiko tetap ada. Tapi, kami mengambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Kami sudah mencari figur-figur yang diyakini bisa memberikan extra effort dari dinamika komunikasi, leadership, maupun taktikal bermain yang bisa diharapkan," kata Erick.
3. Hormati Shin Tae Yong
Ketika ditanya soal "dinamika" yang terjadi, Erick tak menjabarkannya secara detail. Dia hanya menyatakan PSSI tetap menghormati Shin, tak akan bertindak "habis manis sepah dibuang"
"PSSI menyadari tanpa pelatih yang baik, tidak mungkin punya tim nasional yang baik," ujar Erick.