Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Zlatko Dalic: Hormatilah Apa yang Sudah Tertera di Papan Skor

FIFA.com

Tidak ada keajaiban untuk Kroasia. Di hadapan 70 ribu pasang mata yang memadati Stadion Luzhniki Moskow pada Minggu (15/7/2018) malam, mereka terpaksa bertekuk lutut dari Prancis dengan skor telak 2-4.

Meski menguasai jalannya pertandingan dengan angka ball possession mencapai 66%, serangan balik cepat Les Blues buyarkan mimpi Luka Modric dan kawan-kawan. Namun, Si Merah-Putih tak perlu berkecil hati. Tak ada yang menyangka mereka bisa melaju sejauh ini.

Hrvatska mendarat di Rusia bulan lalu tanpa ekspektasi secuil pun. Laga demi laga dijalani, kemenangan demi kemenangan datang. Dan voila, lahirlah generasi emas kedua yang lampaui pencapaian angkatan 1998.

Meski sedih, Zlatko Dalic sang percaik strategi Kroasia berusaha tetap tegar menerima kekalahan. Baginya, sang lawan memang bermain lebih bagus. Runner-up adalah catatk ciamik mengingat sosok berumur 51 tahun tersebut baru memegang kendali tim 9 bulan sebelumnya.

Berikut ini hasil konferensi pers pasca pertandingan seperti disadur dari Reuters dan FIFA.com.

1. "Kalah di final turnamen sekelas Piala Dunia adalah pengalaman pahit. Bagaimana perasaan tim Anda sekarang?"

FIFA.com
FIFA.com

Tentu kami kecewa. Namun kukatakan kepada para pemain usai laga rampung agar tetap berkepala tegak. Tak ada alasan untuk merasa kecewa. Mereka telah memberi semuanya. Berbanggalah, sebab ini adalah hasil yang sudah maksimal.

Kukatakan kepada mereka: “Jangan bersedih. Menjadi runner-up sebuah turnamen adalah hal yang fantastik. Inilah wajah sepak bola. Kita menang dengan terhormat, kalah pun tetap seperti itu. Hormatilah apa yang sudah tertera di papan skor.”

2. "Prancis menang dengan skor telak 4-2. Seperti apa jalannya laga di mata Anda?"

FIFA.com
FIFA.com

Selamat kepada Prancis atas gelar juaranya. Kami bermain bagus pada 20 menit pertama dengan mengendalikan pertandingan. Lalu terjadilah gol bunuh diri dari situasi bola mati. Kami berhasil bangkit mendominasi, sebelum penalti diberikan kepada tim lawan.

Aku berterima kasih kepada para pemain. Tadi itu adalah laga terbaik kami selama turnamen. Kami menguasai jalannya laga, namun malah kebobolan. Tak boleh ada kesalahan sedikitpun saat melawan tim tangguh macam Prancis. Memang sedih, namun kami pun bangga dengan raihan ini.

3. "Gol kedua Prancis lahir dari keputusan wasit untuk melihat VAR. Ada komentar?"

FIFA.com

Aku biasanya tak berkomentar tentang wasit. Namun aku katakan ini dengan jelas: Anda tidak memberi penalti seperti itu di final Piala Dunia. Namun itu tak mengurangi makna kemenangan Prancis.

Mungkin saja keberuntungan kami habis untuk enam laga sebelumnya. Tadi adalah laga terbaik sepanjang turnamen. Sekali lagi, Prancis adalah tim berkualitas. Kami kebobolan empat gol, itulah buktinya.

4. "Mendengar komentar sebelumnya, Anda tampaknya kurang suka dengan wasit tadi."

FIFA.com
FIFA.com

Jangan salah artikan ini sebagai bentuk serangan terhadap wasit. Aku menghormati wasit. Dia (Nestor Pitana, wasit di laga final) mengambil keputusan yang dianggapnya benar. VAR bagus jika menguntungkan tim, dan buruk jika merugikan.

5. "Baru 9 bulan melatih, Anda sudah membawa Kroasia ke final. Seperti apa rencana ke depannya?"

FIFA.com
FIFA.com

Sungguh pengalaman yang menyenangkan bisa bekerja sama dengan seluruh tim. Namun aku tak pernah mengambil keputusan hanya dalam waktu semalam. Untuk saat ini, aku tak memikirkan apapun kecuali pulang dengan selamat.

Aku bangga kepada para pemain, kepada tim ini, dan kepada negaraku.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Achmad Hidayat Alsair
EditorAchmad Hidayat Alsair
Follow Us