Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alat Elektronik yang Jadi Penyelamat saat Mati Lampu, Siapkan Yuk!

ilustrasi senter (pixabay.com/stux)

Bagi kebanyakan orang, pemadaman listrik hal yang menyebalkan. Aktivitas kita di rumah menjadi terganggu. Kenyamanan pun berkurang karena suhu menjadi agak panas dan seisi rumah menjadi gelap. Tentu akan menyiksa bila pemadaman berlangsung hingga berjam-jam.

Sebagai langkah antisipasi, siapkan alat-alat elektronik ini supaya kita bisa "survive" ketika mati lampu. Tenang, harganya tidak mahal dan bisa ditemukan dengan mudah di pasaran. Here we go!

1. Lampu emergency

ilustrasi lampu emergency (instagram.com/jastipintwinsg)

Lampu emergency diciptakan untuk digunakan dalam kondisi darurat seperti mati lampu. Bisa juga untuk menerangi tenda ketika camping. Kebanyakan menggunakan lampu jenis light emitting diode (LED) yang warnanya putih, sangat terang, dan hemat energi.

Bentuknya compact dan mudah dijinjing. Jika nyala lampu mulai redup, segera di-charge kembali. Dan harus diisi daya setiap 2-3 bulan sekali walau tidak dipakai agar kualitas baterainya tetap prima.

2. Kipas angin portabel

ilustrasi kipas angin portabel (instagram.com/wego_official)

Tinggal di negara tropis, kita bergantung pada kipas angin atau air conditioner (AC) untuk menyejukkan rumah. Ketika terjadi pemadaman listrik, suhu menjadi panas dan membuat mood kita berantakan.

Dengan kipas angin portabel, masalah itu bisa terselesaikan. Ukurannya kecil sehingga bisa dimasukkan tas dan rata-rata harganya di bawah Rp100 ribu. Yang dijual di pasaran umumnya memiliki kapasitas baterai 1.200-2.000mAh, bisa digunakan selama 2-4 jam.

3. Powerbank

ilustrasi powerbank (pixabay.com/viarami)

Mayoritas dari kita sudah memiliki benda ini. Fungsinya untuk mengisi ulang perangkat elektronik seperti ponsel, tablet, bahkan hingga kamera dan laptop. Selalu menjadi andalan saat tidak ada listrik, seperti ketika mati lampu maupun traveling.

Kapasitas baterai powerbank bervariasi, mulai dari 5.000-20.000mAh. Semakin besar kapasitas baterai, semakin berat dan tebal powerbank tersebut. Harganya rata-rata antara Rp100 ribu hingga Rp200 ribu.

4. Senter

ilustrasi senter (pixabay.com/stux)

Selain lampu emergency, kita wajib punya senter. Lebih praktis, ringan, dan pas di genggaman. Harganya juga lebih terjangkau, rata-rata di bawah Rp100 ribu. Terdapat dua pilihan cahaya yang dipancarkan, yaitu putih dan kuning.

Jika lampu emergency di-charge dengan aliran listrik, senter umumnya ditenagai dengan baterai AAA atau tipe D. Kekurangannya, cahayanya tidak terlalu terang dengan fokus jarak jauh. Sehingga, lebih cocok untuk mencari sesuatu daripada menerangi ruangan.

5. Lampu baca

ilustrasi lampu baca (instagram.com/thekawaiishoppu)

Mendadak mati lampu di malam hari, padahal besok ada ujian? Tenang, kamu tetap bisa belajar dengan lampu baca portabel. Tidak perlu repot-repot "ngungsi" ke rumah teman atau belajar di kafe!

Biasanya, lampu baca memiliki desain yang fleksibel. Kita bisa menekuk leher lampu ke segala arah. Selain itu, cahayanya bisa disesuaikan, apakah ingin temaram (supaya tidak sakit mata) atau terang-benderang.

Nah, itulah beberapa alat elektronik yang menjadi penyelamat saat mati lampu. Apakah kamu sudah punya semua?

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nena Zakiah
Umi Kalsum
Nena Zakiah
EditorNena Zakiah
Follow Us