5 Tips Merawat VGA atau Kartu Grafik PC agar Awet dan Gak Mudah Rusak

Setidaknya, ada dua jenis pendingin PC yang dijual di pasaran, yakni metode kipas dan cair (radiator). Nah, apa pun bentuk pendingin di PC-mu, sebaiknya gunakan produk yang berkualitas baik. Lalu, perhatikan pula sistem sirkulasi udara yang masuk dan keluar casing PC agar suhu di dalamnya tidak melonjak terlalu panas.

Dilansir laman Computer, suhu atau temperatur kartu grafik yang normal harus berada di bawah 80 derajat celsius pada saat digunakan untuk bekerja berat. Memang ada beberapa VGA yang sanggup bekerja di atas 90 derajat celsius, tapi suhu yang terlalu panas bisa merusak GPU atau chip utama dalam kartu grafik.

Sedapat mungkin gunakan power supply atau PSU yang sudah bersertifikasi 80 Plus. Hal ini dapat meminimalkan risiko kerusakan pada kartu grafik karena arus listrik dari PSU bisa berjalan dengan stabil. Bahkan, PSU abal-abal yang berharga tidak masuk akal biasanya tak memiliki garansi resmi yang bisa dipercaya.

Pemilihan PSU atau catu daya sangatlah penting karena sebuah kartu grafik bisa mengonsumsi daya listrik yang cukup tinggi. Ya, dibandingkan dengan hard disk, prosesor, kipas, motherboard, dan RAM, sebuah kartu grafik akan memakan daya yang jauh lebih besar. VGA kelas atas bahkan bisa mengonsumsi daya yang setara dengan AC 1/2 PK.

Terus, bagaimana cara mengetahui apakah sebuah PSU betul-betul bersertifikasi 80 Plus atau tidak? Kamu bisa cek semua produk PSU bagus pada laman clearesult.com/80plus. Harganya pun bervariasi dari yang paling terjangkau hingga kelas atas berharga mahal. Ingat, ya, PSU bagus belum tentu mahal.

Perhatikan jenis dan posisi soket VGA sebelum dipasangkan ke motherboard. Umumnya, VGA atau kartu grafik yang dijual di pasaran memiliki tipe soket PCIe 3.0 dan PCIe 4.0 yang tentu sangat berbeda di sisi performa. VGA dengan PCIe 4.0 bisa saja dipasangkan ke motherboard ber-PCIe 3.0, tapi performanya tentu gak akan maksimal.

Begitu pula dengan VGA ber-PCIe 3.0, ia dapat dipasangkan ke motherboard yang hanya mendukung PCIe 2.0, tapi dengan pengorbanan performa saat gaming atau pengolahan grafik. Selain itu, ada hal penting lainnya yang wajib kamu perhatikan ketika memasangkan VGA ke motherboard. Perhatikan posisi soket dan jangan sampai miring atau kendur.

Mungkin hal ini gak bakal ketahuan karena VGA seolah masih bisa bekerja dengan normal. Padahal, posisi soket yang miring atau longgar akan menyebabkan transmisi data dan listrik juga bakal terganggu. Biasanya, untuk memastikan soket terpasang dengan aman, produsen sudah menyediakan kunci (semacam pengait) khusus yang akan mengaitkan kartu grafik dan motherboard secara presisi.

Apakah melakukan overclock pada kartu grafik itu dilarang? Jika kamu tidak memiliki pengetahuan teknis tentang cara kerja overclock, sebaiknya jangan sekali-kali melakukannya. Kesalahan dalam melakukan setelan overclock bisa berdampak fatal dan mungkin itu bisa merusak komponen VGA milikmu secara permanen.

Tentu hal ini sangat berbeda dengan versi bawaan overclock (OC) VGA yang sudah dilakukan oleh produsen resmi. Tujuan dilakukannya perubahan setelan teknis pada VGA adalah untuk meningkatkan performa tanpa menyiksa komponen di dalamnya. Nah, sayangnya ada banyak gamer PC yang mencoba melakukan overclock tanpa keahlian khusus. Tak jarang komponen yang ada di PC malah rusak, terbakar, atau mati total.

Membersihkan kartu grafik bisa dilakukan ketika kamu membongkar atau membersihkan PC. Jangan lupa ganti pasta termalnya selama 1—2 tahun sekali. Namun, jika kartu grafikmu masih baru dan bergaransi, sebaiknya kamu tunggu hingga garansinya habis. Pasalnya, mengganti pasta termal berarti akan mewajibkanmu membongkar kipas dan heatsink yang ada di VGA tersebut.

Nah, kamu bisa pilih dan gunakan jenis pasta termal yang berkualitas bagus. Beberapa di antaranya dapat dilihat pada laman pcguide.com/reviews/best-thermal-paste. Jika tidak bisa membongkarnya sendirian, bawa saja PC atau VGA milikmu ke tempat servis komputer terpercaya di kotamu.

Ternyata, merawat VGA atau kartu grafik itu gak terlalu sulit, bukan? Dengan perawatan yang benar, komponen ini bisa awet dan mampu dipakai hingga 8 tahun ke atas. Semoga artikel ini dapat menjadi masukan buatmu, ya.