Sekarang para produsen ponsel pintar terus berinovasi untuk menghadirkan ponsel dengan layar yang besar namun tetap dengan bodi kecil. Banyak hal dilakukan dengan cara menghilangkan notch, menghadirkan punch hole hingga layar tanpa bezel. Itu semua demi layar smartphone yang besar.
Lalu smartphone apa saja yang memiliki rasio layar ke bodi besar? Berikut adalah 9 smartphone dengan aspek rasio layar dan bodi lebih dari 85%.
Huawei telah berhasil mengemas layar besar ke dalam body yang relatif ramping pada P30 Pro dan layar 6,47 inci memiliki rasio aspek 19,5: 9 dengan teardrop notch yang diukir di bagian atas dan bezel tipis di bagian bawah. Dengan screen-to-body rasio mencapai 88,5%. P30 Pro menggunakan layar OLED dengan kerapatan piksel hingga 398 piksel per inci (ppi).
OnePlus 7 Pro memukau dengan menampilkan desain yang benar-benar minimal dan memungkinkan hampir semua layar pada bagian depan dan masih ada bezel bawah. Layar 6,67 inci ini juga luar biasa tajam, dengan warna hitam pekat yang dimiliki AMOLED dan menawarkan kecepatan refresh 90Hz yang halus seperti sutra.
Ada juga sensor sidik jari dalam layar. Ditenagai prosesor Snapdragon 855 yang cepat, RAM dan penyimpanan yang besar serta tiga kamera utama. Ponsel ini mempunyai Screen-to-body ratio sebesar 88.4%.
Asus telah mengembangkan kamera flip up bermotor yang memungkinkan bagian depan menjadi hampir seluruhnya layar dan memungkinkan kamu menggunakan kamera utama yang beresolusi 48-megapiksel dan 13-megapiksel sebagai kamera selfie. Masih ada bezel di bagian bawah layar 6,4 inci dan Zenfone 6 menggunakan panel LCD dengan 403 piksel per inci. Dengan Screen-to-body ratso sebesar 88.7%
Spesifikasi internal sangat kuat dengan Snapdragon 855, baterai besar, RAM dan penyimpanan jumbo dan ruang untuk slot SIM ganda dan kartu MicroSD. Ini desain yang tidak biasa, tetapi harga yang terjangkau membuatnya menggoda.
Peringatan 10 tahun Samsung Galaxy S menuntut sesuatu yang istimewa dan S10 series tidak mengecewakan. Dengan Infinity-O menampilkan kamera hole-punch, Samsung telah menghilangkan bezel lebih banyak. S10 memiliki rasio layar ke body mencapai 88%, tetapi S10 Plus memiliki rasio layar ke body mencapai 87,5%.
Samsung juga menghapus pemindai sidik jari dari bagian belakang dan menggantinya dengan pemindai sidik jari dalam layar ultrasonik. Layar Dynamic AMOLED pada ponsel ini tidak ada duanya, dengan warna yang akurat, kecerahan yang tinggi, dan sertifikasi HDR10 Plus.
Huawei Mate 20 Pro hampir tidak ada duanya dalam hal spesifikasi, tetapi kedudukan itu berada di posisi kedua ketika berbicara rasio layar-ke-tubuh. Posisi teratas diklaim oleh saudara kandungnya, Huawei Mate 20, setidaknya untuk saat ini. Dengan teardrop notch dan bezel kecil di bawahnya, Huawei Mate 20 hampir semuanya layar di bagian depan.
Menawarkan fitur yang sama dengan Mate 20 Pro yang sedikit lebih besar, namun tidak memiliki pengisian nirkabel dan memiliki layar resolusi layar lebih rendah. Sementara Mate 20 memiliki sensor sidik jari di bagian belakang, Mate 20 Pro memiliki sensor sidik jari dalam layar. Mate 20 dengan rasio ke body mencapai 88% sedangakan Mate 20 Pro hanya 86,9% saja.
Layar AMOLED 6,42-inci hampir tidak memiliki bezel, hanya dagu tipis di bagian bawah. Susunan kamera bermotor dan hanya naik ketika kamu mengetuk ikon kamera, membutuhkan waktu 0,5 detik untuk membuka kameranya. Setelah digunakan, kamu memiliki kamera depan 25 megapiksel dan sistem pengenalan wajah O-Face dan kamera belakang ganda 16 megapiksel dan 20 megapiksel.
Ini adalah pendekatan inovatif yang memungkinkan desain yang sangat minimalis. Oppo menjanjikan mekanismenya bekerja dengan sangat baik dan tahan lama. Oppo Find X mempunya rasio layar ke body sebesar 86,9%.
Vivo adalah pelopor konsep kamera pop-up sebagai cara untuk meningkatkan rasio layar-ke-tubuh ponsel tanpa perlu notch, memamerkan ponsel konsep di Mobile World Congress. Terlihat cukup konvensional di belakang, dengan modul kamera ganda yang memasangkan lensa 12 megapiksel dan 5 megapiksel, tetapi bagian depan sebagian besar layar dengan dagu kecil di bagian bawah.
Dengan rasio layar ke tubuh mencapai 86,2%. Ada kamera selfie 8-megapiksel pop-up di kiri atas. Vivo Nex juga menawarkan sensor sidik jari dalam layar dan menggunakan layar itu sendiri sebagai speaker. Ini adalah paket inovatif, meskipun tidak tahan air, pengisian nirkabel dan NFC adalah hal yang cukup untuk menutupi kekurangan itu.
Honor View 20 memiliki kamera punch hole di bagian kiri atas layar IPS LCD dan dagu di bagian bawah. Layar 6,4 inci memiliki rasio aspek 19,5: 9 dan rasio layar ke tubuh mencapai 85,6%. Desain yang indah di bagian belakang dengan pola V reflektif yang menarik di kaca.
OnePlus 6T cocok dengan ponsel yang jauh lebih mahal dalam hal fitur dan desain. Bahkan, ia memiliki salah satu desain terbaik pada tahun 2018, dengan bezel tipis di bagian bawah layar dan teardrop notch ntuk kamera depan. Sensor sidik jari dalam layar. Layar menggunakan panel AMOLED 6,41-inci dengan resolusi 2,340 x 1,080-piksel dan rasio aspek 19,5: 9 serta rasio layar ke tubuh mencapai 85,5%.
Nah itulah 9 smartphone dengan rasio layar ke tubuh yang mencapai angka lebih dari 85%. Itu semua dilakukan untuk menghadirkan layar yang besar namun tetap dengan dimensi smartphone yang tak terlalu besar.