Alasan Mengapa Gak Boleh Pakai Stock Cooler saat Overclock Prosesor

Overclocking prosesor di PC kamu bisa menjadi langkah solutif untuk mendapatkan kinerja yang lebih baik dari komputer kamu. Kamu pun bisa menikmati performa tambahan tanpa mengeluarkan uang untuk membeli komponen PC baru. Namun, jika kamu berencana melakukan overclocking, penting untuk mempertimbangkan sistem pendingin yang kamu gunakan.
Stock cooler mungkin baik untuk penggunaan normal yang tidak terlalu berat. Tetapi hal ini tidak disarankan untuk overclocking saat kecepatan clock prosesor dipacu lebih berat. Berikut adalah tiga alasan utama mengapa kamu tidak boleh menggunakan stock cooler saat ingin melakukan overclocking prosesor kamu.
1. Kemampuan pendinginan yang terbatas

Salah satu alasan utama mengapa kamu tidak boleh menggunakan pendingin stok saat melakukan overclocking CPU adalah karena kapasitas pendinginannya terbatas. Pendingin bawaan pabrik dirancang untuk menjaga CPU kamu tetap dingin dalam kondisi pengoperasian normal. Namun, saat kamu melakukan overclock pada CPU menghasilkan lebih banyak panas yang dapat menyebabkan prosesor menjadi terlalu panas dan berpotensi merusak perangkat keras lain di dalam PC.
Pendingin aftermarket, di sisi lain, dirancang untuk menangani panas tambahan yang dihasilkan oleh overclocking. Pendingin aftermarket biasanya memiliki heatsink yang lebih besar, lebih banyak heat pipe, serta kipas lebih besar yang mampu menghilangkan panas lebih efektif daripada pendingin pabrik. Ini artinya kamu dapat melakukan overclock CPU tanpa khawatir overheat atau merusak perangkat keras kamu.
2. Tingkat kebisingan yang lebih tinggi

Alasan lain mengapa kamu tidak boleh menggunakan stock cooler saat melakukan overclocking CPU adalah karena bisa sangat berisik. Stock cooler seringkali berukuran kecil dan memiliki kipas kecil. Umumnya, kipas memiliki sensor panas yang mengatur kecepatan berputar agar CPU kamu tetap dingin. Hal itu menghasilkan tingkat kebisingan lebih tinggi yang bisa sangat mengganggu, terutama jika kamu menggunakan komputer untuk waktu yang lama. Pendingin aftermarket umumnya berukuran besar dan memiliki kipas lebih lebar. Hal ini memungkinkan kipas berputar pada kecepatan lebih rendah, namun, tetap memberikan pendinginan yang efektif. Tingkat kebisingan yang lebih rendah tentu bikin pengalaman bekerja di komputer lebih menyenangkan.
3. Menyebabkan umur pakai lebih singkat

Terakhir, menggunakan stock cooler saat melakukan overclocking CPU dapat mengurangi masa pakai perangkat keras kamu. Overclocking menghasilkan panas tinggi yang dapat menyebabkan penurunan performa CPU kamu dari waktu ke waktu. Hal ini berpotensi mengakibatkan umur CPU kamu lebih pendek. Itu artinya, kamu harus menggantinya lebih cepat jika kamu tidak merawatnya dengan baik. Pendingin aftermarket dapat membantu memperpanjang masa pakai CPU kamu dengan menjaganya tetap dingin dan mengurangi tekanan yang diberikan. Ini artinya kamu dapat melakukan overclock CPU tanpa khawatir akan merusaknya atau mempersingkat masa pakainya.
Meski stock cooler mungkin baik untuk penggunaan normal, sangat tidak disarankan untuk digunakan overclocking. Sebaiknya kamu membeli pendingin aftermarket yang memang dirancang untuk menangani panas tambahan hasil overclocking, memiliki tingkat kebisingan yang lebih rendah, dan dapat membantu memperpanjang umur CPU kamu. Jika kamu berencana melakukan overclocking CPU, berinvestasi pada pendingin aftermarket adalah pilihan cerdas yang akan membantu memastikan perangkat keras kamu tetap dingin dan senyap.