Tidak dapat disangkal jika iPhone, memulai era smartphone atau ponsel pintar. Sejak memulai debutnya pada 2007 silam, iPhone terus menjadi standar emas untuk HP modern. Tidak hanya sebagai HP dengan banyak fitur yang bisa diandalkan untuk kehidupan sehari-hari, iPhone mulai menjadi sesuatu yang lebih, termasuk simbol untuk kemewahan.
Namun terlepas dari itu semua, terlepas dari nilai premium yang dimiliki iPhone, HP flagship tersebut tak lagi keren seperti dulu. Mengapa? berikut ulasannya.
Pada tahun 2010-an, ada ratusan orang yang mengantre di luar toko resmi Apple, hingga bahkan menginap semalaman, demi bisa membeli iPhone terbaru di hari perilisannya. Namun kini, hal semacam itu tidak lagi terjadi. Selain karena kemudahan dalam membeli secara online, hal semacam itu tak lagi terjadi karena iPhone bukan lagi satu-satunya HP premium di pasaran saat ini. Kini, brand-brand Android kenamaan seperti Samsung dan Xiaomi punya HP premium yang tak kalah berkualitas dari iPhone.
Amerika Serikat atau AS merupakan pasar terbesar untuk Apple, sehingga tak mengherankan jika setengah dari semua HP yang terjual di negara tersebut adalah iPhone. Tidak hanya di AS saja, iPhone bahkan juga mendominasi keseluruhan Amerika Selatan. Berhasil mengendalikan setengah pasar di seluruh benua semacam itu memang impresif, namun di sisi lain, hal tersebut juga membuktikan bahwa iPhone telah menjadi HP yang umum alias tidak sespesial dulu.
Apple mungkin selalu berhasil membuat produk luar biasa, namun mereka tidak selalu bisa menjual produk tersebut dengan sangat baik. Dikala masih menjadi CEO, Steve Jobs tahu bagaimana caranya menjual produk dengan sangat baik. Sayangnya, CEO saat ini yaitu Tim Cook tidak mengikuti cara yang sama. Alih-alih mengadakan event offline yang terasa lebih personal seperti yang Jobs lakukan, Cook memilih untuk mengadakan event online yang terasa seperti iklan biasa yang mudah dilupakan.
Ada banyak komplain mengenai bagaimana tiap seri HP selalu nampak sama setiap tahunnya namun komplain tersebut, lebih sering dihadapi oleh iPhone daripada Android karena Apple sangat jarang melakukan perubahan signifikan pada tiap seri iPhone. Satu-satunya perubahan besar yang dibuat iPhone sejak 2019 adalah notch berbentuk yang disebut Dynamic Islands pada iPhone 14 Pro dan 14 Pro Max. Diluar itu, hampir tidak ada perbedaan yang berarti terutama dari segi desain.
Salah satu kekuatan terbesar Apple yang juga kemudian jadi salah satu kelemahan terbesar mereka adalah terlalu berfokus pada konsistensi. Karenanya, iPhone sangat lambat ketika berbicara soal fitur baru atau pembaruan dari segi hardware. Di sisi lain, brand-brand Android berinovasi dengan lebih cepat dan biasanya lebih terbuka terhadap feedback penggunanya. Sementara Apple, lebih memilih untuk menebak-nebak apa yang pengguna inginkan dan langsung mengaplikasikannya.
Cukup mengganggu dan merepotkan ketika mengetahui jika hingga kini, hal-hal sederhana seperti mengirim pesan, berbagi file dan melakukan panggilan video antara iPhone dan Android masih sulit untuk dilakukan. Mengirim file dari iPhone ke PC berbasis Windows juga tidak bisa dilakukan semudah mengirim file dari Android ke PC. Disaat Google dan Microsoft berusaha untuk menjembatani jarak antara Android dan Windows, Apple malah masih terus memasang “tembok” untuk iOS.
Salah satu hal menarik dari industri HP dalam beberapa tahun terakhir adalah munculnya HP lipat. Dapat dipahami mengapa HP lipat masih belum bisa menggantikan HP konvensional, namun tidak dapat disangkal jika perkembangannya terus naik dari tahun ke tahun. Sayangnya, di saat brand-brand HP Android berlomba-lomba untuk menciptakan HP lipat terbaik, Apple memilih untuk tidak aktif sama sekali. Beberapa leaker bahkan menyebut jika Apple tidak akan merilis HP lipat setidaknya sampai 2025.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa alasan mengapa iPhone bukan lagi smartphone keren seperti dulu. Setuju dengan pendapat di atas? Atau mungkin kamu punya pendapat lain?