5 Chipset Mid-Range Terbaik MediaTek Edisi Mei 2025

Pada 2025 ini, MediaTek Dimensity 8400 merupakan chipset mid-range terbaik keluaran MediaTek. Lebih lanjut, chipset ini digunakan di HP Rp4 jutaan keluaran POCO, yaitu POCO X7 Pro 5G. Memiliki clock speed sebesar 3.2 GHz, fabrikasi 4 nm, dan GPU Mali-G720 MP7, chipset ini mampu memberikan performa tinggi, efisiensi daya yang baik, dan optomalisasi game yang tinggi. Hanya sjya, terkadang chipset ini bisa menjadi cukup panas sehingga kamu perlu menyiapkan cooler tambahan jika bermain game berat. Chipset ini sendiri mampu menorehkan skor AnTuTu v10 yang sangat tinggi, yaitu 1,5 sampai 1,7 jutaan.

Walau sedikit lebih tua dari MediaTek Dimensity 8400, MediaTek Dimensity 8300 tetap diganderungi hingga saat ini. Pasalnya, MediaTek Dimensity 8300 bisa memberikan performa gaming yang tinggi, bahkan di game berat sekalipun. Skor AnTuTu v10 di chipset ini juga tinggi, yaitu mencapai 1,6 jutaan. Dilengkapi konfigurasi delapan core, GPU Mali-G615 MP6, satu core Cortex-A715, tiga core Cortex-A715, dan empat core Cortex-A510, chipset ini mampu menyaingi chipset lain di kelasnya.

Gak cuma soal gaming, spesifikasi lain dari MediaTek Dimensity 8300 juga tak bisa diremehkan. Pertama, MediaTek Dimensity 8300 mendukung kamera hingga resolusi 320 MP dan mampu merekam hingga 4K 60fps. Kemudian, ia juga mendukung penggunakan memori UFS 4.0 yang super ngebut. Dukungan RAM hingga 24 GB juga tersedia di chipset ini. Jadi, bisa disimpulkan kalau MediaTek Dimensity 8300 cocok untuk segala kebutuhan.

MediaTek Dimensity 7400 merupakan chipset yang tergolong baru karena pertama kali diumumkan pada Feburari 2025. Uniknya, walau tergolong pemain baru, chipset ini berani memberikan performa yang cukup tinggi. Spesifiknya, MediaTek Dimensity 7400 memiliki clock speed sebesar 2.6 GHz, skor AnTuTu v10 hingga 770 ribuan, dan skor GPU multi core hingga 2,9 ribuan. Alhasil, jika digunakan untuk bermain game menengah dan berat, chipset ini sudah cukup mumpuni.

Sayangnya, belum banyak produk yang menggunakan chipset ini. Tercatat, baru ada dua HP yang menggunakan MediaTek Dimensity 7400, yaitu Motorola Edge 60 Fusion dan realme Narzo 80 Pro 5G. Sebagai konsumen, pengguna baru bisa berharap semoga di masa depan ada banyak HP murah dan terjangkau yang menggunakan MediaTek Dimensity 7400.

Jika dibandingkan chipset lain di daftar ini, MediaTek Dimensity 6300 merupakan yang paling bawah. Pasalnya, MediaTek Dimensity 6300 diperuntukan untuk HP kelas menengah ke bawah yang harganya bekisar antara Rp2 sampai Rp3 jutaan. realme 13 5G, Samsung Galaxy A16 5G, OPPO A5 Pro 5G, dan Samsung Galaxy A06 5G merupakan beberapa HP yang menggunakan MediaTek Dimensity 6300.

MediaTek Dimensity 6300 cukup mumpuni di kelas harganya. Chipset ini bisa menorehkan skor AnTuTu v10 hingga 430 ribuan dan bisa menjalankan game ringan hingga menengah. Chipset ini juga mendukung perekaman hingga 2K 30fp dan resolusi kamera 108 MP. Sayangnya, MediaTek Dimensity 6300 hanya bisa dipasangkan dengan tipe memori UFS 2.2 sehingga kecepatan memorinya tak akan luar biasa. Nah, MediaTek Dimensity 6300 sangat cocok jika kamu memiliki budget tipis namun tetap ingin performa yang bersaing.

Sebagai chipset di kelas Rp3 sampai Rp5 jutaan, MediaTek Dimensity 7300 memiliki performa tinggi dan fitur berlimpah. Contohnya, chipset ini bisa merekam hingga 4K 30fps, mendukung HDR, mampu menorehkan skor AnTuTu hingga 700 ribuan, punya kemampuan GPU yang tinggi, menggunakan fabrikasi 4 nm, dan mendukung memori UFS 3.1. Biasanya, MediaTek Dimensity 7300 cocok digunakan bermain game menengah. Selain itu, kegiatan rendering dan multitasking juga bisa berjalan lancar dengan chipset ini. Jadi, MediaTek Dimensity 7300 bisa menjadi pilihan menarik di kelas menengah hingga menengah ke bawah.

Mengandalkan berbagai chipset ngebut dan mumpuni, MediaTek berhasil mengambil hati produsen dan konsumen. Tak hanya bisa diandalkan di segala situasi, saat ini juga ada banyak HP yang menggunakan chipset MediaTek. Tentunya hal tersebut merupakan sesuatu yang baik. Lebih lanjut, kehadiran chipset-chipset tersebut membuktikan kalau MediaTek bukanlah chipset abal-abal yang performanya rendah dan tidak bisa diandalkan.