Di awal tahun 2000 hingga 2010-an, ada tiga merek ponsel yang merajai pasaran. Yaitu Nokia, Motorola, dan Sony Ericsson. Yang terakhir adalah perusahaan telekomunikasi multinasional yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang.
Sony Ericsson dulu sempat berjaya, tetapi kini pamornya meredup dan tergeser oleh merek lain. Sebagai kilas balik, inilah beberapa tipe HP jadul keluaran Sony Ericsson. Mari bernostalgia!
Walkman, merek pemutar musik portabel Sony sejak tahun 1970-an, digunakan untuk menamai seri ponsel yang menjadikan musik sebagai fitur unggulan. Salah satu yang populer adalah Sony Ericsson W800.
Ponsel seberat 99 gram ini dirilis pada tahun 2005. Dengan resolusi layar 176 x 220 piksel, Sony Ericsson W800 memiliki kapasitas memori internal 34MB yang bisa diperluas hingga 2GB.
Meski sederhana, ponsel ini telah dibekali kamera 2 MP dengan flash dan bisa merekam video. Tipe baterainya Li-Po 900 mAh yang bisa bertahan hingga 400 jam dalam mode stand by, sanggup memutar musik hingga 19 jam, dan 9 jam dalam mode talk time.
Walau ada Bluetooth 2.0, inframerah, dan fitur radio, tapi tidak tersedia GPS. Dan ketiadaan jack 3.5mm adalah salah satu kekurangannya sebagai ponsel dari seri Walkman.
Beranjak ke Sony Ericsson K750, ponsel candybar yang diperkenalkan ke publik pada Juni 2005. Ponsel dengan codename "Clara" ini adalah penerus dari K700.
Sebagai ponsel K-series, tipe ini berfokus pada kamera. K750 memiliki mekanisme penutup kamera yang bisa digeser untuk menyalakannya. Resolusi kameranya 2 MP dengan LED flash untuk menerangkan lingkungan yang gelap dan fitur video untuk merekam momen berhargamu.
Memori internalnya kecil, hanya 38 MB, tapi bisa diperluas hingga 2 GB. Fiturnya kurang lebih sama dengan Sony Ericsson W800, mulai dari tipe baterai, berat device, hingga ketiadaan GPS dan jack 3.5mm.
Bisa dibilang, P800 ialah smartphone pertama Sony Ericsson. Sebab, ponsel ini memiliki layar sentuh dan dibekali dengan stylus. Diumumkan pada September 2002, ponsel ini memang diciptakan sebagai personal digital assistant (PDA).
Dengan berat 158 gram, Sony Ericsson P800 berjalan dengan sistem operasi Symbian 7.0. Kameranya VGA dengan kualitas seadanya dan tidak ada fitur video. Memori internalnya hanya 16 MB dan bisa diperluas dengan Memory Stick.
Untuk mengirim file antar perangkat, gunakan Bluetooth dan inframerah. Kita bisa menjelajah internet dengan browser WAP 2.0. Sayangnya, tidak ada loudspeaker, GPS, radio, dan jack 3.5mm.
P800 menggunakan baterai bertipe Li-Po dengan kapasitas 1000 mAh. Ponsel ini bisa bertahan hingga 400 jam dalam mode stand by dan 13 jam di mode talk time.
Berlanjut ke salah satu ponsel seri Cyber-shot, yaitu C902. Dirilis pada Juni 2008, ponsel ini berjalan dalam jaringan GSM/HSPA. Dibandingkan beberapa ponsel sebelumnya, terdapat banyak kemajuan di C902.
Seperti memori internal berkapasitas 160MB yang bisa diperluas dengan Memory Stick Micro (M2) hingga 8 GB. Selain itu, kamera belakang memiliki resolusi 5 MP disertai dengan LED flash dan video 320p 30fps. Bahkan, ada kamera depan untuk videocall!
Yang menarik, Sony Ericsson C902 ditampilkan dalam film James Bond: Quantum of Solace dan dipuji karena desain antarmuka pengguna serta kualitas bahannya. Tapi, kapasitas baterainya cuma 930 mAh saja.
Tidak hanya fungsional, Sony Ericsson F100i (Jalou) juga memiliki desain yang indah. Ponsel mungil berjenis clamshell ini dibuat untuk para fashionista dan merupakan hasil kolaborasi dengan Dolce & Gabbana.
Ponsel dengan berat 84 gram ini dirilis pada Oktober 2009. Jalou memiliki dua layar, satu layar utama dengan resolusi 240 x 320 piksel dan layar eksternal sekunder monokrom beresolusi 128 x 36 piksel.
Dengan memori internal 100MB, jika masih kurang, bisa ditambah dengan microSD pada slot yang telah disediakan. Memotretlah sesukamu dengan kamera 3.15 MP yang bisa merekam video berformat 320p 15fps.
Kamu bisa berkomunikasi via SMS, MMS, email, push email, instant messaging (IM), dan berselancar di internet dengan browser WAP 2.0. Baterainya bisa bertahan hingga 250 jam dalam jaringan 3G dengan talk time 4 jam 30 menit. Ada tiga pilihan warna yang tersedia, yakni onyx black, deep amethyst, dan aquamarine blue.
Selanjutnya adalah Sony Ericsson Xperia X2 (Vulcan) yang dirilis pada Januari 2010. Ciri khasnya adalah layar sentuh yang berpadu dengan keyboard QWERTY geser. X2 berjalan dengan sistem operasi Windows Mobile 6.5.
Tipe layarnya adalah resistive touchscreen dengan resolusi 480 x 800 piksel yang cukup lega. Memiliki memori internal 110MB yang bisa diperluas dengan microSDHC dan RAM 256MB, melansir dari GSM Arena.
Kamera utama memiliki resolusi 8 MP dengan LED flash dan video berformat 480p 30fps. Tersedia kamera depan untuk videocall. Ada Wi-Fi dan GPS, tidak seperti ponsel-ponsel yang telah disebutkan sebelumnya.
Tipe baterainya ialah Li-Po 1500 mAh yang bisa bertahan hingga 640 jam dalam jaringan 3G, memiliki talk time 6 jam, dan bisa memutar musik hingga 20 jam. Xperia X2 mempunyai dua pilihan warna, yaitu elegant black dan modern silver.
And the last one is Sony Ericsson Xperia Neo. Bisa dibilang, ponsel ini adalah generasi awal yang mengadopsi sistem operasi Android. Xperia Neo berjalan dengan Android 2.3.4 (Gingerbread) dan bisa di-upgrade ke 4.0 (Ice Cream Sandwich).
Dirilis pada Maret 2011, fitur Xperia Neo tergolong canggih pada zamannya. Seperti kamera 8 MP dengan LED flash, video berformat 720p 30fps, dan kamera depan. Diproteksi dengan scratch-resistant glass untuk melindungi layar dari goresan.
Memori internalnya berkapasitas 320MB dengan RAM 512MB. Tersedia Wi-Fi, Bluetooth 2.1, GPS, radio, dan microUSB 2.0. Diperkuat dengan baterai Li-Ion 1500 mAh yang bisa bertahan hingga 400 jam di jaringan 3G.
Nah, itulah beberapa ponsel ikonik keluaran Sony Ericsson. Mana yang pernah menjadi milikmu?