Daftar Terbaru 7 Superkomputer Terkuat di Dunia

- Superkomputer bekerja berdasarkan prinsip komputer biasa, namun dengan kinerja jauh lebih tinggi dan memerlukan infrastruktur besar.
- Frontier dan Aurora adalah superkomputer exascale pertama dan kedua di dunia yang digunakan untuk penelitian ilmiah dan kecerdasan buatan.
- Eagle, Fugaku, LUMI, Leonardo, dan Summit adalah superkomputer terkuat di dunia dengan fokus pada berbagai bidang penelitian.
Superkomputer bekerja berdasarkan prinsip yang sama seperti komputer biasa, namun punya tingkat kinerja yang jauh lebih tinggi.
Tidak seperti PC desktop atau laptop pada umumnya, mereka memproses kumpulan data dalam jumlah besar dan melakukan penghitungan dengan kecepatan luar biasa.
Perangkat-perangkat ini memerlukan infrastruktur dalam jumlah besar untuk beroperasi—termasuk sistem pendingin yang canggih.
Secara arsitektural, superkomputer juga dilengkapi dengan lebih banyak komponen dibandingkan PC biasa. Performanya juga diukur menggunakan floating-point operations per second (FLOPS).
Berdasarkan peringkat TOP500 terbaru, berikut tujuh superkomputer online terkuat saat ini yang dikutip dari laman Live Science.
1. Frontier

Frontier yang dibuat oleh raksasa superkomputer HPE Cray, menjadi komputer exascale pertama di dunia ketika mulai online pada tahun 2022.
Para ilmuwan awalnya berencana menggunakan Frontier untuk penelitian kanker, penemuan obat, fusi nuklir, material eksotik, perancangan, mesin superefisien dan pemodelan ledakan bintang, menurut IEEE Spectrum.
Di tahun-tahun mendatang, para ilmuwan akan menggunakan Frontier untuk merancang teknologi transportasi dan pengobatan baru, lapor MIT Technology Review. Perangkat juga akan digunakan untuk menjalankan simulasi tentang bagaimana Bima Sakti berevolusi dari waktu ke waktu.
2. Aurora
Berbasis di Argonne Leadership Computing Facility (ALCF), Aurora menjadi superkomputer exascale kedua yang pernah ada. Perwakilan ALCF mengatakan bahwa ia memiliki potensi untuk mencapai daya komputasi 2 exaFLOPS.
Dibangun melalui kemitraan dengan Intel dan HPE, Aurora mengintegrasikan alat dan analisis ilmiah, melakukan pemodelan dan simulasi, serta menjalankan kecerdasan buatan (AI/artificial intelligence).
Daya tembak Aurora memungkinkannya membuat model akurat di berbagai domain termasuk proyeksi iklim, ilmu material, penyimpanan energi, dan fusi nuklir.
Fusi merupakan bidang yang menjadi fokus Aurora, dan suatu hari nanti mungkin dapat membantu mengungkap rahasia energi fusi skala besar.
3. Eagle

Superkomputer Microsoft Eagle tidak berbasis di laboratorium, melainkan cloud. Sehingga siapa pun dapat mengaksesnya melalui platform cloud Microsoft Azure.
Ini adalah jaringan sistem terdistribusi yang secara kolektif memiliki kekuatan yang cukup untuk menjadi superkomputer tercepat ketiga di dunia. Eagle secara teori dapat diakses oleh siapa saja dengan membayar sejumlah biaya.
4. Fugaku

Pernah menjadi superkomputer terkuat di dunia—antara Juni 2020 dan Juni 2022—Fugaku adalah salah satu dari lima sistem tertua dalam daftar ini.
Namanya diambil dari Gunung Fuji, sebuah gunung berapi aktif sekitar 60 mil (100 kilometer) dari Tokyo, dan menggantikan superkomputer Summit (nomor 7 dalam daftar) ketika pertama kali mencapai puncak daftar TOP500.
Para ilmuwan telah menggunakan Fugaku untuk beberapa pertanyaan penelitian penting selama bertahun-tahun.
Saat pandemi COVID-19, para peneliti menggunakan kemampuan menghitung angka untuk memastikan bahwa masker wajah yang terbuat dari kain, bukan tenunan, lebih efektif dalam memblokir tetesan pernapasan di udara.
Fugaku saat ini sedang melatih model bahasa AI besar Jepang, dalam bentuk ChatGPT.
5. LUMI
LUMI yang berbasis di Finlandia adalah superkomputer terkuat di Eropa dan tercepat kelima di dunia.
Menurut pejabat Uni Eropa (UE), mereka menggunakan 100 persen energi pembangkit listrik tenaga air terbarukan dan limbah panasnya digunakan untuk menghangatkan bangunan di sekitarnya.
Perusahaan ini mulai menjalankan operasi percontohan tiga tahun lalu dan mulai beroperasi penuh pada Februari 2023.
Ditunjuk sebagai superkomputer yang dapat digunakan oleh para peneliti dari seluruh Eropa untuk penelitian kolaboratif, sistem ini dioptimalkan untuk beban kerja berbasis AI.
LUMI juga digunakan sebagai "mitra" komputer kuantum, yaitu dua sistem bernama QAL 9000 dan Helmi—keduanya berbasis di Finlandia.
Kemitraan komputasi klasik kuantum ini bertujuan untuk memberikan para peneliti komputer kuantum terbaik saat ini (yang sangat terbatas berdasarkan potensinya di masa depan) dan superkomputer.
6. Leonardo

Sistem lain yang merupakan bagian dari program superkomputer EuroHPC UE adalah Leonardo, terdiri dari tiga modul yang digabungkan untuk menjadikannya mesin tercepat kedua di Eropa.
Organisasi yang menjadi tuan rumah, CINECA, adalah konsorsium universitas-universitas Italia, pusat penelitian publik, dan lembaga pemerintah.
Superkomputer tersebut memasuki tahap praproduksi pada Mei 2023, yang mana dalam kurun waktu tersebut, 80 proyek telah diserahkan dan 13 proyek dipilih. Kemudian, pada bulan Agustus, perangkat super tersebut memasuki tahap produksi.
7. Summit

Dikembangkan untuk digunakan di Laboratorium Nasional Oak Ridge, Summit delapan kali lebih kuat dari superkomputer institusi sebelumnya, Titan, dan merupakan superkomputer paling kuat di dunia selama dua tahun hingga digantikan oleh Fugaku.
Selain pemodelan ilmiah, Summit dioptimalkan untuk beban kerja AI, termasuk pembelajaran mesin (machine learning) dan pembelajaran mendalam (depth learning) di berbagai bidang seperti kesehatan manusia dan penemuan material.