Review iQOO Z10 5G: Mid-Range Serba Cukup dengan Snapdragon 7s Gen 3

Saat membuka kotak iQOO Z10 5G, saya cukup senang melihat kelengkapan yang disediakan. Di dalamnya, sudah langsung tersedia charger FlashCharge 90W, kabel USB Type-C, softcase bening, quick start guide, dan kartu garansi.

Paket ini terasa cukup convenient, terutama bagi pengguna yang ingin langsung menggunakan perangkat tanpa perlu membeli aksesori tambahan.

Unit iQOO Z10 5G sendiri hadir dengan ukuran yang cukup besar, baik dari sisi layar maupun dimensi keseluruhan. Sebagai pengguna iPhone, saya merasa ukuran ini cukup memenuhi kantong, bahkan sedikit bulky saat dibawa di celana jeans.

Namun, untuk pengguna yang lebih mengutamakan pengalaman visual dan baterai besar, dimensi ini bisa jadi nilai tambah.

Beranjak ke desain, bagian belakang ponsel tampil menarik dengan kilau lembut bertekstur dan finishing matte. Sayangnya, tekstur tersebut tidak begitu terasa saat digenggam. Desain ini lebih dominan ke tampilan visual daripada sensasi tactile.

Salah satu keunggulan utama iQOO Z10 5G ada pada layarnya. Panel AMOLED 6,77 inci yang digunakan memiliki refresh rate 120Hz dan tingkat kecerahan puncak hingga 5.000 nits. Kombinasi ini menghasilkan pengalaman visual yang menyenangkan, baik saat menonton YouTube, scrolling media sosial, hingga bermain game.

Refresh rate tinggi memberikan navigasi yang mulus, sementara layarnya tetap terbaca dengan jelas di bawah terik matahari siang.

Layar ini juga mengusung desain curved display dengan bezel yang sangat tipis, yang membuat konten terasa lebih imersif. Sensor fingerprint optik yang tertanam di layar bekerja responsif, meski posisinya sedikit lebih rendah dari titik ideal. Ini bukan masalah besar, tapi butuh sedikit penyesuaian di awal.

Ditenagai oleh Snapdragon 7s Gen 3, iQOO Z10 5G mampu memberikan performa yang solid untuk penggunaan sehari-hari. Aktivitas rutin seperti telepon, chatting, menjelajah media sosial, menonton video, hingga bermain game bisa dijalankan dengan lancar tanpa hambatan berarti. Chipset ini memang bukan yang paling bertenaga di kelasnya, namun cukup efisien dan stabil untuk kebutuhan mayoritas pengguna.

Memang ada sedikit jeda saat membuka beberapa aplikasi, kemungkinan karena konfigurasi penyimpanan internal yang belum menggunakan standar tercepat. Namun, perbedaan ini tergolong minor dan hanya terasa jika kamu benar-benar memperhatikannya. Untuk pemakaian normal, kinerja iQOO Z10 tetap terasa responsif dan memuaskan.

Pengalaman multitasking di iQOO Z10 5G terbilang cukup memuaskan, terutama bagi pengguna yang sering berpindah antar aplikasi atau melakukan dua hal sekaligus. Saat bermain game, akan muncul multitask bar di pojok kiri atas yang memungkinkan pengguna membuka aplikasi lain, seperti YouTube, tanpa harus keluar dari game. Fitur ini praktis dan intuitif, cocok untuk mereka yang ingin tetap produktif atau terhibur saat bermain.

Dalam pengujian, perangkat ini tetap berjalan mulus saat menjalankan game dan memutar video secara bersamaan. Tidak ditemukan lag atau penurunan performa yang signifikan. Meski suhu perangkat mulai meningkat setelah beberapa saat, kondisi ini masih tergolong normal dan tidak mengganggu kenyamanan penggunaan.

Meski iQOO Z10 5G tampil cukup solid di banyak aspek, ada beberapa kekurangan yang patut dicatat. Dari sisi desain, upaya untuk menghadirkan kesan premium kurang berhasil sepenuhnya. Bagian belakang perangkat yang terbuat dari lembaran plastik komposit terasa cukup kentara, baik dari tampilan maupun saat disentuh. Ini membuat kesan elegan yang coba dibangun lewat finishing matte dan tekstur visual menjadi kurang maksimal.

Dari sisi kamera, performanya tergolong biasa saja. Hasil foto dan video memang cukup baik untuk penggunaan sehari-hari, tetapi tidak ada aspek yang benar-benar menonjol.

Absennya wide lens juga bisa jadi kekurangan tersendiri bagi pengguna yang suka mengambil foto lanskap atau grup. Meski begitu, mengingat posisi iQOO Z10 di segmen mid-range, keterbatasan ini masih bisa dimaklumi.

Secara keseluruhan, iQOO Z10 5G adalah pilihan menarik di kelas mid-range, terutama bagi pengguna yang mencari performa harian yang stabil, layar AMOLED cerah, dan baterai jumbo yang tahan lama. Chipset Snapdragon 7s Gen 3 dan dukungan multitasking yang baik membuatnya andal untuk berbagai aktivitas, mulai dari bermain game ringan hingga streaming.

Meski ada beberapa catatan di sektor desain dan kamera, kekurangan tersebut terasa wajar mengingat harga jualnya yang cukup terjangkau. Dibanderol mulai dari Rp3,6 jutaan, iQOO Z10 5G menawarkan nilai yang kompetitif untuk pengguna yang lebih mengutamakan fungsi.

Dengan kombinasi performa andal, layar memukau, dan baterai besar, iQOO Z10 5G layak dipertimbangkan sebagai daily driver di kelas mid-range. Gimana, tertarik beli?