Kiprah 5 Chipset Google Tensor hingga 2025, Bagaimana Performanya?

- Google Tensor G1 diluncurkan pada 2021, menawarkan fitur mutakhir seperti Automatic Speech Recognition dan kemampuan fotografi komputasional tinggi.
- Google Tensor G2 diperkenalkan bersama Google Pixel 7 series, meningkatkan kemampuan AI dengan machine learning terbaru.
- Google Tensor G3 memberikan peningkatan AI dan keamanan, serta performa yang lebih baik dengan GPU Mali-G715 MP7 dan core Cortex-X3.
Mencoba bersaing dengan perusahaan lain, Google juga turut mengembangkan chipset sendiri, yaitu Google Tensor. Google Tensor sendiri pertama kali diperkenalkan di tahun 2021 saat peluncuran Google Pixel 6 series. Sejak saat itu, tiap tahunnya Google selalu meluncurkan versi terbaru dari Google Tensor.
Berbagai peningkatan juga terus diberikan di tiap versi, entah itu di aspek performa, AI, kamera, hingga machine learning. Tiap versi Google Tensor juga punya nama, artsitektur, spesifikasi, dan teknologi baru yang belum tentu ada di pendahulunya. Penasaran mengenai chipset Google Tensor dari awal hingga akhir? Berikut urutan serinya!
1. Google Tensor

Google Tensor generasi pertama diluncurkan pada 2021 untuk digunakan di semua perangkat Google Pixel 6 series, entah itu seri reguler atau Pro. Di blog resminya, Google mengeklaim bahwa Google Tensor memiliki beberapa fitur mutakhir, seperti Automatic Speech Recognition terbaik di masanya, kemampuan fotografi komputasional yang tinggi, dan mampu merekam video di resolusi 4K 60 FPS.
Sayangnya, performa Google Tensor bukan yang terbaik karena chipset ini hanya bisa menorehkan skor AnTuTu v10 di angka 800 ribuan dan clock speednya cuma 2,8 GHz. GPU Mali-G78 MP20 di chipset ini juga bukan yang paling ngebut. Google Tensor sendiri masih menggunakan core Cortex A76 dan Cortex A55 yang biasanya lebih sering digunakan di chipset kelas menengah.
2. Google Tensor G2

Pada Oktober 2022, bersamaan dengan perilisan Google Pixel 7 series Google Tensor G2 diperkenalkan oleh Google. Membawa peningkatan dari pendahulunya, chipset ini menjadi lonjakan yang cukup besar bagi Google. Dilansir Android Authority, Google Tensor G2 menggunakan machine learning terbaru bernama Next-gen Tensor Processing Unit.
Karena hal tersebut, kemampuan AI di Google Pixel G2 meningkat dengan cukup tinggi. Google Tensor G2 bisa melakukan generate text to image secara real time. Jadi, Google Tensor G2 memang tidak berfokus pada performa mentah dan lebih mementingkan kemampuan AI, machine learning, serta pemrosesan foto dan video. Bayangkan saja, kinkerja machine learning di chipset ini meningkat hingga 35 persen.
3. Google Tensor G3

Google mengiklankan Google Tensor G3 sebagai chip baru yang memberikan peningkatan AI signifikan pada Google Pixel 8 series. Peningkatan tersebut tercermin dari beberapa hal, seperti kemampuan memahami kalimat yang lebih baik, meningkatkan fitur AI seperti Magic Eraser, dan mampu memaksimalkan generative AI. Selain fokus pada AI, chipset ini juga meningkatkan keamanan berkat kehadiran chip Titan M2.
Di aspek performa Google Tenso G3 ditenagai GPU Mali-G715 MP7. Lagi-lagi, GPU Mali tersebut bukan yang terbaik karena masih ada seri yang lebih tinggi, yaitu Imortalis. Untungnya Google Tensor G3 sudah beralih menggunakan core Cortex-X3 dan Cortex-A715 yang jauh lebih ngebut dari generasi sebelumnya. Skor AnTuTu v10nya juga meningkat drastis, bahkan menyentuh angka 1,5 jutaan.
4. Google Tensor G4

Sekali lagi Google tidak memberikan peningkatan performa yang signifikan di Google Tensor G4. Satu-satunya aspek performa yang mendapat peningkatan lumayan tinggi adalah clock speed yang naik menjadi 3,1 GHz. Namun, skor benchmark hingga performa real life Google Tensor G4 masih tertinggal jauh dari chipset lain seperti Snapdragon 8 Gen 3.
Sebenarnya Google Tensor G4 mendukung penggunaan memori UFS 4.0 yang ngebut. Namun, laman Android Central menjelaskan bahwa Google hanya menggunakan UFS 3.1 di Google Pixel 9 series. Hal tersebut cukup aneh karena performa dan kemampuan baca tulis UFS 3.1 jauh di bawah 4.0. Seperti pendahulunya Google Tensor G4 lebih fokus pada efisiensi, kemampuan AI, kamera, dan machine learning.
5. Google Tensor G5

Sebagai seri terbaru yang dirilis pada 2025, Google Tensor G5 masih belum menawarkan peingkatkan performa yang signifikan. Dilansir NanoReview, Google Tensor G5 justru berhenti menggunakan GPU Mali dan beralih ke PowerVR. Melansir Android Police GPU PowerVR DXT-48-1536 di Google Tensor G5 merupakan donwgrade besar karena tak bisa menawarkan performa gaming tingkat tinggi.
Jadi, meski Google Tensor G5 punya skor AnTuTu v10 hingga 1,4 jutaan performanya tak bisa bersanding dengan chipset sekelas buatan Qualcomm atau MediaTek. Hal mengecewakan lain dari Google Tensor G5 adalah efisiensi dan manajemen panasnya yang buruk. Seperti semua pendahulunya, Google Tensor G5 sangat berfokus pada kemampuan AI dan peningkatan kualitas kamera.
Setelah diulik, terlihat kalau Google Tensor merupakan chipset yang sangat unik. Ia seakan menganaktirikan aspek performa dan kemampuan gaming yang sangat berbeda dari chipset lain. Google sendiri memang tak pernah mengunggulkan aspek pefroma di Google Tensor. Namun, jika performa Google Tensor tidak mengalami peningkatan signifikan, maka chipset tersebut bisa ditinggalkan oleh konsumen.


















