Di saat para pemain mulai mencari kebebasan untuk bisa bermain game di mana saja dan kapan saja, permintaan untuk konsol portabel juga semakin meningkat. Mulai dari Game Boy yang sangat ikonik hingga yang paling baru seperti Steam Deck, konsol gaming portabel sangat membantu pemain dalam memainkan game favorit mereka di mana saja.
Jika kamu termasuk pemain yang tertarik untuk meminang konsol portabel sebagai alternatif konsol rumahan atau laptop gaming, berikut 7 yang paling direkomendasikan.
Menginspirasi banyak konsol portabel, Nintendo Switch berhasil menjadi salah satu konsol portabel paling populer sepanjang masa. Menyusul kesuksesan versi originalnya, Nintendo kemudian merilis Switch OLED yang sesuai dengan namanya, mengusung layar berpanel OLED yang lebih memanjakan mata. Selain akurasi warna yang lebih baik dan kontras lebih tinggi, layar Switch OLED juga lebih besar di angka 7 inci dibanding layar Switch biasa yang hanya berukuran 6,2 inci saja.
Steam Deck bukan konsol portabel biasa karena konsol gaming yang satu ini juga bisa digunakan sebagai PC portabel. Lewat konsol ini, kamu bisa memainkan berbagai game Steam yang kamu miliki atau menginstal emulator seperti RetroArch untuk memainkan game-game klasik. Daya tahan baterai konsol ini mencapai 8 jam dan menawarkan spesifikasi yang mumpuni. Sama seperti Nintendo Switch OLED, layar Steam Deck juga berukuran 7 inci namun dengan resolusi 1,280 x 800 piksel.
Ayaneo, nama yang jarang diketahui oleh para pemain, dengan cepat menjadi salah satu ‘pemain’ terbesar di pasar konsol portabel. Salah satu konsol terbaru mereka adalah Ayaneo 2 yang ditenagai oleh AMD Ryzen 7 6800U dan dalam beberapa game, berjalan lebih baik dari Steam Deck. Kedua tombol trigger dan analog pada konsol ini menggunakan sensor Hall Effect untuk melacak gerakan sehingga meminimalisir terjadinya drifting. Sama seperti Nintendo Switch, konsol ini juga memiliki sensor gyroscope.
Pertama kali diumumkan pada 2019 silam, Playdate merupakan konsol portabel yang hanya memiliki sekitar 20 game dan desain retro ala Nintendo Game Boy. Konsol berukuran mungil ini memiliki beberapa tombol dan engkol di bagian samping untuk mengendalikan karakter di beberapa game. Layarnya hitam putih dan karena tidak memiliki backlight, maka tidak direkomendasikan menggunakan konsol ini di luar ruangan. Selain itu, Playdate juga hadir dengan konektivitas Wi-Fi, loudspeaker dan dukungan Bluetooth.
Retroid Pocket 3+ merupakan konsol portabel dengan desain mirip seperti Nintendo Switch Lite, namun ukurannya lebih kecil. Konsol ini menjalankan Android 11 dan punya daya tahan baterai sekitar 7 jam. Desain rangka metal pada konsol ini membantu meredam panas, sehingga konsol dapat terus dingin dalam sesi gaming yang panjang. Untuk lain-lain, konsol ini dilengkapi dengan konektivitas Wi-Fi dan Bluetooth, port micro HDMI untuk docking ke monitor lain, audio jack dan port USB Type-C
Analogue Pocket bisa dibilang merupakan Nintendo Game Boy versi modern dengan layar yang punya resolusi 10 kali lipat dari konsol klasik itu. Dengan desain kokoh dan layar 3,5 inci yang diproteksi Gorilla Glass, konsol ini punya durabilitas yang tinggi. Yang menarik, alih-alih via emulator, game ini mendukung kartrid konsol portabel lawas seperti Game Boy, Game Boy Color dan Game Boy Advance. Selain itu, konsol ini juga mendukung adapter kartrid dari konsol lain seperti Sega Game Gear, Atari Lynx dan Neo Geo.
Salah satu fungsi HP di era modern seperti saat ini adalah bermain game. Namun, tidak lengkap rasanya jika bermain game di HP menggunakan layar sebagai ‘gamepad’. Untuk mengatasi masalah itu, Razer membuat Kishi V2 – gamepad yang dapat mengubah HP apa pun menjadi konsol portabel. Gamepad ini kompatibel untuk sebagian besar HP modern, baik Android maupun iPhone. Kishi V2 terhubung via port USB Type-C atau Lightning dan sempurna untuk digunakan bermain game-game online kompetitif.
Itulah tadi ulasan sekaligus rekomendasi beberapa konsol portabel terbaik untuk dipinang di 2023. Dari 7 konsol di atas, mana yang paling ingin kamu miliki?