Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Simulasi Kenaikan Harga Smartphone saat PPN Naik 12 Persen

ilustrasi perhitungan PPN 12 persen (freepik.com/wirestock)
ilustrasi perhitungan PPN 12 persen (freepik.com/wirestock)
Intinya sih...
  • Pemerintah akan naikkan tarif PPN dari 11% menjadi 12% mulai Januari 2025, namun hanya untuk barang-barang mewah.
  • Kenaikan tarif PPN ini akan memengaruhi harga smartphone, terutama segmen entry-level dan mid-range.
  • Produsen dan pengecer perlu strategi untuk menjaga daya beli konsumen dengan promo, diskon, atau program cicilan yang lebih fleksibel.

Mulai 1 Januari 2025, pemerintah secara resmi akan menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12 persen dari sebelumnya 11 persen yang diterapkan sejak 1 April 2022. Kebijakan ini merupakan bagian dari reformasi perpajakan yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Presiden Prabowo Subianto mengumumkan bahwa tarif PPN 12 persen akan diberlakukan secara selektif hanya untuk barang-barang mewah. Keputusan ini diambil setelah pengumuman Menteri Keuangan Sri Mulyani tentang kenaikan tarif PPN yang menuai kritik luas dari masyarakat, pengusaha, dan ekonom.

Sri Mulyani kemudian menegaskan bahwa tarif PPN 12 persen tidak akan diterapkan pada barang-barang kebutuhan pokok masyarakat. Pemerintah telah memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai penerapan tarif PPN 12 persen serta paket kebijakan ekonomi pada, Senin, 16 Desember 2024. Kenaikan ini diperkirakan akan memengaruhi berbagai sektor, termasuk industri smartphone.

Sebagai barang elektronik yang sangat diminati, perubahan tarif PPN ini akan langsung memengaruhi harga smartphone. Mengingat permintaan smartphone yang terus meningkat, perubahan PPN ini tentunya akan berdampak pada daya beli masyarakat. Artikel ini akan mengulas simulasi dan analisis dampak kenaikan PPN terhadap harga smartphone yang dapat menjadi gambaran sekaligus pertimbangan penting bagi konsumen sebelum membeli smartphone. Yuk, mari simak!

1. Dampak kenaikan PPN terhadap harga smartphone

ilustrasi pembeli smartphone (freepik.com/ASphotofamily)
ilustrasi pembeli smartphone (freepik.com/ASphotofamily)

Pada 1 Januari 2025, pemerintah Indonesia berencana menaikkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11 persen menjadi 12 persen. Meski secara persentase kenaikan ini terlihat kecil, dampaknya tetap akan signifikan terhadap harga barang-barang konsumen, termasuk smartphone. Kenaikan PPN akan langsung mempengaruhi harga jual akhir produk karena pajak ini akan langsung ditambahkan pada harga dasar produk sebelum dijual ke konsumen.

Sebagai contoh, jika harga dasar sebuah smartphone X adalah Rp5 juta, maka kenaikan PPN 12 persen ini akan membuat nilai akhir harga barang naik Rp50 ribuan. Meski nominalnya tidak terlalu besar, tiap kenaikan harga bisa terasa lebih signifikan khususnya bagi konsumen yang memiliki anggaran terbatas. Kenaikan harga ini juga berpotensi memperburuk daya beli konsumen, terutama dalam kondisi ekonomi yang masih dipengaruhi oleh inflasi dan ketidakpastian global. Sebagai hasilnya, produsen smartphone dan pengecer perlu memikirkan strategi untuk mengurangi dampak kenaikan harga ini agar tidak mengurangi volume penjualan mereka.

2. Simulasi kenaikan harga smartphone jika diterapkan PPN 12 persen untuk berbagai segmen

Simulasi perhitungan pajak bila diberlakukan PPN 12 persen untuk berbagai segmen smartphone. (dok. pribadi/Reyvan Maulid)
Simulasi perhitungan pajak bila diberlakukan PPN 12 persen untuk berbagai segmen smartphone. (dok. pribadi/Reyvan Maulid)

Dampak kenaikan PPN ini akan berbeda-beda tergantung pada segmen harga smartphone yang dibeli oleh konsumen. Pada segmen smartphone entry level misalnya, yang biasanya dibanderol dengan harga sekitar Rp2 juta hingga Rp3 juta, kenaikan PPN menjadi 12 persen ini akan berpengaruh lebih besar dalam persentase dibandingkan dengan smartphone di kelas atas. Sebagai contoh, sebuah smartphone dengan harga dasar Rp2 juta akan mengalami kenaikan sekitar Rp20 ribu yang bisa cukup berarti bagi konsumen yang memiliki anggaran minim atau bujet pas-pasan.

Untuk segmen mid-range dengan harga dasar sekitar Rp5 juta, kenaikan PPN menjadi 12 persen akan menambah sekitar Rp50 ribu pada harga jual. Bagi konsumen yang membeli smartphone di kelas ini, meski nominalnya lebih tinggi, dampaknya mungkin tidak sekuat di segmen entry level. Namun, semua kembali akan memengaruhi keputusan pembelian mereka, terutama bagi yang sensitif terhadap harga.

Di sisi lain, untuk segmen flagship dengan harga dasar mulai dari Rp10 juta ke atas, kenaikan PPN 12 persen akan lebih terasa pada nominal harga akhir meski tidak terlalu besar dalam persentase. Sebagai contoh, sebuah smartphone flagship seharga Rp15 juta akan mengalami kenaikan sekitar Rp150 ribu. Walau secara kasat mata terasa kenaikannya, tetapi tidak akan terlalu mengganggu daya beli konsumen kelas atas.

Namun, untuk konsumen yang sudah memiliki anggaran terbatas, kenaikan ini tetap menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan. Adapun, simulasi dampak kenaikan PPN untuk beberapa segmen harga smartphone dapat dilihat pada gambar tersemat. Dapat diinterpretasikan bahwa makin tinggi harga dasar smartphone, maka makin besar pula nominal kenaikan harga yang dirasakan oleh konsumen.

3. Dampak pemberlakuan PPN 12 persen pada konsumen segmen menengah ke bawah dan kelas atas

ilustrasi promo barang-barang elektronik (freepik.com/freepik)
ilustrasi promo barang-barang elektronik (freepik.com/freepik)

Bagi konsumen di segmen menengah ke bawah, kenaikan PPN 12 persen tentu akan terasa lebih signifikan. Mereka cenderung sensitif terhadap perubahan harga. Jadi, meski kenaikannya terkesan kecil, hal ini pasti tetap memengaruhi keputusan pembelian. Misalnya, pada segmen smartphone entry level, harga yang sebelumnya dianggap terjangkau bisa menjadi sedikit lebih mahal yang berpotensi menekan volume penjualan. Konsumen mungkin memilih untuk menunda pembelian atau mencari smartphone alternatif dengan harga lebih rendah.

Sebaliknya, konsumen kelas atas yang membeli smartphone flagship cenderung tidak terlalu terpengaruh oleh kenaikan ini. Bagi mereka, kenaikan harga yang kecil biasanya tidak mengubah keputusan pembelian perangkat premium. Namun, jika produsen atau pengecer menawarkan promo atau diskon menarik, mereka tetap akan mempertimbangkan dan tidak akan segan untuk memanfaatkan peluang tersebut.

4. Beragam strategi konsumen yang bisa disiapkan untuk menghadapi kenaikan harga smartphone

ilustrasi boks iPhone (apple.com)
ilustrasi boks iPhone (apple.com)

Untuk menghadapinya, konsumen bisa menyiapkan beberapa strategi. Salah satunya adalah membeli sebelum kenaikan PPN berlaku. Banyak konsumen yang mungkin akan memutuskan untuk membeli smartphone pada akhir 2024 untuk menghindari kenaikan harga akibat PPN yang baru. Hal ini dapat memicu lonjakan penjualan pada akhir tahun karena konsumen berusaha mengantisipasi kenaikan harga.

Selain itu, konsumen juga bisa memanfaatkan promo dan diskon yang sering ditawarkan oleh produsen atau pengecer. Banyak pengecer menawarkan potongan harga, cashback, atau cicilan dengan bunga rendah yang bisa membantu mengurangi dampak kenaikan harga akibat PPN. Bahkan, beberapa produsen mungkin akan menawarkan program trade-in, di mana konsumen bisa menukarkan smartphone lama mereka dengan harga lebih terjangkau.

5. Dampak kenaikan PPN pada pasar smartphone

ilustrasi boks smartphone (freepik.com/Mateus Andre)
ilustrasi boks smartphone (freepik.com/Mateus Andre)

Kenaikan PPN menjadi 12 persen yang akan berlaku pada 2025 tentunya berdampak langsung pada harga smartphone. Meski kenaikannya terkesan tak seberapa dampaknya akan tetap terasa, terutama bagi konsumen segmen menengah ke bawah yang lebih sensitif terhadap harga. Produsen dan pengecer akan menghadapi tantangan untuk menjaga daya beli konsumen dengan menawarkan nilai tambah, seperti diskon, promo, atau program cicilan yang lebih fleksibel.

Segmen smartphone entry level dan mid-range diperkirakan merasakan dampak terbesar karena konsumen di segmen ini cenderung lebih berhati-hati dalam pengeluaran. Produsen mungkin perlu menyesuaikan biaya produksi atau mengoptimalkan rantai pasokan untuk menekan kenaikan harga. Di sisi lain, peningkatan kualitas produk dan fitur juga menjadi strategi utama untuk tetap menarik minat konsumen, meskipun harga sedikit lebih tinggi. Konsumen dapat mengantisipasi perubahan ini dengan beberapa strategi, seperti membeli smartphone sebelum kenaikan PPN berlaku atau memanfaatkan promo dan diskon yang ditawarkan produsen. Langkah-langkah ini dapat membantu mereka mendapatkan produk yang sesuai kebutuhan tanpa terlalu membebani anggaran.

Dalam jangka panjang, pasar smartphone akan terus beradaptasi. Kenaikan PPN 12 persen ini diprediksi memicu persaingan yang lebih ketat di antara produsen untuk mempertahankan relevansi di pasar. Kamu juga mungkin akan melihat strategi pemasaran smartphone yang lebih kreatif dan inovatif guna menarik perhatian konsumen di tengah perubahan harga smartphone.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Reyvan Maulid
EditorReyvan Maulid
Follow Us