Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Skandal SKT Jadi Berkah Buat Samsung Galaxy S25, Laris 3 Juta Unit!

Samsung Galaxy S25 (samsung.com)
Samsung Galaxy S25 (samsung.com)
Intinya sih...
  • Lonjakan perpindahan operator jadi angin segar bagi Samsung Galaxy S25
  • Tingginya penjualan Galaxy S25 juga ditopang oleh meningkatnya insentif penjualan dari tiga operator besar
  • Galaxy S25 ditawarkan dengan diskon besar, keunggulan fitur AI, dan efek pre-order
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Siapa sangka, sebuah insiden justru bisa menjadi ladang berkah bagi raksasa teknologi sekelas Samsung? Pasalnya, Samsung Galaxy S25 berhasil mencetak rekor baru di pasar domestik Korea Selatan. Hanya dalam waktu 6 bulan sejak dirilis pada Februari 2025, Galaxy S25 berhasil terjual lebih dari 3 juta unit.

Ini menjadi periode tercepat untuk mencapai angka 3 juta unit di antara semua lini Galaxy S. Bahkan, pencapaian tersebut diraih dua bulan lebih cepat dibandingkan pendahulunya. Waktu yang dibutuhkan Galaxy S25 untuk menembus penjualan 1 juta dan 2 juta unit juga tercatat 1 hingga 2 minggu lebih cepat dibanding model sebelumnya.

Mengutip laporan ChosunBiz (6/8/2025), insiden peretasan SK Telecom disebut sebagai salah satu faktor utama di balik suksesnya Samsung Galaxy S25 di pasar domestik. Sebagai operator seluler terbesar di Korea dengan 25 juta pelanggan, SK Telecom meluncurkan insentif penjualan besar-besaran selama 3 bulan terakhir untuk mencegah lonjakan pelanggan yang hengkang. KT dan LG Uplus pun turut merespons dengan menaikkan insentif mereka demi menarik pelanggan dari SK Telecom. Lantas, apa rahasia di balik kesuksesan Samsung Galaxy S25 yang justru melejit di tengah badai insiden peretasan SK Telecom (SKT)? Simak racikan strategi dan momentum jitu Samsung berikut!

1. Lonjakan perpindahan operator jadi angin segar bagi Samsung Galaxy S25

ilustrasi slot kartu SIM yang berhasil dikeluarkan dari smartphone menggunakan SIM Card Ejector (unsplash.com/Brett Jordan)
ilustrasi slot kartu SIM yang berhasil dikeluarkan dari smartphone menggunakan SIM Card Ejector (unsplash.com/Brett Jordan)

Pasar number portability atau perpindahan operator tanpa mengganti nomor mengalami lonjakan terbesar dalam 11 tahun terakhir. Selama periode berlakunya Undang-Undang Distribusi Perangkat Seluler (Mobile Device Distribution Act) yang diterapkan sejak 1 Oktober 2014 dan akan berakhir pada 22 Juli 2025, jumlah perpindahan biasanya berada di kisaran 400.000 hingga 500.000 kasus per bulan. Namun, pada April 2025, jumlahnya melonjak menjadi 690.954 kasus, lalu meningkat drastis menjadi 933.509 kasus pada Mei, dan tetap tinggi di angka 666.618 kasus pada Juni.

Puncaknya terjadi pada Juli 2025 di mana jumlah perpindahan mencapai 956.863 kasus. Capaian ini sekaligus mencatatkan rekor tertinggi sejak undang-undang tersebut diberlakukan. Lonjakan signifikan ini dipicu oleh penghapusan denda bagi pelanggan SK Telecom yang ingin berpindah operator, serta keputusan pemerintah untuk menghapus Undang-Undang Distribusi Perangkat Seluler yang selama ini membatasi besaran insentif dari operator.

Galaxy S25 menjadi salah satu produk yang paling diuntungkan dari kondisi pasar yang tidak biasa ini, terutama selama periode April hingga Juli 2025. Padahal, secara umum, periode tersebut merupakan waktu ketika efek peluncuran produk baru mulai mereda dan penjualan biasanya menurun. Namun, Galaxy S25 tetap mampu mempertahankan posisinya sebagai flagship utama Samsung, hingga akhirnya Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 dirilis pada akhir Juli 2025.

Selain memanfaatkan momentum sebagai perangkat unggulan, tingginya penjualan Galaxy S25 juga ditopang oleh meningkatnya insentif penjualan dari tiga operator besar, yaitu SK Telecom, KT, dan LG Uplus. Insentif ini diberikan sebagai respons terhadap insiden peretasan data pelanggan SK Telecom yang sempat mengguncang industri telekomunikasi Korea. Kombinasi antara promosi agresif, krisis keamanan, dan meningkatnya mobilitas pelanggan membuat Galaxy S25 tetap laris di pasaran, bahkan ketika efek "produk baru" seharusnya mulai menurun.

2. Galaxy S25 ditawarkan dengan diskon besar, keunggulan fitur AI, dan efek pre-order

Samsung Galaxy S25 (samsung.com)
Samsung Galaxy S25 (samsung.com)

Selama 3 bulan terakhir, Galaxy S25 varian 256 GB menjadi salah satu smartphone dengan potongan harga terbesar di sejumlah gerai. Konon, harganya mencapai 1.155.000 won (sekitar Rp13,6 juta). Di beberapa lokasi, konsumen cukup menambahkan sekitar 100.000 hingga 300.000 won (sekitar Rp1,2 juta hingga Rp3,5 juta) setelah menerima subsidi dari operator sehingga sangat terjangkau untuk ukuran smartphone flagship. Tak hanya itu, jika konsumen bersedia mengganti nomor telepon, biaya tambahan bisa ditekan hingga sekitar 800.000 won (sekitar Rp9,4 juta) berkat kombinasi insentif dari operator dan retailer. Skema ini membuat Galaxy S25 tampil sebagai flagship yang lebih “ramah kantong”, terutama di tengah ketatnya persaingan pasar smartphone.

Skema diskon besar ini tidak hanya berlaku untuk Galaxy S25 versi standar, tetapi juga untuk model Plus dan Ultra. Para retailer memanfaatkan insentif dari tiga operator besar yaitu SK Telecom, KT, dan LG Uplus untuk memberikan rebate atau potongan harga langsung kepada konsumen. Kombinasi berbagai promosi tersebut menjadi faktor penting yang menjaga daya tarik Galaxy S25 di tengah kompetisi sengit.

Selain menawarkan harga menarik, Samsung juga memperkuat posisi Galaxy S25 berkat fitur-fitur berbasis kecerdasan buatan (AI). Salah satu unggulannya adalah Now Brief, fitur yang mampu menampilkan informasi personal secara ringkas dan relevan dengan kebutuhan pengguna. Berkat peningkatan fitur serta pengalaman pengguna yang ditawarkan, Galaxy S25 mencetak rekor pre-order tertinggi sepanjang sejarah lini Galaxy S yakni mencapai 1,3 juta unit sebelum perangkat resmi dirilis. Pencapaian ini menunjukkan tingginya antusiasme terhadap integrasi AI dalam smartphone flagship.

Samsung mencatat bahwa fitur-fitur seperti generative editing, slow-motion cerdas, dan audio eraser menjadi favorit pengguna setelah peluncuran. Perusahaan juga optimistis bahwa Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 akan mencetak rekor pre-order baru, berkat AI yang lebih intuitif dan pengalaman pengguna yang lebih disempurnakan. Dengan strategi yang menggabungkan inovasi teknologi dan insentif agresif, Samsung berharap dapat mempertahankan dominasinya di pasar smartphone domestik dari awal hingga akhir tahun ini.

3. Samsung berhasil mempertahankan dominasi di pasar smartphone Korea

Samsung Galaxy Z Fold 7 (samsung.com)
Samsung Galaxy Z Fold 7 (samsung.com)

Menurut data dari firma riset lalu lintas web dan perangkat pintar StatCounter, pada Juni 2025 Samsung Electronics menguasai 68 persen pangsa pasar smartphone di Korea Selatan, sementara Apple hanya mencatatkan 23 persen. Industri telekomunikasi menilai bahwa strategi insentif besar-besaran tidak hanya diterapkan pada Galaxy S25, tetapi juga mencakup iPhone 16 series yang dirilis pada September tahun lalu. Namun, dampaknya terhadap penjualan iPhone dinilai tidak sebesar pengaruh yang dirasakan Galaxy S25.

Skandal keamanan yang awalnya diprediksi bakal mengguncang industri telekomunikasi justru berubah menjadi peluang emas bagi Samsung. Galaxy S25 muncul sebagai penerima manfaat utama dari persaingan ketat antaroperator dan lonjakan migrasi pelanggan sekaligus memperkuat posisi Samsung sebagai pemimpin pasar smartphone di Korea. Samsung kini membidik kelanjutan tren positif tersebut di paruh kedua 2025 lewat peluncuran Samsung Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7.

Melalui kombinasi fitur berbasis AI dan strategi pemasaran yang agresif, perusahaan asal Korea itu tampaknya masih akan memegang kendali atas pasar smartphone domestik hingga akhir tahun. Skandal SK Telecom memang menjadi pukulan bagi banyak pihak, tetapi Samsung berhasil mengubah krisis tersebut menjadi lompatan besar. Ini bukan semata soal pencapaian angka penjualan, tetapi juga bukti bahwa strategi yang tepat, pemanfaatan teknologi, dan momentum yang pas dapat menciptakan sejarah baru di industri. Selamat, Samsung!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us