Xiaomi Bakal Rilis Aksesori Pelacak, Bekal Saingi Apple AirTag?
- Xiaomi Tag hadir sebagai pesaing Apple AirTag dan Samsung Galaxy SmartTag
- Dilengkapi dengan teknologi Ultra-Wideband (UWB) untuk pelacakan presisi dan koneksi Google Find My Device Network
- Diunggulkan karena harga yang lebih terjangkau dibandingkan kompetitornya, menjadikannya pilihan utama bagi pengguna Android
Xiaomi bakal memperkenalkan perangkat pelacak barang terbaru mereka bernama Xiaomi Tag. Xiaomi Tag dirancang untuk memudahkan pengguna menemukan barang-barang penting seperti kunci, dompet, tas, dan lainnya. Kehadiran perangkat ini diprediksi akan menjadi pesaing bagi Galaxy SmartTag milik Samsung dan Apple AirTag.
Informasi mengenai Xiaomi Tag pertama kali muncul melalui akun Weibo, Repeater 002, pada 9 Desember 2025. Perangkat ini kemungkinan besar akan diluncurkan bersama Xiaomi Watch 5 dan Xiaomi Buds 6 dalam rangkaian acara peluncuran smartphone flagship Xiaomi 17 Ultra di China, 26 Desember 2025. Meski sebagian detail masih berupa rumor, bocoran informasi awal sudah mengungkap beberapa fitur penting yang kemungkinan hadir pada Xiaomi Tag. Berikut di antaranya!
1. Xiaomi Tag dibekali dukungan Ultra-Wideband (UWB)
Salah satu keunggulan Xiaomi Tag terletak pada dukungan teknologi Ultra-Wideband (UWB) yang memungkinkan pelacakan jarak pendek menjadi lebih presisi. Fitur ini mirip Precision Finding pada Apple AirTag yang membuatnya menonjol di pasaran. Berkat UWB, pengguna dapat melacak barang yang hilang jadi lebih akurat, bahkan di area padat atau dalam ruangan di mana sinyal GPS terbatas.
Selain itu, UWB juga mendukung interaksi yang lebih cerdas dengan perangkat lain. Misalnya, pengguna bisa memberikan panduan arah yang lebih akurat dan tepat saat mencari tracker. Kombinasi antara presisi tinggi dan respons cepat membuat Xiaomi Tag berpotensi memberikan pengalaman pelacakan yang lebih ramah bagi pengguna Android.
2. Xiaomi Tag diperkirakan akan terhubung dengan jaringan Google Find My Device
Selain UWB, Xiaomi Tag kabarnya juga mendukung jaringan Google Find My Device. Teknologi ini juga digunakan oleh beberapa kompetitornya seperti Chipolo, Pebblebee, dan Motorola Moto Tag. Jaringan ini memanfaatkan jutaan smartphone Android di sekitar untuk mengirimkan lokasi perangkat secara anonim, bahkan ketika barang berada jauh atau pencarian dalam kondisi offline.
Kemampuan semacam ini sebenarnya telah lama menjadi keunggulan utama Apple AirTag yang memadukan teknologi UWB dengan ekosistem Apple yang begitu luas. Setelah pengumuman Google Find My Device Network pada 2024, kini pengguna Android juga dapat menikmati fitur pelacakan serupa. Integrasi Xiaomi Tag justru memudahkan pengguna untuk mengelola semua perangkat mereka melalui satu aplikasi yang ramah bagi pengguna Android.
3. Akankah Xiaomi Tag dibanderol harga lebih terjangkau?
Meskipun pasarnya sudah diisi oleh beberapa kompetitornya, Xiaomi diprediksi akan lebih menonjol berkat strategi harga yang lebih agresif. Saat sebagian besar tracker dijual di atas 25 dolar AS (sekitar Rp416 ribu), Xiaomi dikenal mampu menawarkan spesifikasi serupa. Jika Xiaomi mengikuti pola harga yang biasa mereka terapkan, kemungkinan Xiaomi Tag akan dibanderol di bawah 25 dolar AS.
Kombinasi harga yang bersaing dan fitur unggulan membuat tracker ini berpotensi menjadi pilihan utama. Apalagi, bagi pengguna yang menginginkan pelacak berkualitas tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Kehadirannya sekaligus menandai persaingan yang semakin ketat dan mendorong inovasi di pasar pelacak pintar.
Perlu dicatat bahwa informasi ini masih berupa spekulasi. Detail mengenai spesifikasi, fitur, dan harga Xiaomi Tag baru akan diumumkan saat peluncuran resmi. Harga yang tertera juga bisa jadi berbeda dari angka yang saat ini dirumorkan.
