Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Mengapa Sebaiknya Kamu Berhenti Main Game Mobile Legends

hardwarezone.com.sg

Sejak awal kehadirannya, game Mobile Legends menarik perhatian gamers Indonesia. Saking digandrunginya oleh masyarakat, game ini sampai masuk kategori "game sejuta umat." Artinya, game Mobile Legends dimainkan oleh anak kecil sampe orang tua. 

Buat kamu yang masih main game ini, perhatikan 5 alasan berikut ini yang mungkin bisa menjadi pertimbangan buat berhenti main Mobile Legends.

1. Pemain yang toxic

Dok. Pribadi

Toxic Players sekarang ada di mana-mana. Mereka bisa kamu temukan dari tier Warrior sampai Mythic. Biasanya toxic players ini merasa paling jago dan paling tahu soal game ini. Akhirnya mereka jadi egois, ingin menang sendiri, ingin jadi pemimpin. Kalau diabaikan atau dilawan biasanya mulai ngerusuh di kolom chat dan mainnya gak bener.

2. Bikin emosi

Pixabay.com/robinhiggins

Biasanya emosi muncul karena ada toxic player di tim kita, atau bisa juga gara-gara teknis seperti sinyal dan lag di dalam game. Kalau sudah begini, game bukan lagi buat hiburan deh.

3. Mengganggu produktivitas

Pixabay.com/natureaddict

Main game itu bikin kecanduan. Bagus kalau main terus-terusan sambil menang terus, kalau malah dapat tim yang gak kompak dan akhirnya lose-streak, kita sendiri yang rugi. Akibatnya waktu kita yang berharga jadi hilang begitu saja, produktifitas kita pun terganggu karena emosi dan waktu yang terbuang percuma membuat kita malas.

4. Solo playing itu hampir mustahil

Dok. Probadi

Kalau kamu tipe pemain yang suka main sendirian atau solo player, lebih baik jangan dilanjutin. Sekarang main sendirian sudah mustahil buat dilakukan, terlalu banyak kutukan di tiap-tiap tier. Lebih baik kamu cari teman mabar yang permainannya sesuai sama kamu.

5. Lupa bersosialisasi

hardwarezone.com.sg

Yang terakhir, gamer yang kecanduan main game Mobile Legends biasanya lupa bersosialisasi dengan masyarakat di lingkungannya. Kalaupun main gamenya di luar, komunikasi sangat minim terjadi karena perhatian si pemain terlalu fokus pada game nya. Akhirnya dicap asik sendiri, atau bahkan apatis.

Yah kita juga harus ingat, main game adalah kegiatan pelepas penat dan hiburan di tengah-tengah kesibukan. Maka, jangan sampai game membuat kamu semakin stress, dan menghilangkan kehidupan di real life yang kamu miliki.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Paulus Risang
EditorPaulus Risang
Follow Us