5 Alasan Wild Rift Gagal Saingi Mobile Legends di Indonesia

Wild Rift memiliki grafis yang keren dan enak dipandang mata. Namun, itu semua harus dibayar dengan persyaratan sistem spesifikasi perangkat yang lumayan tinggi agar bisa memainkannya secara optimal. Padahal, bak rahasia umum jika gamer HP di Indonesia lebih menyukai game seperti MLBB yang lebih ramah terhadap perangkat berspesifikasi rendah. 

MLBB dirilis oleh Moonton pada  2016. Sedangkan Wild Rift berselang 4 tahun kemudian. Riot Games bisa dikatakan cukup terlambat dalam merilis Wild Rift karena puncak hype game MOBA di Indonesia itu terjadi sekitar tahun 2017 ketika MLBB bersaing dengan Arena of Valor (AOV). Kini, gamer di Indonesia sudah terlanjur asyik dan nyaman dengan MLBB. 

Jika saja Wild Rift dirilis pada 2016 atau 2017, bisa saja ceritanya akan berbeda. Wild Rift mungkin saat ini bisa menjadi game MOBA HP terpopuler di Indonesia. Andai kata saat itu Riot Games merilis game ini sebelum MLBB muncul, ya!

Harus diakui kalau mekanisme gameplay di Wild Rift lebih rumit dari MLBB. Sistem skill pertarungan sampai dengan pembelian item dinilai oleh banyak pemain memang lebih kompleks. Contohnya, di MLBB pemain bisa membeli item di mana saja, sedangkan di Wild Rift pemain hanya bisa membeli item di base.

Selain itu, map di Wild Rift juga gelap. Hal inilah yang kurang disukai oleh para pemain MLBB. Sebagian pemain MLBB yang pernah mencicipi Wild Rift mungkin akan merasa kaget dengan perbedaan yang ada. MLBB memang lebih sederhana, sedangkan Wilf Rift lebih kompleks.

Popularitas MLBB sudah terlanjur tinggi di Indonesia. Game ini sudah "mendarah daging" di kalangan gamer Indonesia, mulai dari anak kecil sampai orang tua. Selain itu, turnamen MLBB di Indonesia selalu ramai penonton. Faktor inilah yang membuat MLBB sulit disaingi termasuk oleh Wild Rift.

Beberapa waktu yang lalu, Pokemon Unite juga mencoba untuk mengalahkan popularitas MLBB. Pokemon Unite mencoba menawarkan game MOBA yang unik untuk menarik hati pemain game Indonesia. Namun, upaya Pokemon Unite tersebut tetap saja tak mampu menggulingkan kedigdayaan MLBB di Indonesia. 

Alasan terakhir adalah karena para gamer Indonesia sudah terlanjur nyaman dengan MLBB. Mereka sudah sangat hafal mekanisme permainan di MLBB dan malas beradaptasi dengan mekanisme yang baru di Wild Rift. Para pemain MLBB mungkin malas dalam beradaptasi di Wild Rift, seperti harus mengenal para champion satu per satu yang tentunya memakan waktu cukup lama. 

Beberapa alasan di atas mungkin bersifat subjektif. Namun, yang jelas baik MLBB maupun Wild Rift tentu punya pangsa pasar masing-masing. Para gamer tentu memiliki preferensi selera sendiri dalam menentukan game MOBA favorit. Kamu sendiri lebih suka main MLBB atau League of Legends Wild Rift?