Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Game Live Service yang Tutup Kurang dari 1 Tahun

cuplikan Concord (dok. Firewalk Studios/Concord)
Intinya sih...
  • Game live service yang tutup kurang dari 1 tahun bisa gagal karena pemain yang sedikit dan masalah finansial.
  • Concord, Radical Heights, The Day Before, Crucible, dan Babylon's Fall adalah contoh game live service yang tutup dalam waktu singkat.
  • Masalah seperti plagiarisme, desain karakter buruk, kurangnya konten menarik, hingga persaingan dengan game populer menjadi faktor kegagalan game tersebut.

Game live service merupakan jenis game yang akan terus mendapatkan peningkatan secara langsung. Jenis game ini biasanya mengutamakan permainan online dan micro transaction. Beberapa game live service yang banyak dimainkan saat ini di antaranya Dota 2, Valorant, dan Mobile Legends.

Namun, game tersebut hanya dapat bertahan jika banyak pemain yang memainkannya dan melakukan transaksi di dalamnya. Game live service bisa gagal karena kurang peminat. Bahkan, ada yang tutup kurang dari 1 tahun akibat pemainnya yang sangat sedikit. Pengembang game pun terus merugi dan akhirnya menutup seluruh server game buatan mereka. Sebagai gambaran, inilah game live service yang tutup kurang dari 1 tahun.

1. Concord (2024)

cuplikan Concord (dok. Firewalk Studios/Concord)

Concord merupakan game live service pertama buatan Sony yang cukup ambisius. Game ini dibuat dengan bujet ratusan juta dolar dan hanya berumur 2 minggu. Concord dianggap sebagai game yang biasa saja dan tidak punya ciri khas karena memiliki konsep permainan yang sama dengan Overwatch.

Selain itu, banyak orang yang menganggap desain karakter game ini sangat buruk dan tidak enak dilihat. Harganya yang cukup mahal untuk game sejenisnya yang gratis membuat banyak orang berpikir ulang membeli game ini. Dengan total pemain yang tidak sampai seratus orang tiap harinya, Sony secara resmi menutup Concord dan memberikan refund kepada mereka yang telah membeli game ini.

2. Radical Heights (2018)

cuplikan Radical Heights (dok. Boss Key Productions/Radical Heights)

Saat tema battle royale populer, Radical Heights muncul untuk ikut bersaing di pasaran. Game ini memiliki visual retro yang jadi keunikan tersendiri. Namun, Radical Heights hanya bertahan sekitar 5 bulan.

Game ini memiliki banyak masalah dan belum siap diluncurkan. Saat itu, Radical Heights juga harus bersaing dengan Fortnite dan Player Unknown Battle Ground (PUBG) yang lebih populer. Tidak heran, popularitas game ini terus merosot dan secara resmi tutup pada tahun yang sama.

3. The Day Before (2023)

cuplikan The Day Before (dok. FNTASTIC/The Day Before)

The Day Before merupakan game bertema open world dan bertahan hidup tentang zombie. Visual game ini dibilang keren dan banyak orang yang telah menunggu perilisannya. Sayangnya, game ini dianggap melakukan plagiarisme dan hanya bertahan selama 1 bulan.

The Day Before juga sempat menghilang di berbagai toko game dan membuat komunitas game kebingungan. Banyaknya masalah dalam permainan menambah penilaian buruk untuk game ini. Drama dan lika-liku akhirnya membuat FNTASTIC sebagai pengembang harus menutup The Day Before karena masalah finansial.

4. Crucible (2020)

cuplikan Crucible (dok. Amazon/Crucible)

Crucible merupakan game yang sempat heboh karena dibuat Amazon. Game ini bertema shooter yang menggabungkan beberapa mode permainan, seperti team-based dan battle royale. Awalnya, Crucible dianggap mampu mengalahkan game seperti Overwatch dan Apex Legends. Sayangnya, game ini memiliki masalah yang cukup banyak sejak awal rilis.

Selain itu, konten yang kurang menarik dan sedikit membuat banyak orang cepat bosan memainkan game ini. Pada akhirnya, Crucible resmi di tutup setelah 5 bulan rilis. Ia jadi game gagal pertama buatan Amazon.

5. Babylon's Fall (2022)

cuplikan Babylon’s Fall (dok. Platinum Games/Babylon’s Fall)

Meskipun mampu bertahan selama 11 bulan, Babylon’s Fall harus berusaha keras bertahan hidup selama perilisannya. Game ini sempat dianggap akan menjadi game aksi role playing game (RPG) dengan visual yang unik. Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi.

Banyaknya masalah pada game ini jadi hal serius yang mengganggu kenyamanan permainan. Permainan yang repetitif, visual yang kurang menarik, dan konten yang sedikit membuat banyak pemain meninggalkan game ini. Pada akhirnya, server game ini ditutup dan gagal memanfaatkan hype yang selama ini berjalan.

Game live service memang harus memberikan konten menarik tiap harinya. Meskipun memiliki hype yang besar saat awal rilis, itu tidak menjamin game tersebut mampu bertahan lama. Game live service yang tutup kurang dari 1 tahun di atas seharusnya memberikan konten menarik agar layak untuk dimainkan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Gagah N. Putra
EditorGagah N. Putra
Follow Us