8 Perbedaan PUBG dan FF, Mana yang Jadi Favoritmu?

Banyak yang menyebut Free Fire vs PUBG sebagai game populer yang selalu bersaing. Walau sama-sama menampilkan konsep game bertahan hidup hingga menjadi last man standing, ternyata keduanya memiliki perbedaan yang cukup signifikan. 

Dari segi grafis, jumlah pemain, ukuran ponsel yang dibutuhkan, hingga keberagaman mode, PUBG dan FF menargetkan segmen pemain yang sedikit berbeda. Dengan memahami perbedaan PUBG dan FF, kamu bisa menentukan mana game yang lebih cocok dimainkan.

Salah satu perbedaan PUBG dan FF yang paling mencolok ada pada grafis dan performa. PUBG Mobile hadir dengan kualitas visual realistis, bahkan mendekati game PC atau konsol. Detail tekstur, pencahayaan, dan efek senjata di PUBG terasa lebih nyata, sehingga butuh perangkat dengan spesifikasi cukup tinggi agar game berjalan lancar.

Di sisi lain, FF dikenal lebih ringan dengan grafis sederhana. Hal ini membuat FF tetap bisa dimainkan di ponsel dengan RAM terbatas tanpa mengorbankan pengalaman bermain.

Karakter di FF juga cenderung bergaya kartun dengan warna mencolok, yang justru jadi daya tarik tersendiri bagi sebagian gamer. Jadi, kalau kamu mengutamakan grafis realistis, PUBG lebih unggul. Namun jika ingin bermain lancar di berbagai tipe ponsel, FF adalah pilihan tepat.

Perbedaan berikutnya antara PUBG dan Free Fire terletak pada durasi permainan dan jumlah pemain dalam satu match. PUBG Mobile biasanya menampung hingga 100 pemain dalam satu permainan dengan durasi rata-rata 25 hingga 30 menit. Mekanisme ini membuat gameplay PUBG terasa lebih panjang dan penuh strategi.

Sementara itu, FF hanya menampung 50 pemain dalam sekali pertandingan dengan durasi sekitar 10 hingga 15 menit. Format ini membuat FF lebih ringkas dan cepat, cocok untuk pemain yang menginginkan pertarungan tanpa harus menunggu lama. Inilah alasan kenapa FF sering disebut lebih “ramah waktu” dibanding PUBG.

Map juga jadi aspek penting dalam membandingkan perbedaan PUBG dan FF. PUBG Mobile memiliki map beragam dengan ukuran luas, seperti Erangel, Miramar, Sanhok, hingga Livik.

Setiap map punya ciri khas medan yang berbeda, sehingga pemain dituntut untuk menyusun strategi sesuai lingkungan. Selain itu, PUBG juga rutin menghadirkan kolaborasi dengan franchise besar yang menambah variasi mode permainan.

Di FF, ukuran map relatif lebih kecil, sesuai dengan jumlah pemain yang lebih sedikit. Meski begitu, Garena rajin menambahkan mode kreatif dan event khusus yang membuat game ini terasa segar.

Mode seperti Clash Squad atau special event bertema pop culture menjadi daya tarik utama FF, khususnya bagi pemain kasual. Jadi, jika kamu ingin pengalaman eksplorasi lebih dalam, PUBG bisa jadi pilihan. Namun bila mencari mode variatif dengan durasi singkat, FF terasa lebih menyenangkan.

Perbedaan PUBG dan FF juga terasa dari sisi gameplay dan kendali. PUBG Mobile mengusung gaya permainan yang lebih realistis, di mana pergerakan karakter, recoil senjata, hingga strategi bertahan hidup menuntut keterampilan lebih detail. Kamu perlu menguasai kontrol yang cukup kompleks untuk bisa maksimal bermain di PUBG.

Sementara itu, FF hadir dengan gameplay lebih sederhana dan ramah pemula. Kontrolnya ringan, fitur auto-aim membantu bidikan, dan pergerakan karakter terasa lebih cepat. Hal ini membuat FF mudah dipelajari oleh gamer baru sekalipun, sehingga game ini lebih inklusif untuk berbagai kalangan.

Perbedaan FF dan PUBG juga terlihat dari variasi senjata dan karakter. PUBG Mobile mengutamakan realisme, sehingga senjata yang digunakan merupakan adaptasi dari dunia nyata, lengkap dengan detail seperti recoil, kecepatan peluru, dan aksesorinya.

Sebaliknya, Free Fire tidak hanya menampilkan senjata, tetapi juga karakter dengan skill khusus. Misalnya, karakter Kelly dengan kecepatan lari, atau Alok dengan kemampuan healing. Fitur ini memberi nuansa unik karena strategi permainan tidak hanya bergantung pada senjata, tapi juga pemilihan karakter yang tepat.

Kalau membicarakan Free Fire vs PUBG, perbedaan mode juga patut diperhatikan. PUBG Mobile menawarkan mode klasik battle royale, arena, hingga mode kolaborasi spesial dengan franchise populer seperti Godzilla atau Dragon Ball. Mode ini sering kali memberi pengalaman berbeda dengan tetap mempertahankan gameplay realistis.

Free Fire atau FF justru lebih sering menghadirkan mode kreatif dan event musiman. Contohnya Clash Squad yang populer di kalangan pemain, hingga mode eksperimental lain yang bisa berubah setiap update. Dengan variasi ini, FF terasa lebih fleksibel dan tidak monoton, sementara PUBG lebih fokus pada pengalaman kompetitif yang serius.

Dari segi unduhan, FF sempat mencatat angka fantastis di Google Play Store dan App Store, terutama di wilayah Asia Tenggara dan Amerika Latin. Game ini dikenal sebagai salah satu aplikasi mobile paling banyak diunduh berkat ukurannya yang ringan. Popularitas FF juga terbantu oleh kolaborasi dengan figur publik seperti Cristiano Ronaldo dan BTS.

Meski ukurannya lebih besar, PUBG Mobile tetap jadi salah satu game battle royale terpopuler di dunia. Dengan ekosistem esports yang masif dan komunitas global, PUBG konsisten masuk daftar game dengan pendapatan tertinggi secara internasional.

Perbedaan PUBG dan FF yang terakhir ada di aspek stabilitas dan server. PUBG Mobile punya server dengan kapasitas besar, sehingga mampu menampung pertandingan dengan 100 pemain sekaligus. Namun, hal ini kadang membuat game terasa berat di HP spesifikasi rendah.

Sebaliknya, FF lebih ringan karena server hanya menampung 50 pemain. Garena juga menyediakan server khusus di berbagai negara, termasuk Indonesia. Sehingga koneksi relatif stabil meskipun menggunakan jaringan standar.

Setelah membahas perbedaan PUBG dan FF, penting juga melihat kelebihan dan kekurangan masing-masing game. PUBG Mobile jelas unggul dari segi grafis, gameplay, serta variasi map yang luas. Namun, ukuran file besar dan kebutuhan perangkat tinggi membuatnya kurang ramah untuk semua pengguna.

FF sebaliknya punya keunggulan di ukuran ringan, mode kreatif, serta karakter dengan skill unik yang bikin permainan lebih variatif. Kekurangannya, grafis FF sering dianggap kurang realistis dibanding PUBG. Jadi, kedua game punya daya tarik masing-masing, tinggal kamu tentukan sesuai kebutuhan.

Kalau kamu mencari pengalaman main game yang realistis, PUBG Mobile adalah pilihan yang lebih cocok. Game ini memberikan sensasi bertahan hidup dengan tantangan yang lebih berat.

Namun, pilih FF jika kamu butuh game ringan yang bisa dimainkan di berbagai tipe HP, cepat dipelajari, dan penuh variasi event. Dengan kata lain, pilihan game terbaik bergantung pada preferensimu.

Dari delapan perbedaan PUBG dan FF, terlihat jelas bahwa keduanya memiliki karakteristik unik. PUBG Mobile unggul dalam grafis realistis dan pengalaman kompetitif. Sementara Free Fire lebih ringan, cepat, dan penuh variasi mode. Jadi, pilihan terbaik kembali pada preferensi bermain dan spesifikasi HP kamu.

Kalau kamu ingin tahu lebih banyak tentang game populer lainnya, baca juga artikel menarik seputar game di IDN Times. Jangan sampai ketinggalan informasi terbaru, ya.

1. Mana yang lebih baik PUBG atau FF?
   PUBG lebih baik untuk pengalaman realistis dengan grafis tinggi, sedangkan FF lebih cocok bagi pemain yang ingin game ringan, cepat, dan bisa dimainkan di HP spesifikasi rendah.

2. Apakah PUBG nomor 1 di dunia?
   PUBG Mobile termasuk salah satu game battle royale nomor 1 di dunia dalam hal pendapatan dan ekosistem esports, meski dari segi unduhan FF sempat lebih unggul.

3. Siapa yang lebih dulu FF atau PUBG?
   PUBG lebih dulu rilis pada 2017, sedangkan FF hadir menyusul pada 2017 akhir. Namun, FF cepat populer di Asia Tenggara karena ukuran game yang lebih ringan.

4. Apakah Free Fire lebih ringan dari PUBG?
   Ya, FF lebih ringan karena hanya berukuran sekitar ratusan MB dan bisa dimainkan di ponsel RAM rendah. Sedangkan PUBG membutuhkan perangkat dengan spesifikasi lebih tinggi.

5. Apakah karakter di Free Fire punya skill khusus?
   Benar. Setiap karakter di FF memiliki skill unik yang tidak ada di PUBG Mobile.

Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan AI dan telah diedit untuk menjamin kualitas serta ketepatan informasi oleh tim content IDN Times.