Silent Hill vs. Resident Evil, Mana Game Horor yang Lebih Seram?

Jika ditanya tentang game survival horror terbaik, kebanyakan gamer mungkin bakal menyebut salah satu judul game dari waralaba Silent Hill atau Resident Evil. Keduanya merupakan pionir game survival horor yang sudah eksis sejak era PlayStation 1. Mereka selalu menghadirkan gameplay dan cerita yang bikin bulu kuduk gamer berdiri.
Namun, pernahkah kamu berpikir mana yang lebih baik di antara dua waralaba game besar ini? Tentunya, pertimbangannya dari segi horor, yang memberikan pengalaman bermain menyeramkan. Berikut ini analisis perbandingan antara Silent Hill vs. Resident Evil. Yuk, simak!
1. Suasana dunia dalam Silent Hill lebih kelam dan mencekam

Pertama-tama, kita bahas latar dari dua game besar ini. untuk game Silent Hill, hampir seluruhnya berlatar di Kota Silent Hill yang punya atmosfer kelam dengan kabutnya yang tebal dan kotanya yang kosong tanpa satu pun penduduk. Ia menggambarkan kota hantu yang sunyi dengan sempurna. Selain itu, Kota Silent Hill juga bisa berubah menjadi neraka yang disebut Otherworld. Dalam Otherworld ini, dunia berubah menjadi merah dengan darah dan karat di mana-mana.
Untuk Resident Evil, tiap game memiliki latar berbeda-beda. Namun, premis ceritanya hampir sama. Kamu akan selalu ditempatkan dalam sebuah kota atau desa yang dilanda kiamat zombi. Karena dipenuhi zombi, latar game Resident Evil selalu ditampilkan dalam kondisi hancur dan berantakan. Jika dibandingkan, latar cerita Silent Hill jauh lebih mencekam dengan dunianya yang kelam. Atmosfer berkabut dan sunyi ini jauh lebih menakutkan ketimbang dikejar-kejar zombi sana sini.
2. Gameplay Resident Evil lebih seru dan menantang

Sekarang, kita bahas dari segi gameplay dan mekanisme kombat yang dihadirkan dua game survival horror ini. Dalam Silent Hill, selain bos, melawan monster bukan hal krusial. Kamu akan lebih fokus memecahkan berbagai teka-teki untuk melanjutkan progres. Menghadapi semua monster dalam game ini malah akan menyusahkanmu. Pasalnya, obat dan peluru dalam Silent Hill sangat dibatasi. Bahkan, ada game Silent Hill yang gak punya mekanisme kombat, lho! Judulnya adalah Silent Hill: Shattered Memories (2008).
Sementara, game Resident Evil lebih berorientasi pada action. Meski penggunaan senjata juga dibatasi, ia masih memberikan kamu opsi untuk membeli perlengkapan pada momen-momen tertentu. Mekanisme kombat dan moveset dari para bos juga lebih variatif dan menantang. Ia jauh lebih baik dari game Silent Hill yang mekanisme kombatnya masih terasa kaku dan sederhana.
Dari segi gameplay, Resident Evil lebih unggul, apalagi untuk pencinta game action. Ia juga memiliki unsur teka-teki juga meski gak kompleks seperti dalam game Silent Hill. Di lain sisi, Silent Hill lebih berfokus pada penyampaian cerita tanpa banyak inovasi dari segi gameplay.
3. Desain monster dalam game Resident Evil lebih seram dan menakutkan

Sebagai game horor, tentunya monster atau hantu menjadi hal krusial dalam game. Mereka bakal menjadi entitas utama yang akan menakuti gamer sepanjang permainan. Kedua waralaba game populer ini punya monster ikonis mereka tersendiri. Namun, Resident Evil lebih unggul soal desain monster yang menakuti gamer.
Jangan salah, Silent Hill memiliki monster ikonis yang menyeramkan, seperti Pyramid Head, Twin Victim, dan Nurse. Namun, sebagian besar monster yang bakal kamu temui terlihat seperti sosok humanoid tak berwajah dan tidak menakutkan sama sekali. Sementara, Resident Evil sangat menyeramkan dengan zombinya yang berwujud manusia. Untuk bos, mereka juga selalu sukses bikin gamer merinding dengan desainnya, seperti Nemesis, Regenerator, dan Jack Baker. Soal variasi monster, Resident Evil lebih baik, sih.
4. Dari segi cerita, Silent Hill terasa lebih menyeramkan karena memiliki elemen horor yang lebih solid

Alur cerita merupakan unsur paling penting dalam game horor. Cerita yang menyeramkan bisa membuat game menjadi lebih imersif bagi pemain. Lantas, manakah yang lebih seram di antara Resident Evil dan Silent Hill? Keduanya sebenarnya cukup menyeramkan. Namun, secara keseluruhan, cerita Silent Hill lebih menyeramkan.
Cerita Silent Hill selalu seputar kemampuan Kota Silent Hill untuk memanifestasikan penyesalan, trauma, dan dosa menjadi sebuah mimpi buruk bagi korbannya. Dalam Silent Hill 2 (2001), misalnya, ceritanya tentang James Sunderland yang harus menghadapi berbagai monster yang merupakan manifestasi dari rasa penyesalannya karena membunuh sang istri.
Sementara, Resident Evil mengusung cerita tentang penyalahgunaan senjata biologis yang mengubah manusia menjadi zombi. Game ini umumnya menceritakan perjuangan agen pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut. Ia tidak memiliki elemen horor psikologi seperti waralaba Silent Hill.
5. Silent Hill lebih menyiksa psikologi, sementara Resident Evil dipenuhi ancaman fisik

Pada akhirnya, kedua waralaba ini memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing. Game Silent Hill menghadirkan cerita yang lebih menyeramkan dengan sentuhan horor psikologi tanpa banyak berinovasi pada gameplay. Sementara, game Resident Evil mencoba menakutimu dengan desain monster menyeramkan dan gameplay yang lebih menegangkan.
Jadi, kesimpulannya, manakah yang lebih seram? Semua tergantung preferensi kamu tentang genre horor, sih! Bagi penulis, Silent Hill lebih seram. Keterbatasan pemain melawan balik para monster jadi kunci suatu game horor terasa mencekam. Menurut kamu sendiri, mana yang lebih seram? Apakah Silent Hill atau Resident Evil? Tulis pendapatmu di kolom komentar, ya!