5 Panduan Menulis Novel dengan Bantuan Microsoft Copilot

- Kecerdasan buatan (AI) berbasis teks atau chat seperti Microsoft Copilot dapat membantu penulis dalam menulis novel dengan memberikan pilihan plot, tema, premis cerita, serta deskripsi latar belakang.
- Copilot juga bisa membantu dalam riset mendalam untuk memastikan isi cerita tetap relevan dan tidak asal-asalan, serta memberikan saran alur cerita selanjutnya dan menganalisis cerita yang sudah ditulis.
- Selain itu, Copilot dapat membantu mengedit dan memperbaiki naskah untuk memastikan kesesuaian gaya penulisan dan konsistensi, namun sebaiknya pengecekan apakah plot, premis, dan alur ceritamu original atau tidak tetap dilakukan secara manual.
Adanya kecerdasan buatan (AI) berbasis teks atau chat memang cukup menimbulkan gejolak pro-kontra. Di satu sisi, jenis AI seperti ini bisa berdampak negatif jika disalahgunakan. Namun, ia bisa sangat bermanfaat jika dimanfaatkan secara tepat. Contohnya misal memanfaatkannya untuk membantu dalam penulisan karya fiksi seperti novel.
Salah satu AI berbasis chat yang saat ini terkenal adalah Microsoft Copilot. Sama seperti ChatGPT, Copilot dapat dipakai untuk berbagai keperluan. Namun, Copilot memiliki sejumlah keunggulan tersendiri, seperti bisa menjawab informasi real time sekaligus mencantumkan sumber referensi info yang diberikan.
Cukup ampuh sebagai alat bantu menulis novel, perhatikan beberapa panduan penggunaan Microsoft Copilot yang efektif dan tentunya lebih bijak berikut, yuk!
1. Meminta Copilot untuk mengembangkan plot

Setelah mendapat ide cerita dalam penulisan novel, kamu bisa meminta bantuan Copilot untuk mengembangkan plot. Mintalah Copilot untuk memberikan sejumlah pilihan plot dan alur cerita yang akan ditulis. Ini akan sangat membantu ketika kamu kebingungan dalam mengembangkan plot, terutama ketika menyusun outline. Selain itu, kamu juga bisa meminta tema atau premis cerita pada Copilot. Jika kamu memerlukan deskripsi latar belakang atau penggambaran tempat, karakter, atau suasana, Copilot juga bisa menjadi alat yang sangat membantu.
2. Menjadikan Copilot sebagai alat untuk melakukan riset

Menulis cerita apa pun pasti membutuhkan riset mendalam agar isi ceritanya tetap relevan dan tidak asal-asalan. Contohnya, jika kamu menulis cerita kriminal, maka kamu bisa meminta informasi ke Copilot tentang bagaimana cara kepolisian mengusut sebuah kasus kejahatan. Riset juga bisa dilakukan untuk mencari tahu bagaimana latar tempat yang jadi setting cerita. Misalnya, jika cerita berlatar di New York, Amerika Serikat, maka Copilot bisa memberikan gambaran bagaimana detail kota, lanskap, hingga kultur di Kota New York.
3. Gunakan Copilot ketika sedang buntu di tengah penulisan cerita

Setelah outline sudah tersusun dan plot sudah ditemukan, yang harus kamu lakukan adalah menulis dan mengembangkan cerita itu secara imajinatif mandiri. Namun, terkadang penulis mengalami kebuntuan dalam menentukan alur. Nah, kamu sebagai penulis dapat meminta saran ke Copilot bagaimana alur cerita selanjutnya. Bahkan, kamu bisa meminta Copilot untuk menganalisis cerita yang kamu tulis dan menyarankan beberapa rekomendasi kelanjutan cerita.
4. Minta bantuan Copilot untuk penyuntingan naskah

Setelah selesai menulis, Copilot dapat membantu mengedit dan memperbaiki naskah untuk memastikan kesesuaian gaya penulisan dan konsistensi. Selain itu, Copilot dapat membantumu menemukan gaya penulisan yang sesuai dengan genre dan karakter dalam novel. Akan tetapi, Copilot hanya bisa menyunting hal-hal mendasar seperti ejaan dan tanda baca. Sedangkan aspek yang mendetail seperti diksi mesti tetap dilakukan secara manual oleh manusia.
5. Cek naskah apakah ada plagiarisme atau tidak

Copilot adalah kecerdasan buatan yang tentu saja tidak sesempurna asisten penulis natural. Maka, bisa saja cerita yang ditulis dengan bantuan Copilot punya kemiripan atau bahkan sama dengan cerita lainnya yang sudah ditulis penulis lain. Maka dari itu, sebaiknya lakukan lagi pengecekan, apakah plot, premis, dan alur ceritamu original atau tidak. Caranya bisa dengan melakukan riset di Google, apakah cerita novelmu mirip atau bahkan sama dengan novel lain yang sudah terbit atau tidak. Tentunya hal ini sangat krusial dan penting kamu plagiarisme dalam karya seni termasuk pelanggaran etika yang serius.
AI seperti Copilot akan sangat bermanfaat bagi penulis apabila digunakan secara tepat. Namun, AI seperti ini hanyalah alat untuk menunjang kepenulisan. Hal lainnya seperti penyuntingan naskah secara menyeluruh tetap wajib dilakukan secara manual. Selain itu, jangan meminta Copilot untuk langsung menulis cerita dan menyalinnya mentah-mentah ke dalam lembar naskahmu! Sebab, hal itu sangat tidak etis. Hasilnya juga pasti akan jauh dari kata sempurna. Selamat berkreasi!