5 Potensi Dampak Negatif dari AI Video Generator seperti Sora

AI video generator adalah teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) yang mampu membuat konten video hanya dengan input berupa teks. Saat ini, telah banyak tool semacam ini yang beredar di pasaran, seperti Runway dan Pika Lab. Namun, umumnya tool tersebut masih memiliki kemampuan terbatas.
Baru-baru ini, Open AI menggemparkan internet ketika memperkenalkan Sora. Sora merupakan model video pertama dari perusahaan ini. Lewat demonstrasinya, tampak hasil video Sora sangat realistis bahkan lebih baik dari semua model sejenis. Lagi-lagi, Open AI melakukan lompatan besar di bidang AI generative.
Sora berhasil membuat publik terkagum sekaligus khawatir terhadap masa depan manusia. Banyak pihak mewanti-wanti berbagai potensi dampak negatif dari tool semacam ini. Bahkan, OpenAI sendiri belum siap untuk merilis Sora ke publik. Saat ini, Sora masih berada di tahap eksperimen untuk menguji keamanannya agar tidak disalahgunakan pihak yang tidak bertanggung jawab. Cek beberapa inspirasi potensi dampak negatif perkembangan AI video generator semacam Sora lewat ulasan beriku, yuk!
1. Merugikan pelaku industri kreatif
Dampak paling terasa dari perkembangan AI video generator adalah hubungannya terhadap lapangan pekerjaan, terutama di bidang industri kreatif. AI mampu menghasilkan video berkualitas cukup baik dengan biaya yang lebih murah. Hal ini akan membuat kebutuhan akan jasa videographer, video editor, atau animator menipis. Oleh karena itu, pemerintah perlu ikut serta melindungi para pekerja kreatif dengan merilis regulasi dan kebijakan yang tepat.
2. Penyebaran disinformasi

Setiap harinya, kemampuan AI untuk menghasilkan video realistis terus meningkat. Sora milik Open AI bahkan mampu menghasilkan video realistis yang konsisten dengan durasi hingga satu menit. Peningkatan ini menyebabkan garis antara kenyataan dan fiksi menjadi semakin kabur.
Di tangan yang salah, AI bisa jadi alat untuk menciptakan keretakan di kalangan masyarakat. Video yang dihasilkan oleh AI ini bisa digunakan untuk menciptakan narasi palsu atau mengubah persepsi publik terhadap individu atau kejadian tertentu. Akibatnya, masyarakat akan kesulitan membedakan antara informasi yang autentik dan yang dimanipulasi.
Penyebaran hoaks lantas berujung pada perpecahan di kalangan masyarakat. Oleh karena itu, diperlukan suatu teknik atau metode efektif untuk memverifikasi video buatan AI. Terlebih ketika AI telah mampu menghasilkan video yang sangat realistis.
3. Membanjirnya konten buatan AI di media sosial

Ketika tool semacam ini makin mudah diakses oleh masyarakat luas, maka konten-konten buatan AI akan membanjiri internet, termasuk media sosial. Hal ini berpotensi bikin media sosial seperti kehilangan jati dirinya karena didominasi oleh konten-konten buatan mesin yang kurang memiliki nilai autentik. Konten-konten berkualitas buatan manusia bisa jadi akin tenggelam di tengah lautan spam konten video AI.
Belum lagi ratusan ribu hingga jutaan bot yang bakal ikut merusak diskursus di media sosial. Jika dibiarkan, ketakutan ini akan berujung pada meredupnya kreativitas manusia serta terkikisnya interaksi organik di ranah media sosial. Media sosial akan semakin kehilangan unsur "sosial-nya" dan menjadi tidak lebih dari gurun tandus distopia.
4. Maraknya konten pornografi buatan AI

AI juga berpotensi digunakan pihak tidak bertanggung jawab untuk membuat konten berbau pornografi. Kemungkinan buruk ini bakal bikin konten pornografi makin membanjiri internet dan menyumbang dampak negatif terhadap masyarakat. Parahnya, AI juga dapat dimanfaatkan untuk membuat konten asusila berdasarkan wajah orang lain. Bayangkan zaman di mana orang tidak lagi merasa aman untuk berbagi momen di internet. Era tanpa privasi akan menjadi kenyataan jika publik gagal menavigasi perkembangan AI ke arah yang tepat dan lebih bertanggung jawab.
5. Penipuan dan pemerasan

Di era modern ini, penjahat selalu menemukan cara baru untuk menipu orang. AI berpotensi dimanfaatkan untuk membuat video palsu sebagai bahan pemerasan. Mereka akan bisa dengan mudah membuat video yang menunjukkan seseorang sedang melakukan hal buruk atau memalukan yang sebenarnya tidak pernah terjadi.
Lalu, penjahat tersebut akan mengancam untuk menyebarkan video itu kecuali korban membayar sejumlah uang. Bagaimana perasaanmu ketika video palsumu berbuat kriminal di tempat yang bahkan tidak pernah kamu kunjungi tersebar di internet? Ya, skenario semacam itu memang berpotensi terjadi tanpa ada pengawasan dan batasan yang jelas.
Inovasi kecerdasan buatan berkembang dengan sangat cepat. Tidak bisa dimungkiri, perkembangan AI akan membuka banyak sekali potensi manfaat bagi umat manusia, tak terkecuali AI video generative seperti Sora milik OpenAI. Namun, perkembangan teknologi akan selalu disertai dengan potensi bahaya. Oleh karena itu, diperlukan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat untuk meminimalisir potensi bahaya ini, ya!