Beberapa waktu lalu kita sudah berbicara tentang biohacker sendiri. Bagaimana mereka menemukan idenya tersebut, mengapa mereka melakukan hal ini semua.
Namun sayangnya kita tidak berbicara lebih lanjut mengenai teknologi apa saja yang sudah diimplementasikan ke tubuh. Berikut ini adalah perangkat-perangkat yang prakteknya sudah pernah diwujudkan di dunia nyata!
Para ilmuwan di Swiss Federal Institute of Technology telah mengembangkan teknologi pengetesan darah yang ditanam dalam tubuh. Perangkat ini memiliki lima sensor, transmitter radio, dan sistem energi dasar.
Tiap sensornya dilapisi semacam enzim yang dapat memonitor substansi dalam tubuh. Jika sudah dianalisis, perangkat ini akan mengirimkan data via bluetooth yang mana bisa diterima di smartphone atau gadget lain yang memiliki jaringan seluler.
Seniman Neil Harbisson lahir dengan kondisi achromatopsia, kondisi yang membuatnya memiliki buta warna. Untuk mengatasi hal tersebut, Harbisson pun memasangkan antena di tubuhnya, yang mana itu digunakan untuk memperluas pandangannya akan warna.
Dengan mengubah warna tersebut menjadi semacam getaran, Harbisson dapat merasakan warna yang ada di sekitarnya. Hal ini dapat mengurangi keterbatasannya di kemampuan penglihatannya.
Proyek EyeBorg adalah ide dari Rob Spence, seorang pembuat film. Dia ingin memiliki kemampuan penglihatan yang langsung dapat melihat point-of-view dari sebuah film yang direkam kamera.
Spence pun bekerja sama dengan beberapa pihak untuk mewujudkan hal ini, yang pada akhirnya bisa terwujud. Inovasi ini memberikan teknologi kamera di mata pertama yang ada di dunia. Ada video proses penanamannya, tapi percayalah, kamu tidak mau melihatnya.
Tidak seperti biohack lain yang perangkat-perangkatnya diimplementasikan jauh di dalam tubuh, teknologi indra mata angin hanya ditanam tepat di bawah permukaan kulit. Fungsinya sama seperti sebuah kompas, yaitu memberitahukanmu arah mata angin, sehingga kamu bisa mengetahui ke arah manakah kamu berjalan. Dikembangkan oleh Cyborg Nest, rencananya mereka akan menciptakan teknologi yang dapat membuatmu melihat sekitarmu, termasuk dalam blind spot.
Biomagnet adalah tren yang sedang populer di kalangan biohacker. Dengan memasukkan magnet kecil berbentuk silinder di jari, para biohacker yang memasangkan teknologi ini dapat memiliki cara yang berbeda untuk berinteraksi dan merasakan sekitarnya.
Bahkan teknologi ini dapat digunakan untuk mencari benda-benda logam. Berhati-hatilah saja saat kamu berhadapan dengan perangkat elektronik.
Penanaman NFC dan RFID juga populer. Biasanya orang-orang menanamkan perangkat ini di balik tangan, tepat sejajar dengan ibu jari atau jari tengah atau bahkan di pergelangan.
Pemasangan chip ini berguna untuk permasalahan identifikasi. Namun lebih dari itu, implementasi chip ke tubuh ini juga dapat berfungsi menggantikan kunci serta kata sandi.
Pada 2013, Tim Cannon mengimplementasikan Circadia 1.0 ke tangannya tanpa bantuan ahli medis. Biohack ini sangat mencolok karena perangkat tersebut tampak menonjol keluar di lengannya.
Kamu pasti tak menyangka jika alat ini mampu mengukur temperatur tubuh Cannon. Harapan ke depan Cannon adalah Circadia dapat tersambung ke rumahnya yang mana rumah itu dapat mengenalinya lewat temperatur tubuhnya.
Proyek ini datang dari Grindhouse Wetware, yang mana sedikit mirip dengan Circadia. Para biohacker menanamkan Northstar V1 untuk mengetahui temperatur tubuhnya sekaligus didesain untuk mampu memunculkan bioluminiscene lewat seperangkat LED. Dengan ukuran yang lebih kecil ketimbang Circadia, sayangnya untuk sekarang Northstar memiliki kemampuan yang terbatas.
Bagaimana? Apa kalian tertarik melakukan eksperimen teknologi ini juga dan menjadi cyberpunk? Hati-hati sajalah. Kalau salah dalam penanamannya, kamu sendiri nanti yang tersiksa karena sakit.