Adu Pintar Meta AI dan ChatGPT di WhatsApp, Siapa Lebih Canggih?

Intinya sih...
- Meta AI dan ChatGPT hadir di WhatsApp sebagai asisten AI gratis
- Meta AI unggul dalam kemampuan multimodal dan integrasi dengan WhatsApp, sementara ChatGPT terbatas pada interaksi teks
- ChatGPT memiliki keunggulan dalam ketersediaan bahasa dan fleksibilitas model dasarnya, meskipun tanpa akses internet
Meta dan OpenAI kini menghadirkan asisten kecerdasan buatan (AI) mereka ke platform WhatsApp. Meta membawa AI miliknya bernama Meta AI, sementara OpenAI mengintegrasikan ChatGPT ke layanan pesan instan populer ini. Kedua asisten AI ini hadir sebagai solusi gratis bagi pengguna WhatsApp yang ingin memanfaatkan teknologi AI dalam aktivitas sehari-hari mereka.
Persaingan kedua raksasa teknologi ini membawa angin segar bagi pengguna WhatsApp. Meta AI dan ChatGPT menawarkan berbagai fitur menarik, mulai dari menjawab pertanyaan, membantu tugas sehari-hari, hingga memberikan ide-ide baru. Yuk, simak perbandingan kemampuan kedua asisten AI ini di WhatsApp lewat artikel berikut!
1. Cara mengakses Meta AI dan ChatGPT di WhatsApp
Meta AI sudah terintegrasi langsung di WhatsApp. Pengguna bisa mengobrol dengannya seperti chat biasa atau menambahkannya ke grup chat. Meta AI juga bisa diakses langsung dari tab pencarian WhatsApp. MetaAI masih dirilis secara bertahap untuk semua pengguna WhatsApp.
ChatGPT bisa diakses lewat nomor 1-800-242-8478. Pengguna cukup menambahkan nomor ini sebagai kontak di WhatsApp dari mana saja di dunia. OpenAI menyebut layanan ini masih bersifat eksperimental dan mungkin akan ada batasan penggunaan. Pengguna yang menginginkan pengalaman lebih lengkap lebih disarankan menggunakan ChatGPT langsung melalui akunnya.
2. Perbandingan kemampuan multimodal
Meta AI unggul dalam kemampuan multimodal. Asisten buatan Meta ini bisa menerima input berupa gambar, suara, dan teks. Meta AI juga mampu membuat gambar, mengedit foto, dan membuat stiker. Fitur-fitur canggih ini menjadikan Meta AI lebih fleksibel dalam membantu berbagai kebutuhan pengguna. Namun, tampaknya sebagian fitur ini belum tersedia luas untuk semua pengguna. Penulis sendiri belum kebagian semua fitur di atas.
ChatGPT di WhatsApp masih terbatas pada interaksi teks. Pengguna belum bisa menggunakan fitur DALL-E 3 untuk membuat gambar atau voice mode seperti di aplikasi resmi ChatGPT. Ke depannya, OpenAI berencana menghubungkan layanan WhatsApp ini dengan akun ChatGPT pengguna agar bisa mengakses lebih banyak fitur di masa depan.
3. Duel kemampuan bahasa
Meta AI saat ini mendukung 10 bahasa yaitu Arab, Hindi, Indonesia, Inggris, Portugis, Prancis, Spanyol, Tagalog, Thailand, dan Vietnam. AI ini mampu menerjemahkan lebih banyak bahasa, namun belum bisa berinteraksi menggunakan bahasa di luar 10 bahasa tersebut. Ke depannya, bahasa yang didukung mungkin akan bertambah.
Saat ditanya, ChatGPT mengklaim mampu menguasai hingga 50 bahasa berbeda. Namun, jumlah ini bisa lebih banyak atau lebih sedikit karena halusinasi. AI buatan OpenAI ini tidak hanya bisa menerjemahkan, tetapi juga berinteraksi menggunakan bahasa-bahasa tersebut. Kemampuan bahasa ChatGPT yang lebih luas ini membuatnya lebih inklusif bagi pengguna dari berbagai negara.
Berdasarkan hasil uji coba penulis, kedua AI menunjukkan perbedaan saat diminta menerjemahkan dan berinteraksi menggunakan bahasa Albania. Meta AI berhasil menerjemahkan teks bahasa Albania ke bahasa lain, namun, mengaku belum mampu melakukan percakapan dalam bahasa tersebut. Sementara ChatGPT tidak hanya sukses menerjemahkan, tetapi juga mampu mempertahankan percakapan dalam bahasa Albania. Hasil ini memperlihatkan keunggulan ChatGPT dalam hal fleksibilitas bahasa.
4. Kedalaman integrasi dengan WhatsApp
Meta AI tentu saja memiliki integrasi yang lebih dalam dengan WhatsApp. Pengguna bisa menambahkan Meta AI ke obrolan grup dengan cara mention @Meta AI. AI ini juga bisa diakses langsung dari tab pencarian WhatsApp yang memudahkan pengguna mendapatkan bantuan kapan saja. Meta AI juga mendukung voice prompt yang memungkinkan pengguna berinteraksi menggunakan suara.
ChatGPT hanya bisa diakses melalui chat pribadi. Pengguna belum bisa menambahkan ChatGPT ke grup atau mengaksesnya dari tab pencarian. Keterbatasan integrasi ini membuat ChatGPT kurang fleksibel dibanding Meta AI dalam konteks penggunaan WhatsApp sehari-hari.
5. Akses internet dan batas pengetahuan
Meta AI memiliki kemampuan mengakses internet dan melakukan pencarian Google. Kemampuan ini membuat Meta AI selalu memiliki informasi terkini dan bisa membantu pengguna mencari informasi real-time. Akses internet menjadikan Meta AI lebih relevan dalam menjawab pertanyaan tentang peristiwa terbaru.
Sementara itu, ChatGPT tidak memiliki akses internet. Pengetahuan ChatGPT di WhatsApp terbatas pada data yang sudah ada di modelnya. Mengutip dari blog OpenAI, model GPT-4o mini yang digunakan memiliki pengetahuan hingga Oktober 2023. Keterbatasan ini membuat ChatGPT kurang update dalam memberikan informasi terkini.
6. Model AI yang digunakan
Meta AI menggunakan model Llama 3.2 sebagai model dasarnya. Llama 3.2 merupakan model AI open source dari Meta yang tersedia dalam berbagai ukuran, mulai dari 1 miliar hingga 90 miliar parameter. Model yang digunakan Meta AI diduga merupakan versi terbesar dengan 90 miliar parameter untuk memaksimalkan kemampuannya.
ChatGPT di WhatsApp menggunakan model GPT-4o mini. Model ini merupakan versi ringan dan cepat dari GPT-4o yang dioptimalkan untuk pengguna gratis ChatGPT. Melansir blog OpenAI, GPT-4o mini dirancang khusus agar lebih efisien dan terjangkau namun tetap mempertahankan performa kompetitif dalam berbagai tugas.
Kesimpulannya, Meta AI di WhatsApp menghadirkan lebih banyak fitur ketimbang ChatGPT. Meta AI mampu menerima berbagai bentuk input, akses internet, dan terintegrasi lebih baik di WhatsApp. Namun, ChatGPT tampak unggul dalam ketersediaan bahasa dan model dasarnya cukup cerdas walau tanpa akses internet. Apakah kamu sudah coba keduanya?