Setelah mencuri perhatian khalayak sekitar Februari lalu, Clubhouse kini telah hadir untuk para pengguna Android. Padahal sebelumnya, media sosial berbasis audio-chat tersebut hanya bisa digunakan di perangkat iOS.
Sekitar dua minggu setelah peluncurannya secara internasional, Clubhouse telah diunduh lebih dari satu juta pengguna Google Play Store. Namun apakah aplikasi tersebut memiliki perbedaan dengan versi iOS-nya? Berikut penjelasannya!
Clubhouse versi Android memiliki karakteristik yang kurang lebih sama dengan iOS. Aplikasi tersebut dapat diunduh secara gratis melalui Google Play Store tetapi kamu membutuhkan undangan untuk menjadi user.
Jadi setelah install, kamu akan diminta untuk registrasi dan membuat username. Di sana, kamu harus menyertakan undangan dari teman yang telah bergabung di Clubhouse. Mereka akan mengirimkan kode akses agar kamu bisa menjadi user.
Tak sekadar meluncurkan aplikasi, Clubhouse kabarnya telah menambahkan beberapa fitur baru di versi Android. Pertama, setiap pengguna bisa mengakses riwayat speaker yang pernah didengarkannya. Kedua, pengguna juga bisa tag profil lain di bio.
Akan tetapi, ada pula beberapa fitur yang belum tersedia di Android. Dilansir Screen Rant, kamu belum bisa mengikuti topik tertentu yang tersedia, tidak ada link untuk berbagi ke Twitter dan Instagram, serta belum tersedia pula fitur terjemahan.
Namun tak perlu khawatir, co-founder Clubhouse Paul Davidson kepada Tech Radar mengatakan bahwa ia dan tim akan terus melakukan update. Dengan begitu, pengguna Android bisa merasakan fitur-fitur yang sama dengan pengguna iOS.
Terus berinovasi, Clubhouse juga memiliki rencana untuk meluncurkan fitur tip. Jadi, para pendengar bisa memberikan sejumlah uang untuk speaker yang menjadi favoritnya. Sebaliknya, speaker juga bisa melihat siapa saja orang yang memberinya tip. Dengan begitu mereka dapat mengucapkan terima kasih dan mengapresiasinya.
Fitur tersebut baru tersedia untuk uji coba di Amerika Serikat. Namun, Clubhouse berencana untuk memperluasnya ke lebih banyak negara. Dengan begitu, semakin banyak pengguna yang bisa mencobanya.
Setelah dirilis di Indonesia, Clubhouse sempat terancam diblokir oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo). Kenapa demikian?
Ternyata media sosial tersebut belum mendaftarkan diri menjadi penyelenggara sistem elektronik di Kemkominfo. Hal ini bertujuan untuk melindungi warganet Indonesia sebagai pengguna. Jika aplikasi tersebut tidak segera mendaftar, ia terancam diblokir.
Jika kamu belum familier dengan Clubhouse, ini merupakan media sosial yang memungkinkan kita mengobrol secara live dan didengarkan oleh pengguna lainnya. Dengan basis audio-chat, kamu hanya bisa berinteraksi melalui suara di Clubhouse. Jangan berekspektasi ada foto-foto estetik dan video di dalamnya.
Secara singkat, Clubhouse tampak seperti LinkedIn sekaligus podcast. Di dalamnya, tersedia virtual room yang bisa kamu masuki secara bebas. Room tersebut membahas tentang topik-topik tertentu. Kamu bisa berpartisipasi menjadi pendengar atau speaker di sana.
Nah, apakah kamu termasuk pengguna Android yang menanti kedatangan aplikasi ini? Segera download dan siap-siap mengobrol bersama pengguna lainnya, ya!