Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Era Baru Canva, Ekspansi Besar-besaran, AI Tanpa Batas

ilustrasi Canva (pexels.com/Jonathan Borba)
ilustrasi Canva (pexels.com/Jonathan Borba)
Intinya sih...
  • Canva melakukan ekspansi ke kelompok organisasi dengan melibatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mengonsolidasikan ekosistem desain yang terfragmentasi.
  • Perusahaan memperluas Magic Studio, investasi secara mendalam pada AI, dan meluncurkan Canva Enterprise untuk memenuhi kebutuhan organisasi besar.
  • Canva menyediakan pembaruan berupa desain ulang platform, fitur Canva Enterprise, Canva Course, dan Canva Work Kits untuk organisasi-organisasi.

Beberapa waktu yang lalu, Canva memasuki era baru dengan melakukan ekspansi ke kelompok organisasi. Mereka melihat terdapat tingkat kompleksitas yang berbeda-beda pada setiap organisasi.

Perubahan ini melibatkan teknologi artificial intelligence (AI/kecerdasan buatan) untuk ekosistem desain yang sangat terfragmentasi. IDN Times berkesempatan melakukan bincang-bincang dengan Rob Kawalsky, Head of Product Canva, bicara soal perubahan ini dan pelibatan teknologi AI di dalamnya.

Konsolidasi ekosistem desain

Kawalsky menjelaskan bahwa Canva benar-benar berupaya mengonsolidasikan ekosistem desain yang sangat terfragmentasi.

"Dulu, jika kamu ingin mendesain, kamu perlu stok foto, harus mencari-cari font, dan memerlukan alat lain untuk membuat layout. Yang dilakukan Canva adalah menggabungkan ekosistem tersebut ke dalam satu alat," ujarnya.

Hal ini menjadi peluang karena fragmentasi di antara alur kerja dan penggunaan berbagai alat akan mampu menyelesaikan satu tugas. Canva mengintegrasikan alur kerja tersebut dan menyelesaikannya, memungkinkan pengguna menyelesaikan lebih banyak alur kerja pada satu platform.

Canva melihat ada banyak alat AI yang menciptakan kompleksitas bagi organisasi. Platform ini memungkinkan developer AI dan pengembang internal untuk membangun fungsionalitas AI langsung ke dalam platform sehingga pengguna dapat memiliki segalanya dalam satu aplikasi.

"Artinya bagi organisasi adalah mereka dapat mengkonsolidasikan jumlah alat dan pengeluaran mereka," imbuhnya.

AI yang bergerak di berbagai aspek

ilustrasi Canva (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi Canva (pexels.com/cottonbro studio)

Dijelaskan oleh Kawalsky sekitar lima tahun yang lalu, Canva mengakuisisi sebuah perusahaan bernama Kaleido yang merupakan spesialis AI. Selain itu mereka juga memiliki teknologi AI yang bergerak di berbagai aspek di dalam platform.

Salah satu fitur yang paling popular ialah penghapus latar belakang, adalah fitur AI yang sudah ada selama beberapa tahun.

"Jadi kami memiliki sejarah panjang sebagai pemimpin AI, dan kami sendiri terus berinvestasi dalam pengembangan model internal dan fungsionalitas AI," katanya.

Secara bersamaan, perusahaan juga menyadari bahwa ada dua kategori AI lain yang diperkenalkan ke Canva, di antaranya:

  1. Bekerja sama dengan organisasi AI terkemuka dunia untuk menghadirkan teknologi dan model terbaik mereka ke Canva, di mana terdapat pemimpin dunia yang terkenal.
  2. Platform aplikasi Canva.

Untuk yang kedua ini, perusaaan memungkinkan pengembang pihak ketiga dan beberapa di antaranya adalah organisasi besar, pengembang individu, untuk membuat aplikasi, khususnya aplikasi berbasis AI di Canva.

"Jadi kami melihat hal ini dapat memberikan komunitas manfaat penuh dari apa yang dapat ditawarkan oleh AI. Hal ini memungkinkan aplikasi berada di Canva, mengintegrasikan teknologi terbaik dari para pemimpin AI serta mengintegrasikan model dan kemampuan AI kami secara asli dan mendalam di seluruh produk," papar Kawalsky.

Perluasan Magic Studio

Dalam portofolio produk barunya, perusahaan memperluas Magic Studio, merupakan studio fungsionalitas AI. Canva terus berinvestasi secara mendalam pada AI, seperti pada Magic Grab, merupakan alat pengeditan foto baru yang memungkinkan user mengedit foto dengan cara yang sama seperti mengedit desain.

Kemudian ada Text to Graphics yang mampu membuat grafik baru dengan sangat mudah untuk desain dengan perintah tertulis dan suara.

Canva juga meningkatkan fungsionalitas Magic Write, merupakan asisten menulis dengan kemampuan untuk memasukkan nada suara brand atau organisasi sehingga kebutuhan menulis menjadi lebih mudah.

Pastikan penuhi kebutuhan pengguna

Ilustrasi diskusi perusahaan bersifat inklusif (freepik.com/freepik)
Ilustrasi diskusi perusahaan bersifat inklusif (freepik.com/freepik)

Ekspansi ke ranah organisasi menjadi perluasan yang sangat besar. Meski masih
sangat berkomitmen dan fokus pada audiens yang terdiri dari individu dan usaha
kecil, pelajar, dan pendidik, saat ini Canva memiliki 185 juta pengguna.

"Fokus kami pada perusahaan benar-benar mencerminkan kebutuhan. Jadi yang kami temukan adalah individu-individu dalam semua organisasi ini sudah menggunakan Canva secara mendalam untuk pekerjaan," papar Kawalsky.

Perusahaan ingin memastikan bahwa kebutuhan komunitas terpenuhi. Dalam organisasi besar tersebut, terdapat tingkat kompleksitas yang berbeda-beda sehingga masyarakat perlu bekerja lebih kolaboratif.

Canva sebagai alat harus memenuhi persyaratan administratif dan TI (teknologi
informasi) organisasi. Canva Enterprise adalah desain ulang Canva untuk
memastikan platform bersifat kolaboratif dan dapat digunakan dalam lingkungan yang kompleks.

"Agar Canva berhasil di organisasi-organisasi besar ini, kami perlu memastikan bahwa Canva memiliki alat administratif yang diperlukan, kemampuan untuk sistem single sign-on, sehingga semua orang menggunakan platform atau metode masuk yang sama," lanjutnya.

Peluncuran Enterprise ini diklaim akan memastikan bahwa kebutuhan semua adopsi organik dari orang-orang yang senang menggunakan Canva dalam organisasi
terpenuhi termasuk kebutuhan departemen TI atau administrator.

Apa saja yang baru?

Komunikasi visual menjadi status quo bagi setiap profesi dan tim di setiap industri. Namun, 99% persen orang di organisasi tidak memiliki pelatihan desain, meski pun mereka perlu berkomunikasi secara visual.

Sehingga Canva memungkinkan mereka untuk membuat konten yang indah dan menarik tanpa perlu pelatihan profesional. Secara singkat, pembaruan yang mereka luncurkan, meliputi:

  • Desain ulang sepenuhnya Canva. Antarmuka platform didesain ulang, baik editor mau pun di luar editor, untuk menjadikannya lebih kolaboratif, menghilangkan banyak kerumitan dan menjadikannya pengalaman yang lebih sederhana.
  • Canva Enterprise. Menciptakan serangkaian fungsi bagi organisasi-organisasi untuk menggunakan Canva secara wall to wall.
  • Canva Course. Organisasi memproduksi materi pendidikan yang sangat menarik di Canva, baik itu presentasi, video, atau format lainnya. User juga dapat mengambil materi serta dengan cepat dan mudah mengubahnya menjadi Course yang dapat diikuti oleh staf atau siswa.
  • Canva Work Kits. Hal-hal yang kamu perlukan secara spesifik untuk peran di organisasi dalam, mulai dari template hingga aplikasi dan fungsionalitas.

Pasar Indonesia untuk Canva

Canva umumkan sejumlah update dalam gelaran Canva Create (dok. Canva)
Canva umumkan sejumlah update dalam gelaran Canva Create (dok. Canva)

Indonesia sendiri sudah menjadi pasar yang luar biasa bagi Canva. Negara kita menjadi pasar yang diperhatikan.

"Indonesia adalah salah satu pasar terbesar secara global dan yang terus berkembang. Jadi ini adalah area yang kami fokuskan secara mendalam, secara internal," ucap Kawalsky.

Indonesia tepatnya menjadi pasar global terbesar ke-3 bagi Canva. Di platform itu sendiri tersedia Bahasa Indonesia, Jawa hingga Sunda.

Adapun beberapa inisiatif hyperlocal yang mereka buat, di antaranya:

  • Ramadan & Back to School.
  • Kemitraan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Di mana sebanyak 1,4 juta pengguna telah membuat setidaknya satu desain di Canva, menghasilkan 45 juta desain.
  • Komunitas guru yang berkembang. Lebih dari 65 ribu anggota, 70 Canvassador dari 32 provinsi, lebih dari 270 pembuat konten aktif, menerbitkan rata-rata 10 ribu template baru setiap bulan.

Canva ingin memastikan bahwa platform-nya kolaboratif dan dapat digunakan dalam lingkungan yang kompleks, di mana pengguna mungkin memiliki banyak merek, yang mana sangat penting bagi organisasi untuk mendesain merek, sehingga perlu berkolaborasi dengan banyak anggota tim dalam berbagai cara.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
Misrohatun H
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us