Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fitur Baru YouTube Bantu Remaja Atur Waktu dan Jaga Kesehatan Mental

Ilustrasi youtube (pexels.com/freestocks.org)
Ilustrasi youtube (pexels.com/freestocks.org)
Intinya sih...
  • Fitur pengaturan waktu membantu remaja sadar waktu menonton
  • Perlindungan terhadap kategori konten yang berpotensi negatif bagi remaja
  • Kolaborasi dengan pakar lokal untuk menyediakan konten edukasi mental health yang relevan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Di era digital saat ini, YouTube tidak hanya menjadi tempat hiburan dan edukasi, tetapi juga ruang tumbuh generasi muda Indonesia. Dengan lebih dari 46 juta remaja yang hidup di antara dunia online dan offline, kesehatan mental dan keamanan digital kini menjadi perhatian serius.

Menyadari tanggung jawab besar tersebut, YouTube memperkenalkan strategi besar yang berfokus pada terciptanya internet yang lebih sehat dan ramah bagi remaja.

Melalui pendekatan Safer by Default atau desain produk yang secara otomatis aman, serta kolaborasi dengan otoritas kesehatan terpercaya di Indonesia, YouTube berupaya membangun lingkungan digital yang mendukung perkembangan fisik, mental, dan sosial generasi muda.

1. Gunakan fitur pengaturan waktu di YouTube

YouTube kini memperkuat konsep Safer by Default lewat fitur pengaturan waktu menonton yang lebih personal dan adaptif bagi remaja. Selain pengingat otomatis “Take a Break” dan “Bedtime” yang telah aktif bagi pengguna di bawah 18 tahun, platform ini menghadirkan opsi baru untuk membantu remaja lebih sadar waktu saat menikmati konten.

Fitur pengaturan batas durasi harian khusus untuk Shorts memungkinkan pengguna menetapkan waktu maksimal untuk scroll feed di perangkat mobile. Setelah batas tercapai, feed Shorts akan berhenti sementara dan muncul notifikasi sebagai pengingat untuk istirahat.

Tak hanya itu, pada akhir tahun fitur ini juga akan terintegrasi dengan kontrol orang tua di akun yang diawasi (supervised accounts) sehingga mereka dapat menetapkan batas waktu yang tidak bisa diabaikan.

2. Perlindungan terhadap kategori konten tertentu

Garth Graham, Director and Global Head of Healthcare and Public Health (dok. Google)
Garth Graham, Director and Global Head of Healthcare and Public Health (dok. Google)

YouTube kini memperkuat sistem rekomendasinya agar tidak hanya relevan dengan minat remaja, tetapi juga aman dan sehat untuk konsumsi jangka panjang.

Melalui pembaruan ini, platform tidak hanya membantu remaja menemukan video yang menarik dan menyenangkan, tetapi juga secara aktif menyaring konten yang mungkin terlihat aman jika ditonton sekali, namun bisa menimbulkan dampak negatif bila terus-menerus dikonsumsi.

Untuk mencegah kebiasaan menonton berulang yang berlebihan, YouTube mengurangi frekuensi rekomendasi konten semacam ini bagi remaja secara global. Jika sebelumnya perlindungan hanya mencakup tiga kategori konten, kini sistem telah diperluas menjadi enam kategori berdasarkan evaluasi berkelanjutan dan masukan dari Youth and Families Advisory Committee.

Kategori ini mencakup konten perbandingan fisik, agresi sosial, hingga saran keuangan yang buruk dan tidak realistis. Semua kategori ini dirancang untuk menjaga kesejahteraan emosional dan mental remaja di lingkungan digital.

3. Kolaborasi dengan pakar lokal

YouTube memahami bahwa melindungi remaja diperlukan sentuhan empati manusia dan keahlian lokal. Karena itu, YouTube menggaet dua lembaga kesehatan mental terkemuka di Indonesia, yaitu HIMPSI (Himpunan Psikologi Indonesia) dan PDSKJI (Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia).

Kolaborasi ini diharapkan bisa menghadirkan konten edukasi mental health yang relevan dekat dengan konteks keseharian remaja Indonesia.

Salah satu wujud nyata dari kolaborasi ini adalah hadirnya Teen Mental Health Shelf. Ini merupakan fitur khusus yang muncul ketika remaja mencari topik sensitif seperti depresi, kecemasan, atau perundungan. Alih-alih terjebak pada konten acak yang berpotensi membingungkan atau memperburuk kondisi emosional, remaja akan langsung diarahkan menuju kumpulan konten pilihan yang telah dikurasi bersama para ahli terpercaya.

Dengan berbagai inovasi fitur dan kemitraan dengan pakar lokal, YouTube menunjukkan bahwa teknologi bisa menjadi ruang yang aman dan mendidik bagi generasi muda. Upaya ini tidak hanya melindungi remaja, tetapi juga membekali mereka dengan literasi digital dan emosional yang penting di era informasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Tech

See More

Fitur Baru YouTube Bantu Remaja Atur Waktu dan Jaga Kesehatan Mental

23 Nov 2025, 20:58 WIBTech