Google Search Kini Punya Fitur untuk Saring Sumber Berita

- Google Search kini memungkinkan pengguna menyetel konten berita sesuai preferensi mereka sendiri, bukan hanya artikel headline.
- Pengguna dapat memilih sumber dan topik favorit dalam pencarian berita untuk hasil yang lebih relevan dan efisien.
- Fitur baru ini memberikan kemudahan, fokus, dan produktivitas dalam mengakses berita tanpa harus bergantung pada algoritma acak atau AI.
Sebagai seorang yang terbiasa "menyaring" berita di pagi hari sebelum ngopi, saya cukup antusias saat mendengar kabar terbaru dari Google. Kini, Google Search memungkinkan pengguna untuk menyetel konten berita sesuai selera mereka sendiri. Ini bukan sekadar penyajian artikel headline saja, tapi tentang memberi pengguna kendali penuh atas apa yang ingin mereka baca, tanpa harus bergantung pada algoritma acak.
"Setiap orang memiliki preferensi sendiri tentang di mana dan bagaimana mereka mendapatkan berita, jadi kami meluncurkan fitur baru di Penelusuran yang memungkinkan Anda menyesuaikan pengalaman untuk melihat lebih banyak dari situs favorit Anda dalam Berita Utama," tulis Google dalam pengumuman resminya.
Fitur ini memungkinkan kamu memilih sumber dan topik favorit dalam pencarian berita. Tujuannya adalah agar hasil yang muncul lebih relevan, bikin waktu berselancar berita jadi lebih efisien dan fokus.
Cara atur berita sesuai kebutuhan dan keinginan pribadi

Saat membuka Google Search dan mengakses hasil berita, sekarang akan muncul opsi untuk mengatur preferensi tampilan. Kamu bisa memilih topik yang fokus, seperti teknologi, finansial, hobi, hingga gaya hidup, atau menyetel filter berdasarkan sumber tertentu yang kamu percaya dengan sekali tap.
Tujuannya jelas, supaya feed berita kamu lebih personal, tidak dibanjiri konten yang tidak menarik atau konten noise yang mengganggu. Misalnya kamu lebih suka isu smartphone ketimbang gosip selebriti, tinggal pilih tema tersebut, Google Search otomatis menyesuaikan konten yang muncul.
Setelah kamu memilih sumber, sumber tersebut akan muncul lebih sering di Berita Utama atau di bagian khusus "Dari sumber Anda" di halaman hasil pencarian. Kamu tetap akan melihat konten dari situs lain, dan dapat mengelola pilihanmu kapan saja.
Fitur yang cukup membantu di era saat ini
Dalam era overload informasi, kemampuan menyaring berita sesuai selera bukan cuma memudahkan tapi juga sangat penting. Dengan tools ini, kamu bisa:
Hemat waktu: langsung dapat berita yang relevan tanpa scroll panjang.
Fokus: topik pilihan muncul lebih dulu, hindari gangguan yang tidak harus diketahui sekarang.
Lebih produktif: media bisa jadi sumber inspirasi atau referensi belajar, bukan hanya hiburan.
Jika kamu mengaktifkan fitur ini, berita yang sesuai dengan preferensi akan muncul di ikon berbintang di sebelah kanan header Berita Utama. Kemudian, kamu akan memiliki opsi untuk memilih sumber yang diinginkan. Kamu akan mulai melihat lebih banyak pembaruan terkini dari situs pilihan di Berita Utama ketika situs tersebut memiliki artikel atau postingan baru yang relevan. Sumber yang dipilih akan diberi label dengan jelas dan akan muncul di samping hasil lainnya di Berita Utama, sehingga kamu dapat melihat informasi dari situs favorit beserta berbagai sumber lainnya.
Fitur baru yang lebih fresh, tak sekadar AI, AI, dan AI

Google memang menyebut bahwa AI search akan jadi fokus mereka di masa depan. Hal tersebut tampak jadi dari fitur AI Overview yang dirilis oleh Google pada beberapa waktu lalu. Harus diakui bahwa saat Google merilis fitur AI Overview, beberapa situs mengalami penurunan trafik. Berdasarkan laporan dari Pew Research Center, pengguna Google cenderung sangat jarang mengklik sumber yang dikutip saat mendapatkan informasi dari hasil pencarian yang menghasilkan ringkasan yang dihasilkan AI. Fitur AI Overview ini juga mendapat kritik dari berbagai media seperti The Wall Street Journal, The Verge, hingga beberapa media lain.
Cukup menyenangkan saat Google merilis fitur baru untuk Google Search yang tidak menyandang nama AI sebagai jualan utamanya. Patut dicatat fitur ini akan dihadirkan secara bertahap. Sampai saat artikel ini ditulis, fitur ini baru tersedia di Amerika Serikat dan India. Semoga dengan adanya fitur ini, persebaran informasi jadi lebih terkurasi dan meminimalisir misinformasi.