7 Hal yang Perplexity Comet Bisa Lakukan Tapi Chrome Tidak

- Perplexity Comet memiliki fitur Assistant yang memberikan tutorial langkah demi langkah secara otomatis dan menerjemahkan istilah teknis menjadi penjelasan yang mudah dipahami.
- Comet bisa memberi konteks dari apa pun yang sedang pengguna baca, menjelaskan referensi yang membingungkan, dan berbicara dengan pengguna melalui mode suara.
- Comet mampu merangkum konten video, otomatisasi tugas sehari-hari, mengelola tab, dan membantu menemukan harga terbaik ketika belanja online.
Secara tampilan dan cara pakai, Perplexity Comet tidak jauh berbeda dengan Google Chrome karena sama‑sama berbasis Chromium, sehingga tetap bisa digunakan untuk browsing, cek email, menonton YouTube, belanja online hingga memakai semua extension dari Chrome Web Store. Bedanya, karena dibuat oleh platform AI, Comet jadi punya berbagai fitur berbasis AI untuk melakukan banyak hal yang tidak bisa dilakukan oleh browser lain seperti Chrome. Berikut 7 diantaranya.
1. Menjelaskan tutorial langkah demi langkah
Keunggulan utama Comet dibandingkan Chrome dan Edge ada pada fitur Assistant yang terhubung langsung dengan Perplexity AI, sehingga sangat membantu jika pengguna butuh tutorial untuk sesuatu yang kompleks. Jika menggunakan Chrome, hal serupa harus dicari dan dirangkai sendiri dari berbagai tab dan forum, sedangkan Comet secara otomatis menelusuri internet, merangkum penjelasan langkah demi langkah, lalu menyajikannya sebagai tutorial singkat yang ramah untuk pengguna awam dan menerjemahkan istilah teknis yang rumit menjadi penjelasan yang mudah dipahami.
2. Menjelaskan konteks dari apa yang dibaca
Comet bisa langsung memberi konteks dari apa pun yang sedang pengguna baca. Ketika pengguna sedang browsing dan menemukan istilah atau referensi yang terasa membingungkan dan kurang jelas, mereka bisa meminta Comet untuk menjelaskannya. Misalnya, ketika menonton review film di YouTube lalu di kolom komentar banyak yang menyebut sesuatu yang kurang dipahami, pengguna tinggal blok komentar tersebut dan meminta bantuan Comet agar menjelaskan maksudnya. Fitur ini juga akan sering terpakai di X (Twitter) dan Reddit, tempat di mana obrolan dan referensi bertebaran tanpa ada konteks.
3. Berbicara dengan Comet

Salah satu fitur andalan yang dimiliki Comet adalah mode suara. Fungsinya mirip asisten pencarian di aplikasi Perplexity versi mobile, tapi di Comet kemampuannya lebih lengkap. Dengan menekan Alt + Shift + V, pengguna bisa langsung berbicara untuk meminta Comet melakukan banyak hal seperti membuka situs, mencari video YouTube, mencari lokasi, melakukan pencarian singkat atau sekadar mengobrol. Yang membedakannya dengan fitur voice search di Chrome adalah mode suara di Comet tidak hanya menampilkan hasil pencarian, tapi juga bisa langsung melakukan tindakan atas perintah pengguna.
4. Merangkum konten seperti video
Comet memiliki kemampuan merangkum konten yang jauh lebih canggih dibanding fitur bawaan Chrome. Di YouTube misalnya, Comet bisa langsung merangkum seluruh isi video, mencari menit tertentu ketika sebuah topik dibahas, hingga mencatat transkrip lengkap. Comet juga cukup “paham konteks” di berbagai jenis konten seperti bisa menarik rekomendasi produk dari video review, merangkum poin penting dari video edukasi atau mengidentifikasi hal-hal yang perlu ditindaklanjuti dari rekaman meeting. Karena terintegrasi langsung di browser, Comet bisa bekerja di hampir semua situs yang pengguna buka.
5. Otomatisasi tugas sehari-hari
Kemampuan otomatisasi di Comet membuat tugas sehari-hari yang dikerjakan berulang jadi cukup dijalankan dengan satu perintah lewat fitur Shortcuts. Apapun bisa Comet penuhi seperti mengecek apa ada balasan dari pesan email yang dikirim di Gmail, mencari tahu apa yang sedang trending di media sosial dan banyak lagi. Hal semacam ini sebenarnya bisa dilakukan di Chrome, tapi biasanya hanya bisa dilakukan lewat banyak extension terpisah yang belum tentu saling terintegrasi satu sama lain. Sementara di Comet, semua otomatisasi ini sudah bawaan dan bisa berjalan di situs apa pun.
6. Mengelola tab
Salah satu fitur sederhana tapi sangat berguna di Comet adalah mengelola tab, sesuatu yang belum ada di Chrome. Pengguna bisa meminta Comet untuk mengelompokkan tab berdasarkan topik, menutup tab yang sudah lama tidak dipakai, atau menyusun ulang tab sesuai proyek yang sedang dikerjakan. Ketika Comet ditutup dan dibuka lagi, browser ini bukan hanya mengingat tab apa saja yang terbuka, tapi juga pengelompokan dan susunannya. Kerennya lagi, pengguna juga bisa membuka dua tab berisi dua ulasan produk berbeda dan meminta Comet untuk membandingkan kedua produk tersebut dan memberi rekomendasi yang tepat.
7. Menemukan harga terbaik ketika belanja online
Comet mengubah proses belanja online yang biasanya serba manual jadi jauh lebih otomatis. Browser ini bisa membandingkan harga di berbagai marketplace, otomatis mencari dan memasukkan kode kupon, serta memantau riwayat harga dari produk terkait. Ketika membuka halaman suatu produk, Comet juga bisa mencarikan produk yang sama di situs lain dan memberi tahu di mana harganya paling murah. Selain itu, browser pintar yang satu ini juga akan mengingat produk apa saja yang pengguna lihat sekaligus minati dan mengirimkan notifikasi jika harga produk tersebut sedang turun.
Itulah tadi ulasan mengenai beberapa hal yang Perplexity Comet bisa lakukan tapi Chrome tidak. Tertarik menjajal browser cerdas yang satu ini?



















