iOS 26 Menyontek Fitur Pixel? Google: 'Kami Sudah Punya sejak 2018'

- Google sindir lewat seri iklan #BestPhonesForeverMelalui seri iklan #BestPhonesForever, Google menampilkan hubungan fiktif antara Pixel dan iPhone. Dalam episode terbarunya, Pixel 9 Pro menyindir bahwa fitur-fitur iOS 26 sebenarnya sudah hadir di perangkat Pixel sejak beberapa tahun lalu.
- Fitur Live Translate pertama kali diluncurkan di Pixel 6 pada tahun 2021Fitur Live Translate yang kini hadir di iOS 26 sebenarnya pertama kali diperkenalkan pada Pixel 6 di tahun 2021. Fitur ini memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan teks secara otomatis tanpa perlu keluar dari aplikasi perpesanan.
- Google berhasil mengemas kritik dengan menyelipkan sentuhan humor
Pekan lalu, Apple resmi mengumumkan sederet fitur baru dalam sistem operasi iOS 26 di ajang tahunan WWDC 2025. Namun, hajatan besar yang selalu dinantikan ini tak luput dari kritik, terutama dari para pelaku industri teknologi yang menilai sejumlah fitur iOS 26 bukanlah hal baru. Setelah sebelumnya Samsung melontarkan sindiran kepada Apple pada 10 Juni 2025, giliran Google yang ikut berkelakar seminggu berselang.
Melalui sebuah iklan bergaya humor, Google menyampaikan bahwa beberapa fitur iOS 26 bukanlah hal baru, melainkan “daur ulang” dari teknologi yang telah lebih dulu tersedia di perangkat Pixel. Menariknya, sindiran Google tidak hanya menyinggung satu fitur, melainkan langsung tiga sekaligus. Tiga fitur tersebut telah hadir di Google Pixel sejak bertahun-tahun lalu.
Sindiran ini pun memicu berbagai reaksi publik, terutama dari para pengamat teknologi yang mengikuti persaingan antara Android dan iOS. Banyak yang melihat langkah Google ini sebagai bentuk “pengingat” bahwa inovasi dalam dunia smartphone bukan hanya soal siapa yang paling lantang berbicara, melainkan siapa yang lebih dulu menghadirkannya kepada pengguna. Terlebih lagi, fitur-fitur yang kini dibanggakan Apple sudah menjadi bagian dari keseharian pengguna Pixel sejak lama.
“Saya mengumumkan penerjemahan langsung untuk SMS,” ujar iPhone dalam video berdurasi satu menit itu, seperti dikutip dari MacRumors, Kamis (19/6/2025). Pixel pun merespons, “Dan ternyata saya sudah memilikinya sejak 4 tahun lalu.” Dalam konteks inovasi, memang sulit memisahkan siapa yang lebih dahulu mencetuskan ide dan siapa yang menyempurnakannya. Berikut adalah tiga fitur yang menjadi sorotan dalam sindiran Google terhadap Apple, sebagaimana dirangkum dari GSMArena dan MacRumors.
1. Google sindir lewat seri iklan #BestPhonesForever
Melalui seri iklan #BestPhonesForever yang dipublikasikan oleh channel Made by Google pada 17 Juni 2025, Google menampilkan hubungan fiktif antara dua smartphone yaitu Pixel dan iPhone. Dalam episode terbarunya yang berdurasi 1 menit 1 detik, keduanya digambarkan sedang berbincang dalam format podcast. Mereka sedang asyik membahas fitur-fitur baru yang diumumkan Apple di iOS 26. Dalam percakapan itu, iPhone terlihat antusias memperkenalkan fitur-fitur seperti Live Translate, Hold Assist, dan Call Screening.
Namun, Pixel 9 Pro sebagai lawan bicaranya dengan santai menanggapi bahwa semua fitur tersebut sebenarnya sudah hadir di perangkat Pixel sejak beberapa tahun lalu. Nada sarkasme pun terasa jelas saat Pixel menyebut tahun peluncuran masing-masing fitur, yang faktanya jauh lebih awal dibandingkan kehadirannya di iOS 26. Meski disampaikan dengan gaya santai dan jenaka, pesan yang ingin ditegaskan Google cukup tegas bahwa Apple baru saja menghadirkan fitur-fitur yang telah lama menjadi bagian dari Android.
2. Fitur Live Translate pertama kali diluncurkan di Pixel 6 pada tahun 2021

Fitur Live Translate yang kini hadir di iOS 26 sebenarnya pertama kali diperkenalkan pada Pixel 6 sekitar 2021. Fitur ini memungkinkan pengguna menerjemahkan pesan teks secara otomatis tanpa perlu keluar dari aplikasi perpesanan. Pengguna Pixel pun sudah merasakan manfaatnya sejak beberapa tahun lalu dalam aktivitas komunikasi sehari-hari.
Tak berhenti di situ, fitur Hold for Me yang menjadi cikal bakal dari Hold Assist di iOS sebelumnya sudah diperkenalkan pada Pixel 3 sejak 2020. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk tetap tenang saat menelepon layanan pelanggan karena sistem akan menunggu secara otomatis dan memberi tahu saat agen siap berbicara. Sementara itu, fitur Call Screening bahkan telah hadir lebih awal, yakni sejak 2018 di perangkat Pixel, jauh lebih dulu dibandingkan implementasi serupa yang diaplikasikan pada iOS 26.
3. Google berhasil mengemas kritik dengan menyelipkan sentuhan humor

Google menutup iklan tersebut dengan adegan saat iPhone bertanya kepada Pixel, “Kamu lagi kerjain apa buat Pixel 10?”, seolah ingin tahu inovasi apa yang akan ‘diadopsi’ berikutnya. Pertanyaan itu terdengar seperti isyarat halus bahwa iPhone 17 kelak mungkin kembali terinspirasi dari fitur-fitur yang lebih dulu hadir di Pixel. Pixel pun hanya diam sembari memberikan kesan sinis namun jenaka, seakan memberi sinyal bahwa kejadian serupa bisa saja terulang di masa depan. Momen ini menjadi closing yang kuat dan menyampaikan sindiran secara halus tapi tetap mengena.
Menariknya, banyak yang menilai video ini sebagai salah satu yang paling ringan dan menghibur dalam seri #BestPhonesForever. Jika sebelumnya kampanye ini kerap dianggap terlalu cringy atau dipaksakan, kali ini pendekatannya terasa lebih santai dan menyenangkan. Alhasil, Google mampu menyampaikan kritik dengan cara yang elegan tanpa kehilangan sentuhan humor.
4. Saling mengambil inspirasi antarbrand bukan hal yang baru

Dalam dunia teknologi, saling mengambil inspirasi antarperusahaan bukanlah hal baru. Apple dan Google sama-sama pernah mengadopsi pendekatan dan ide satu sama lain demi menciptakan pengalaman terbaik bagi pengguna. Yang menjadi sorotan kali ini adalah waktu dan cara penyampaian fitur yang seolah-olah baru, padahal sudah hadir di platform lain.
Namun, di sisi lain, kehadiran fitur-fitur ini di iOS tetap menjadi kabar baik bagi pengguna iPhone. Meski tidak sepenuhnya orisinal, fitur seperti Live Translate dan Hold Assist bisa meningkatkan kenyamanan dan efisiensi penggunaan perangkat. Pada akhirnya, pengguna tetap menjadi pihak yang diuntungkan dalam persaingan ini. Google melalui Pixel-nya ingin menegaskan bahwa mereka tidak tinggal diam saat pesaing utama memperkenalkan fitur yang sudah ada sejak lama di Android. Sindiran dalam bentuk video ini bisa jadi cara untuk mengingatkan publik bahwa inovasi sejati bukan hanya soal siapa yang paling berisik saat peluncuran, melainkan siapa yang paling konsisten menghadirkan teknologi yang benar-benar bermanfaat sejak awal.
Sebenarnya, Google bukan satu-satunya raksasa teknologi yang menyindir fitur baru di iOS 26. Tak lama setelah Apple mengumumkan deretan fitur terbarunya, Samsung juga ikut melayangkan sindiran. Ia menyebut bahwa sebagian fitur tersebut sudah lebih dulu hadir di perangkat mereka. Selain itu, desain antarmuka “Liquid Glass” di iOS 26 yang transparan seperti kaca turut menjadi bahan perbincangan karena dinilai mirip seperti tampilan Aero pada Windows Vista.
Meski persaingan ini sering kali memicu sindiran antarmerek, kedua pihak justru saling mendorong untuk terus berinovasi. Perdebatan soal siapa yang meniru dan siapa yang lebih dulu menciptakan pastinya akan selalu ada. Namun yang terpenting, pengguna tetap menjadi pihak yang paling diuntungkan berkat hadirnya fitur-fitur canggih lintas platform. Bukan tidak mungkin, persaingan ini bakal lebih banyak menimbulkan inovasi-inovasi baru akan terus bermunculan di masa depan.