Jess No Limit Sebut Teknologi AI Bisa Bantu Content Creator

- Jess No Limit setuju bahwa AI tidak akan menggantikan manusia, tetapi membantu dalam pembuatan konten.
- AI memudahkan proses pembuatan konten dengan sortir video, menambahkan keterangan, dan memberikan ide-ide.
- Founder and CEO IDN, Winston Utomo, mengaku AI mempercepat proses penelitian dan meningkatkan produktivitasnya.
Pembuat konten Jess No Limit setuju bahwa kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) tidak akan menggantikan manusia seperti yang saat ini dikhawatirkan. Mereka yang tidak menggunakan teknologi tersebut mungkin akan berkompetisi dengan manusia yang menggunakan AI.
Dalam konteks membuat konten, pria dengan nama asli Tobias Justin itu menyebut bahwa dia juga mengandalkan teknologi tersebut dalam pembuatan konten.
Hal ini dipaparkan dalam acara Indonesia Millennial and Gen Z Summit (IMGS) 2024 pada sesi "Digital Frontier: Navigating The Future of Media with Technology" di Jakarta, pada Selasa (22/10/2024).
Permudah content creator

Dewasa ini, banyak dari platform-platform online yang sudah menggunakan AI. Tidak seperti zaman dulu, di mana melakukan penyuntingan video harus menggunakan PC atau laptop.
"Sekarang pintu untuk menjadi content creator pun lebih mudah dibandingkan dulu. Dengan adanya video pendek dan format vertikal, orang-orang lebih mudah viral dibandingan dengan zaman dulu," katanya.
Dengan AI, pengguna bisa melakukan sortir video untuk mengambil bagian yang menarik, dan membuang bagian yang membosankan. User juga bisa menambahkan keterangan atau caption yang akurasinya hingga 80 persen. Masih banyak lagi fungsi yang bisa didapatkan dari keberadaannya.
"Kita bisa minta mereka (AI) list 100 opsi ide. Jadi mungkin bukan untuk menggantikan ya, tapi bekerja bersama dengan AI. Kalau saya terbantu sekali sih dengan ide-ide dari pembuatan thumbnail. Tapi yang paling cepat itu subtitle, 80-90 persen dari kata-kata yang diucapkan itu sudah benar," jelas Jess No Limit lebih lanjut.
Bikin waktu riset jadi lebih efisien

Tidak hanya Jess No Limit, Founder and CEO IDN, Winston Utomo mengaku satu suara dengannya.
"Ketika saya mau research tentang sebuah topik baru di industri baru, sebelumnya bisa makan waktu 3-4 jam. Saya tarik beberapa artikel, saya cari research paper, saya cari topik-topiknya, saya baca, tulis kemudian dibikin framework-nya, dan lain-lain," ujar Winston.
Namun dengan AI, dia hanya memakan waktu 30 menit dengan memberikan prompt atau perintah. Sisa waktu yang biasanya habis untuk melakukan penelitian, bisa digunakan untuk produktivitas lainnya.
"Poin saya adalah, kalau tidak memanfaatkan teknologi, kita akan tertinggal. Kalau mau terus menjadi terdepan, kita harus bisa bergandeng bersama menjalankan ini, supaya bisa terus menjadi yang terdepan. Banyak sekali aktivitas-aktivitas yang saya lakukan itu terbantu sekali," Winston menjelaskan lebih lanjut.
Lenovo siapkan teknologi untuk semua kalangan

Dalam kesempatan yang sama, Hendry Lim, Consumer Product Manager Lenovo Indonesia, mengaku mempunyai visi menyiapkan teknologi untuk semua kalangan, tidak hanya untuk profesional, tapi juga pemula.
"Kita siapin semuanya, kita siapin teknologinya dan kita siapin device-nya. Secara hardware, misalnya kita punya CPU yang sudah punya NPU. Jadi dia itu sudah bisa menjalankan aplikasi AI dengan elbih efisien dan lebih cepat. Baterai juga akan lebih lama. Kita pengennya menjadi pionir, yang pertama untuk hadirkan teknologi ini di masyarakat," imbuh Hendry.
AI yang dibangun Lenovo, diklaim lebih personal. Hal ini berbasiskan dengan karakter orang yang tidak sama, sehingga masing-masing dari mereka memiliki cara interaksi yang berbeda.
IDN menggelar Indonesia Millennial and Gen-Z Summit (IMGS) 2024, sebuah konferensi independen yang khusus diselenggarakan untuk dan melibatkan generasi Milenial dan Gen Z di Tanah Air. Dengan tema Catalyst of Change, IMGS 2024 bertujuan membentuk dan membangun masa depan Indonesia dengan menyatukan para pemimpin dan tokoh nasional dari seluruh nusantara.
IMGS 2024 diadakan di The Tribrata Dharmawangsa, Jakarta, pada 22-23 Oktober 2024. Dalam IMGS 2024, IDN juga meluncurkan Indonesia Millennial and Gen-Z Report 2025.
Survei ini dikerjakan oleh IDN Research Institute bekerja sama dengan Populix sebagai Research Partner. Melalui survei ini, IDN menggali aspirasi dan DNA Milenial dan Gen Z Indonesia.