Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) meluncurkan Pusat Keunggulan AI Indonesia/AI CoE, kolaborasi strategis dengan Indosat Ooredoo Hutchison, Cisco, dan NVIDIA.
Solusi kesenjangan talenta AI menetapkan target ambisius untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen dengan fokus pada pengembangan etika, infrastruktur data, talenta, investasi, penelitian dan pengembangan.
AI CoE akan memainkan peran strategis dalam mendorong penerapan AI di seluruh negeri melalui lima pilar krusial: etika, infrastruktur dan tata kelola data, talenta, investasi, penelitian dan pengembangan.
Kementerian Komunikasi dan Digital Republik Indonesia (Komdigi) secara resmi meluncurkan Pusat Keunggulan AI Indonesia/AI Center of Excellence (AI CoE), merupakan ekosistem inklusif nasional untuk mendorong daya saing Indonesia di bidang kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).
Ini juga merupakan kolaborasi strategis dengan Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH), Cisco, dan NVIDIA. Acara peluncuran dilakukan di Jakarta, pada Jumat (11/07/2025).
Indonesia menetapkan target ambisius untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen. Pemerintah yakin bahwa AI memainkan peran krusial dalam mewujudkan visi ini dengan secara signifikan meningkatkan produktivitas di sektor-sektor kunci.
"Namun, untuk sepenuhnya mewujudkan potensinya, Indonesia menghadapi beberapa tantangan mendesak. Salah satu yang paling kritis adalah kesenjangan talenta AI, terutama dalam memenuhi permintaan talenta dan memastikan keterampilan yang kompetitif," ujar Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kesiapan AI juga memerlukan perbaikan yang signifikan, terutama dalam membangun infrastruktur yang diperlukan dan memastikan akses ke teknologi terdepan.
AI CoE dapat memainkan peran strategis dalam mendorong penerapan AI di seluruh negeri. Program serupa di dunia menyediakan rangka kerja yang komprehensif untuk mendorong inovasi AI. Misalnya, Stanford AI Lab yang memberikan kesempatan untuk transfer pengetahuan yang terarah antara dosen, mahasiswa, dan mitra industri.
Indonesia AI CoE dapat berfungsi sebagai lengan implementasi, mesin yang akan secara langsung menerjemahkan peta jalan nasional AI menjadi program-program yang konkret dan dapat dilaksanakan.
Peta jalan dibangun di atas lima pilar krusial dan CoE dirancang untuk memperkuat masing-masing pilar tersebut, di antaranya:
Etika. CoE akan memimpin pengembangan audit etika nasional, memastikan AI selalu inklusif dan adil.
Infrastruktur dan tata kelola data. CoE akan memperkuat upaya untuk menstandarkan teknologi dan keamanan infrastruktur AI nasional strategis sambil memperkuat tata kelola data untuk berbagi dan interoperabilitas yang lancar.
Talenta. Dia akan mendukung beasiswa, sertifikasi nasional, reformasi kurikulum AI dan program literasi publik, memberdayakan jutaan orang dengan keterampilan digital yang dibutuhkan untuk masa depan.
Investasi. CoE akan berperan penting dalam mengamankan dan mengarahkan pendanaan yang diperlukan serta menyediakan dana investasi AI khusus untuk program prioritas nasional.
Penelitian dan pengembangan. Ini akan mempercepat adopsi AI melalui penelitian terapan, memanfaatkan ekosistem digital dan mendorong pendekatan sumber dan inovasi terbuka.
Indonesia AI CoE memiliki pendekatan yang unik dan komprehensif untuk menyesuaikan diri dengan konteks Indonesia. Dia akan berfungsi sebagai platform pemandu untuk mendorong kolaborasi dan memberdayakan jaringan global dan lokal dalam berbagi keahlian serta memimpin program inovasi.
"Kami yakin bahwa keberadaan AI CoE akan memfasilitasi upaya terkoordinasi bersama mitra kami dari lembaga akademik, komunitas, dan perusahaan. Apa yang kami luncurkan hari ini jauh lebih dari sekadar momen sementara, ini adalah gerakan," kata Nezar.
Ini juga menjadi bukti komitmen Indonesia dalam merangkul masa depan, memberdayakan masyarakat, dan membangun masyarakat digital yang inklusif, inovatif, dan sejahtera. AI CoE akan menjadi sumber inovasi, mendorong Tanah Air menuju masa depan yang lebih cerah yang didukung oleh kecerdasan buatan.