LinkedIn Luncurkan Asisten AI untuk Bantu HR Cari Karyawan

- LinkedIn meluncurkan Hiring Assistant, agen AI pertama untuk membantu tim HR dalam mencari karyawan dengan efisien.
- Hiring Assistant dilatih menggunakan data LinkedIn besar, mampu mengubah catatan menjadi deskripsi pekerjaan lengkap, dan terintegrasi dengan sistem pelacakan lamaran kerja.
- Agen AI ini dirancang untuk belajar preferensi tim HR, mencari kandidat berdasarkan keterampilan, dan akan ditambah fitur pesan otomatis serta penjadwalan wawancara.
LinkedIn mengumumkan peluncuran agen berbasis kecerdasarn buatatan (AI) pertama mereka bernama Hiring Assistant. Platform media sosial untuk para profesional ini merancang Hiring Assistant untuk membantu tim sumber daya manusia (HR) menyelesaikan berbagai tugas pencarian karyawan dengan lebih efisien. Saat ini, teknologi ini telah tersedia untuk sekelompok perusahaan terpilih, seperti AMD, Canva, Siemens, dan Zurich Insurance.
Hiring Assistant merupakan bagian dari upaya LinkedIn mengadopsi teknologi AI generatif untuk meningkatkan layanannya. Tool ini dilatih menggunakan data LinkedIn yang sangat besar, mencakup 1 miliar pengguna, 68 juta perusahaan, dan 41 ribu keterampilan. Berbekal basis data yang luas ini, Hiring Assistant diharapkan dapat membantu tim HR menemukan kandidat terbaik dengan lebih cepat dan tepat. Bagaimana cara kerja asisten AI terbaru LinkedIn ini? Yuk, simak penjelasan lengkapnya dalam artikel berikut!
1. Kemampuan fitur Hiring Assistant di LinkedIn

Melansir TechCrunch, Hiring Assistant memiliki kemampuan untuk mengubah catatan dan ide mentah menjadi deskripsi pekerjaan yang lengkap dan profesional. Agen AI ini juga dapat mencari dan mengevaluasi kandidat berdasarkan kualifikasi yang ditentukan. Tim HR cukup mengunggah deskripsi pekerjaan lengkap atau bahkan hanya catatan singkat tentang kriteria yang diinginkan.
Menurut Hari Srinivasan, VP Produk LinkedIn Talent Solutions, HR sering menghabiskan banyak waktu untuk menulis email, mengirim pesan, dan menyalin deskripsi pekerjaan ke berbagai platform. Menggunakan Hiring Assistant, proses administrasi yang menyita waktu ini bisa diselesaikan dalam hitungan menit.
"Ini membuat mereka tidak bisa fokus pada bagian terpenting dari pekerjaan mereka yaitu mencari dan berinteraksi dengan calon karyawan baru," ujarnya kepada VentureBeat.
Kelebihan lain dari Hiring Assistant adalah kemampuannya terintegrasi dengan berbagai sistem pelacakan lamaran kerja. Sistem ini juga dapat mengidentifikasi pelamar-pelamar sebelumnya yang mungkin cocok untuk posisi baru yang sedang dibuka. Fitur ini sangat membantu HR untuk tidak melewatkan kandidat potensial yang pernah melamar sebelumnya.
2. Teknologi AI pintar di balik Hiring Assistant

LinkedIn memanfaatkan kemitraan strategis Microsoft dengan OpenAI untuk mengembangkan Hiring Assistant. Agen AI ini dilengkapi kemampuan mengingat interaksi sebelumnya dengan tim HR dan menyesuaikan pencarian kandidat berdasarkan masukan yang diterima. Sistem ini dirancang untuk belajar preferensi dari tim HR.
Erran Berger, VP Product Engineering LinkedIn yang memimpin pengembangan Hiring Assistant mengatakan, timnya memastikan manusia tetap memegang kendali dalam proses rekrutmen. Hal ini mengingat sifat AI yang tidak selalu dapat diprediksi. Agen AI ini menggunakan kemampuan penalaran untuk memecah tugas-tugas kompleks menjadi langkah-langkah yang lebih sederhana dan terstruktur.
Menariknya, algoritma Hiring Assistant dirancang khusus untuk mencari kandidat berdasarkan keterampilan dan kompetensi. Pendekatan berbasis keterampilan ini memungkinkan pencarian kandidat tanpa terlalu mempertimbangkan faktor lokasi atau institusi pendidikan. Hal ini akan membuka peluang lebih luas bagi para pencari kerja dari berbagai latar belakang.
3. Fitur mendatang dan dampak penggunaan

LinkedIn berencana menambahkan berbagai fitur baru untuk Hiring Assistant dalam waktu dekat. Fitur-fitur tersebut meliputi dukungan pesan otomatis, penjadwalan wawancara, serta kemampuan menangani tindak lanjut ketika kandidat memiliki pertanyaan sebelum atau sesudah wawancara. Semua fitur ini dirancang untuk lebih mengoptimalkan proses rekrutmen.
Mengutip dari ZDNet, tim HR yang menggunakan fitur pesan AI LinkedIn mendapatkan tingkat penerimaan 44 persen lebih tinggi dari kandidat. Hal ini menunjukkan bahwa Hiring Assistant berpotensi meningkatkan efektivitas komunikasi antara perusahaan dan pencari kerja. LinkedIn sendiri akan terus fokus menyempurnakan tool ini sambil mengembangkan fitur-fitur AI lainnya.
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi AI dalam dunia kerja, Hiring Assistant hadir sebagai solusi yang menjembatani kebutuhan perusahaan dan pencari kerja. LinkedIn berencana merilis Hiring Assistant secara lebih luas dalam beberapa bulan mendatang. Apakah menurutmu teknologi AI seperti Hiring Assistant dari LinkedIn ini akan membuat rekrutmen semakin adil?