Membongkar 7 Rumor Instagram yang Dipercayai oleh Banyak Orang

Shadowban adalah tindakan memblokir pengguna dari komunitas online tanpa sepengetahuan pihak yang bersangkutan. Pengguna yang mengalaminya akan menyadari terdapat penurunan engagement dari para pengikutnya. Ini karena semua post yang mereka bagikan tidak akan terlihat. 

Namun apakah benar Instagram melakukannya? Instagram telah mengklarifikasi bahwa mereka tidak melakukannya, terutama jika tanpa alasan.

Pengguna tidak akan diblokir hanya karena menggunakan terlalu banyak hashtag, spamming, dan tindakan sepele lainnya. Mereka mengatakan bahwa penurunan engagement dapat terjadi karena strategi marketing yang kurang baik dari pemilik akun.

“Mau jadi selebgram? Yuk beli followers dan like, cek profil kami ya kak!”

Siapa yang sering melihat komentar seperti itu di Instagram? Followers dan like yang banyak tidak dapat dimungkiri menjadi hal yang prestise saat ini. Maka tak heran jika banyak orang yang menggunakan jalan pintas untuk mendapatkannya, yaitu dengan membeli.

Memang bisa dan terbukti menambah jumlah keduanya, tetapi ini bersifat sementara. Followers yang kamu beli berasal dari akun-akun yang dijalankan oleh bot. Setelah naik drastis, kamu akan menyadari bahwa perlahan tapi pasti, jumlahnya kian menurun. 

Tidak hanya itu, Instagram kini memperketat penggunaan followers dan like palsu. Mereka akan melacak akun-akun mencurigakan dan memblokir mereka. Jangan sampai akunmu ikutan terblokir karenanya ya!

Sebagai pengguna aktif Instagram, kamu tentunya pernah melihat post seperti gambar di atas, kan? Banyak orang yang protes karena menurutnya post di feed hanya dilihat oleh tujuh persen dari followers mereka. Namun benarkah hal ini?

Ternyata rumor ini tidak benar. Januari lalu, Instagram membuat klarifikasi di Twitter yang mengatakan bahwa mereka tidak menyembunyikan post apa pun. Yang tampil di halaman pertama ketika kamu membuka aplikasi adalah post dari orang yang paling sering berinteraksi denganmu. Mereka juga menegaskan tidak merankingnya berdasarkan engagement. Ketika pengguna scroll terus ke bawah, mereka akan melihat semua yang dibagikan. 

“Tentu tidak. Instagram tidak menyembunyikan konten. Itu berlaku di Facebook. Algoritma Instagram menggunakan sistem ranking prioritas. Kamu mengontrol apa yang kamu lihat,” kata Ken Watson, spesialis marketing media sosial di Instagram, dilansir dari Mark Growth.

Banyak yang menilai bahwa penggunaan banyak hashtag hanya akan membuat post kita dianggap sebagai spam. Bahkan ada yang percaya Instagram akan memblokir pengguna yang melakukannya. 

Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya benar dan tidak salah juga. Hashtag atau tagar diperlukan untuk menandai post kita di lautan konten yang beredar. Semakin banyak dan beragam hashtag yang digunakan, semakin terlihat pula post kita. Namun kamu harus membatasinya, jangan sampai kamu mencantumkan lebih dari 30 tagar dalam satu post agar caption-mu tetap terlihat.

Instagram memiliki dua macam akun yang dapat kita pilih, yaitu akun personal dan akun bisnis. Namun terdapat rumor yang mengatakan bahwa beralih ke akun bisnis dapat membuat jangkauan post kita menurun. Selain itu, bolak-balik mengganti jenis akun juga dapat membuat audiens terbagi dan akhirnya mengurangi engagement.

Namun ternyata rumor ini tidak benar. Justru ketika kamu memiliki brand atau toko online, penggunaan akun bisnis dapat membantu melihat engagement. Kamu dapat mengetahui rentang usia audiens, berapa yang berinteraksi di post, dan lainnya. 

“Instagram tidak memberikan tampilan tambahan ke akun pribadi ataupun bisnis, jadi terus berganti-ganti jenis akun tidak akan membantu jangkauanmu.” klarifikasi Instagram di akun Twitter-nya.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ranking post di feed diatur berdasarkan engagement tiap pengguna. Jadi rumor yang ini benar. Ketika kamu sering memberikan like dan komentar di post temanmu, Instagram akan menaruhnya di ranking feed teratas. Selain itu, Instagram juga menggunakan cara ini untuk mengatur konten di laman explore dan iklan yang disuguhkan kepadamu.

Apakah kamu termasuk orang yang bingung dengan algoritma Instagram yang satu ini? Urutan views Insta-story tidak bergantung pada waktu maupun alfabet. Lalu apa yang mendasarinya?

Dilansir dari Retouching Academy, ternyata semakin sering kita melihat profil suatu akun, semakin tinggi pula posisinya di daftar views untuk Insta-story kita, bukan sebaliknya. Jadi rumor di atas keliru ya, jangan terburu-buru menyimpulkan!

Apakah semua keraguanmu sudah terjawab? Jangan lupa bagikan informasi ini ke teman-temanmu ya, siapa tahu mereka juga belum tahu kebenaran rumor di atas.