Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

14 Negara yang Blokir TikTok Ini Punya Alasan Sama, Apa Penyebabnya?

ilustrasi aplikasi TikTok (unsplash.com/Olivier Bergeron)

Gelombang negara yang blokir TikTok terus bermunculan sejak tahun 2020 lalu. Awalnya, pemblokiran dilakukan oleh Amerika Serikat, kemudian menjalar ke negara-negara lain termasuk Uni Eropa dan Asia.

Kenapa negara-negara memblokir TikTok padahal media sosial ini sangat populer? Untukmu yang penasaran, berikut penjelasannya. Keep scrolling ya, Guys.

Alasan negara-negara yang blokir TikTok

ilustrasi aplikasi TikTok (freepik.com/Freepik)

Negara yang blokir TikTok ibarat jamur yang tumbuh, satu per satu muncul dan makin banyak. Ini terjadi sejak akhir tahun 2022. Akan tetapi, gelombang pemblokiran sudah terjadi juga di tahun 2020.

Sejak akhir tahun lalu, uniknya negara-negara bergantian mengeluarkan larangan penggunaan TikTok. Bahkan di bulan Maret lalu, terhitung ada 5 negara merilis pemblokiran TikTok dalam waktu berdekatan.

Fenomena ini cukup aneh hingga menimbulkan satu pertanyaan, "apa alasan negara-negara tersebut memblokir TikTok?"

Ternyata, alasannya gak jauh-jauh dari persoalan keamanan negara. Sejumlah negara khawatir TikTok buatan Cina menjadi alat propaganda sekaligus mata-mata yang dapat melanggar privasi sekaligus mengancam negara. 

Dilansir Euro News, para ahli khawatir informasi sensitif dapat terungkap saat aplikasi diunduh. Sehingga, penggunaan TikTok di perangkat pemerintah dilarang.

Negara mana yang blokir TikTok?

ilustrasi TikTok (pexels.com/Cottonbro Studio)

Australia menjadi negara yang blokir TikTok belum lama ini. Setelah sebelumnya Selandia Baru, negara tetangganya, mengeluarkan fatwa pemblokiran juga. Alasan pemblokiran pun sama, yakni adanya kekhawatiran TikTok mengancam keamanan dan privasi negara.

Selain dua negara tersebut, ini daftar negara yang blokir TikTok. Cek kronologinya dari yang paling lama sampai terkini.

  1. Pakistan: Melarang TikTok sementara minimal empat kali dimulai sejak Oktober 2020. Alasannya, TikTok dituding dapat mempromosikan konten amoral
  2. Afganistan: Pimpinan Taliban memblokir TikTok dan PUBG untuk melindungi generasi muda dari konten 'menyesatkan' pada tahun 2022
  3. India: Melarang TikTok dan aplikasi dari Cina lain seperti WeChat pada tahun 2020
  4. Taiwan: Setelah FBI mengeluarkan peringatan TikTok dapat mengancam keamanan nasional suatu negara, Taiwan memblokir TikTok dan perangkat lunak buatan Cina dari peranti pemerintah
  5. Kanada: Pada Februari 2023, negara ini melarang TikTok dari semua perangkat pemerintah. Pegawai juga dilarang mengunduh aplikasi tersebut
  6. Amerika Serikat: Lakukan hal sama, Amerika Serikat juga memblokir TikTok Maret lalu. Aplikasi tersebut dihapus dari semua perangkat dan sistem federal. Bahkan, lebih dari setengah dari 50 negara bagian telah melarang aplikasi tersebut dari peranti pemerintah
  7. Denmark: Meluncurkan pemblokiran TikTok pada unit resmi sebagai bentuk menjaga keamanan
  8. Belgia: Mengumumkan pelarangan TikTok dari perangkat pemerintah federal minimal 6 bulan karena dapat mengancam keamanan, privasi, dan hoaks
  9. Norwegia: Negara ini melarang TikTok pada 23 Maret lalu dari semua perangkat kerja parlemen
  10. Belanda: Pelarangan aplikasi dari negara-negara berisiko seperti Cina, Rusia, Iran, dan Korea Utara pada lembaga pemerintah. Aplikasi tersebut, bisa jadi termasuk TikTok, digolongkan berisiko meningkatkan peluang spinoase
  11. Perancis: Melarang aplikasi hiburan seperti TikTok, Netflix, dan Instagram pada perangkat pegawai negara
  12. Inggris: TikTok dilarang pada perangkat resmi pemerintah
  13. Selandia Baru: Melarang TikTok dari peranti anggota parlemen pemerintah pada Maret 2023. Tapi, aturan ini gak berlaku untuk semua pegawai
  14. Australia: Pada 4 April 2023, negara ini melarang TikTok dari perangkat pemerintah dengan pertimbangan keamanan dan privasi.

Apa yang dilakukan Australia ini adalah bentuk kemitraannya dengan Amerika Serikat, Inggris, Selandia Baru, dan Kanada dalam Five Eyes.

Sampai detik ini, TikTok sendiri membantah tuduhan melanggar privasi dan keamanan. TikTok mengklaim dirinya tidak mengumpulkan data pengguna sebanyak perusahaan media sosial lain.

Menurut TikTok, pemblokiran tersebut sebagai alat informasi dasar dan tanpa pertimbangan atau tanpa bukti. Dilansir Euro News, Bytedance (perusahan Cina yang memiliki TikTok) menegaskan dirinya berdiri secara independen tanpa berbagi data dengan pemerintah Cina.

Bahkan, konon perusahaan tersebut bekerja sama dalam proyek penyimpanan data pengguna Amerika Serikat di Texas. Ini sebagai klaim TikTok tidak berhubungan dengan pemerintah Cina.

Itulah daftar negara yang blokir TikTok. Gimana pendapatmu tentang pemblokiran tersebut? 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ana Widiawati
Addina Zulfa Fa'izah
Ana Widiawati
EditorAna Widiawati
Follow Us