Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Operator Seluler Indonesia Lakukan Merger, Terbaru XL–Smart

logo XL dan Smartfren (xl.co.id | smartfren.com)
logo XL dan Smartfren (xl.co.id | smartfren.com)

Persaingan provider telekomunikasi di Indonesia telah berlangsung lama. Kemunculan teknologi ponsel yang masuk Tanah Air sekitar tahun 90an menjadi awal lahirnya operator seluler di negeri ini. Operator seluler di Indonesia menghadapi persaingan seiring berjalannya waktu. Saking panasnya persaingan, ada beberapa operator yang harus tutup seperti Esia dan Telkom Flexi.

Selain itu, ada juga operator seluler yang melakukan merger dan akuisisi. Merger tersebut dilakukan karena berbagai alasan, salah satunya adalah untuk efisiensi. Merger atau akuisisi provider telekomunikasi di Indonesia sudah terjadi setidaknya empat kali. Untuk mengingatnya kembali, yuk, kita telusuri kembali sejarah operator seluler Indonesia lakukan merger berikut ini!

1. AXIS bergabung dengan XL pada 2014

logo AXIS (axis.co.id)
logo AXIS (axis.co.id)

XL merupakan operator seluler yang pertama kali beroperasi pada 1996. Produknya ketika pertama kali berdiri adalah Pro XL, kemudian meluncurkan kartu Bebas dan Jempol. Di sisi lain, AXIS yang awalnya dimiliki oleh Lippo Telecom pertama kali hadir pada 2008. AXIS memberlakukan tarif murah yang menjangkau kalangan menengah ke bawah. 

Pada 2009, XL dibeli oleh Axiata, sebuah perusahaan telekomunikasi asal Malaysia. Pada 2014, terjadilah akuisisi Xl Axiata terhadap AXIS. Pelanggan AXIS otomatis menjadi bagian dari XL Axiata. Proses merger tersebut berlangsung selama dua tahun. Meski telah merger, merek AXIS tetap dipertahankan sebagai salah satu produk XL. 

2. Smart Telecom mengakuisisi Fren pada 2011

logo Smartfren (smartfren.com)
logo Smartfren (smartfren.com)

Ketika teknologi seluler semakin berkembang, Indonesia kedatangan operator CDMA pertama pada 2002. Operator tersebut bernama Mobile-8 yang meluncurkan kartu Fren. Pada 2006, munculah Smart Telecom yang dimiliki Sinarmas. Smart berfokus pada segmen jaringan CDMA bertarif rendah dengan meluncurkan sejumlah paket bundling HP harga terjangkau.

Karena kesulitan bersaing dengan operator GSM, Fren mengalami penurunan jumlah pelanggan. Pada 2009, proses akuisisi Smart Telecom terhadap Fren dimulai. Pada 2011, lahirlah entitas baru bernama Smartfren di bawah naungan PT. Smartfren Telecom Tbk. Sejak saat itu Smartfren langsung bergeliat dengan menjadi operator CDMA yang rajin menjual HP bundling dalam jajaran Andromax Series. Namun, Smartfren memutuskan berhenti menjual smartphone sejak 2017. 

3. Merger besar Indosat Ooredoo dan Tri terjadi pada 2022

logo IOH (ioh.co.id)
logo IOH (ioh.co.id)

Tri awalnya merupakan operator seluler yang berasal dari Hong Kong, di bawah naungan Hutchison 3. Tri pertama kali masuk Indonesia pada 2007. Ketika itu Tri menggebrak industri telekomunikasi karena menawarkan tarif SMS dan telepon dengan harga sangat terjangkau. Di sisi lain, Indosat punya sejarah sangat panjang. Awalnya dimiliki oleh pemerintah Indonesia, namun Indosat kini menjadi milik Ooredoo, sebuah perusahaan telecom asal Qatar.

Proses merger Indosat Ooredoo dan Tri dimulai pada 2020, dengan tujuan efisiensi dan alasan bisnis lainnya. Pada 2022, dua operator ini resmi merger dengan melahirkan entitas Indosat Ooredoo Hutchison (IOH). Perubahan layanan dan tarif pun terjadi setelah merger ini.

4. Merger XL Axiata dan Smartfren lahirkan XL Smart

logo XL Axiata (xl.co.id)
logo XL Axiata (xl.co.id)

Merger kedua operator seluler ini terbilang unik. Sebab, baik XL dan Smartfren sebelumnya sama-sama pernah melakukan penggabungan perusahaan. Nilai merger XL Axiata dan Smartfren mencapai Rp104 triliun, sebuah nilai yang tentunya terbilang sangat besar. 

Belum diketahui dampak apa saja yang akan mempengaruhi layanan, fitur, maupun tarif setelah merger ini nantinya benar-benar rampung. Namun, para pelanggan tentunya berharap akan ada peningkatan kualitas jaringan, tarif lebih bersaing, dan pilihan paket internet lebih beragam. Smartfren sendiri sebelumnya merupakan provider CDMA hingga 2016, yang kemudian berhasil bertransformasi menjadi penyedia layanan telekomunikasi berbasis jaringan 4G LTE.

Setelah operator seluler Indonesia lakukan merger, secara resmi Indonesia hanya memiliki tiga operator seluler, yakni Telkomsel, Indosat Ooredoo Hutchison, dan XL Smart. Bagi kamu pengguna XL atau Smartfren, apa yang kamu harapkan dari merger ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hilman Azis
EditorHilman Azis
Follow Us