Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
notifikasi berakhirnya dukungan Windows 7 dari Microsoft (support.microsoft.com)

Windows 7 pertama kali diluncurkan pada 2009 sebagai pengganti Windows Vista yang gagal total. Windows 7 saat itu langsung mampu meneruskan kesuksesan Windows XP yang sudah ada 8 tahun sebelumnya. Ketika itu, Windows 7 dan XP menguasai sistem operasi komputer pribadi dan perusahaan di seluruh dunia. 

Saking kuatnya pengaruh Windows 7, sistem operasi ini masih banyak digunakan, bahkan ketika Windows 10 sudah dirilis pada 2015. Microsoft memutuskan untuk menyuntik mati Windows 7 pada 2020 yang lalu dengan tidak lagi memberikan dukungan pembaruan dan keamanan. Sayangnya, masih ada saja orang-orang yang nekat menggunakan Windows 7 karena enggan beranjak ke Windows 10 atau Windows 11. Padahal, ada sejumlah risiko jika pengguna tetap memaksakan tetap bertahan di Windows 7. Apa saja risiko tersebut?

1. Keamanan yang tidak terjamin

ilustrasi keamanan siber (freepik.com/freepik)

Microsoft sudah menghentikan dukungan keamanan pada Windows 7 sejak 2020 lalu. Kini, Windows 7 sudah menjadi sistem operasi "bodong" dan tak lagi mendapatkan pembaruan. Ini artinya sistem operasi tidak akan mendapatkan perlindungan terhadap serangan baru yang ditemukan setelah tanggal akhir dukungan. Kelemahan keamanan yang ditemukan di masa depan tidak akan diperbaiki sehingga komputer dengan Windows 7 rentan terhadap ancaman keamanan, seperti malware, virus, atau serangan siber. Serangan seperti peretasan data, pencurian identitas, dan serangan ransomware dapat terjadi lebih mudah pada sistem yang tidak diperbarui.

2. Masalah kompatibilitas

ilustrasi kompatibilitas (freepik.com/vectorjuice)

Seiring berjalannya waktu, perangkat keras dan aplikasi baru akan dirancang untuk mendukung versi terbaru Windows. Menggunakan Windows 7 yang sudah tidak didukung membuatmu berpotensi mengalami masalah kompatibilitas dengan perangkat keras baru, seperti printer, scanner, atau kartu grafis. Selain itu, beberapa aplikasi dan perangkat lunak terbaru mungkin tidak dapat di-install atau berjalan dengan baik di Windows 7. Contohnya adalah banyak game zaman sekarang sudah tidak bisa berjalan di Windows 7, bahkan di Windows 8.1 sekalipun.

3. Tidak mendapat layanan teknis dari Microsoft

ilustrasi customer support (freepik.com/freepik)

Dengan berakhirnya dukungan resmi, Microsoft tidak akan memberikan dukungan teknis atau bantuan pelanggan untuk masalah yang mungkin kamu alami di Windows 7. Jika kamu mengalami kesalahan sistem atau masalah lain, sulit untuk mendapatkan bantuan resmi dari Microsoft. Selain itu, kamu tidak akan menerima pembaruan sistem operasi yang dapat meningkatkan kinerja, memperbaiki bug, atau menambah fitur baru. Dengan kata lain, Microsoft sudah lepas tangan dengan Windows 7 karena mereka kini fokus memberikan layanan kepada para pengguna Windows 10 dan Windows 11. 

4. Fitur yang terbatas

ilustrasi komputer jadul (freepik.com/freepik)

Windows 7 termasuk sistem operasi yang cukup tua dengan usia lebih dari 10 tahun. Fitur-fitur terbaru yang ada di Windows 10 atau Windows 11 tidak akan ada di Windows 7. Dengan fitur-fitur yang sudah usang, kamu sebagai pengguna akan kesulitan mengoperasikan berbagai aplikasi di komputer Windows 7. Ini termasuk peningkatan keamanan, kemudahan penggunaan, dan peningkatan kinerja yang dapat meningkatkan pengalaman pengguna.

Meski sudah jelas kalau masih nekat menggunakan Windows 7 akan mendapatkan berbagai risiko, tetap saja banyak pengguna yang memilih  bertahan. Alasan utamanya adalah mereka belum bisa upgrade ke Windows versi terbaru karena perangkat komputer yang juga cukup tua. Meski begitu, para pengguna Windows 7 yang tersisa diharapkan segera bermigrasi ke Windows 11 atau setidaknya Windows 10 yang masih mendapatkan dukungan Microsoft sampai 2025. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team