Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Rockefeller Center Jadi Destinasi Wajib Saat Natal di New York

kemeriahan di Rockefeller Center
kemeriahan di Rockefeller Center (unsplash.com/Kaydn Ito)

Rockefeller Center saat Natal selalu jadi simbol perayaan yang mudah dikenali di seluruh dunia. Nuansa pohon raksasa, lampu yang berkilau, patung Prometheus yang mengawasi, dan arena skating yang ramai menjadikan tempat ini magnet bagi warga dan wisatawan. Tradisi ini bermula dari masa Depresi dan sejak itu terus berubah bentuk namun tidak kehilangan daya pikatnya. Dikutip dari laman Time dan situs resmi Rockefeller Center tradisi pohon dimulai pada tahun 1931 dan upacara pencahayaan resmi dihelat setiap tahun sejak 1933.

Di balik kemeriahan ada cerita unik tentang bagaimana pohon dipilih, dipindahkan, dan dirawat sampai akhirnya bersinar di tengah kota. Proses ini melibatkan komunitas dari desa kecil sampai tim tukang kebun di kota besar. Melansir dari laporan AP News, pohon Natal biasanya datang dari daerah upstate New York dan setelah musim selesai, kayunya dimanfaatkan kembali untuk program sosial seperti Habitat for Humanity.

1. Pohon pilihan yang menyimpan cerita keluarga

pohon Natal di Rockefeller Center
pohon Natal di Rockefeller Center (unsplash.com/Benjamin Ashton)

Tidak banyak yang tahu bahwa pohon Natal Rockefeller Center sering berasal dari halaman rumah keluarga yang sudah merawatnya selama puluhan tahun. Pohon ini merupakan simbol kenangan yang kemudian dibagikan kepada kota. Melansir dari laman resmi Rockefeller Center, setiap pohon melewati proses seleksi ketat, bahkan diperiksa langsung oleh kepala tukang kebun jauh sebelum musim liburan tiba.

Karena itu saat pohon akhirnya berdiri di Manhattan, yang terlihat bukan hanya cahaya dan dekorasi. Ada cerita dari kota kecil, perjalanan panjang, dan niat baik keluarga yang mendonasikannya. Latar belakang inilah yang membuat pohon Natal Rockefeller terasa lebih personal dan emosional bagi banyak orang.

2. Pencahayaan modern yang tetap ramah lingkungan

pencahayaan mewah di Rockefeller Center
pencahayaan mewah di Rockefeller Center (unsplash.com/Alex Haney)

Teknologi membuat tampilan pohon semakin memukau tanpa menghilangkan kesan klasiknya. Kini, pencahayaan didominasi lampu LED hemat energi yang dirancang untuk mengurangi konsumsi listrik. Selain itu, pengelola juga berupaya menekan jejak karbon dari proses pengangkutan dan pemasangan pohon. Hal ini disorot oleh laporan AP News yang membahas langkah keberlanjutan di Rockefeller Center.

Upaya ini tidak berhenti saat musim Natal berakhir. Kayu pohon yang sudah digunakan akan didaur ulang dan dimanfaatkan untuk program sosial. Dari proses pemilihan hingga pemanfaatan ulang, semuanya dirancang agar perayaan tetap meriah sekaligus bertanggung jawab terhadap lingkungan.

3. Arena skating dengan sejarah panjang

arena skating
arena skating (unsplash.com/redcharlie)

Banyak pengunjung datang untuk berfoto di depan pohon, namun tidak semua tahu bahwa arena skating di bawahnya sudah ada sejak 1936. Awalnya, arena ini dibuat untuk menghidupkan area Plaza dan hanya bersifat sementara. Seiring waktu, tempat ini justru tumbuh menjadi salah satu ikon musim dingin New York.

Letaknya yang dikelilingi bangunan ikonik dan patung Prometheus membuat pengalaman bermain skating terasa istimewa. Saat meluncur di atas es, pengunjung sebenarnya ikut menjadi bagian dari cerita kota yang terus berulang dari generasi ke generasi. Arena dan pohon pun saling melengkapi dalam satu tradisi yang sama.

4. Sentuhan seni art deco yang kaya makna

suasana Rockefeller Center di siang hari
suasana Rockefeller Center di siang hari (unsplash.com/Jess Sanchez)

Daya tarik Rockefeller Center tidak hanya datang dari pohon dan lampunya. Patung Prometheus serta detail seni art deco di sekeliling plaza menambah nilai budaya yang kuat. Smithsonian Magazine menjelaskan bahwa karya karya ini dirancang untuk mencerminkan semangat kemajuan dan optimisme pada masa pembangunannya.

Saat musim Natal tiba, cahaya pohon memantul ke relief dan patung, menciptakan suasana seperti galeri seni terbuka. Inilah yang membuat Rockefeller Center terasa seperti museum hidup. Setiap sudutnya punya cerita, sehingga kunjungan terasa lebih bermakna dan tidak sekadar visual.

5. Peresmian lampu yang jadi tontonan dunia

acara peresmian lampu yang mewah
acara peresmian lampu yang mewah (unsplash.com/Alex Haney)

Momen penyalaan lampu pohon Natal bukan acara biasa. Ini adalah pertunjukan besar yang disiarkan secara nasional dan melibatkan banyak pihak, mulai dari selebritas hingga tim produksi profesional. Situs resmi Rockefeller Center menyebut acara ini sebagai tradisi tahunan yang selalu dinanti jutaan penonton.

Berkat liputan media, perayaan ini tidak hanya dirasakan oleh pengunjung di lokasi, tetapi juga oleh penonton dari berbagai negara. Setiap detail panggung, pencahayaan, dan siaran membentuk citra New York sebagai kota yang hangat dan meriah saat Natal.

Rockefeller Center di musim Natal bukan hanya soal pohon yang megah. Di balik kilau lampu, tersimpan kisah keluarga, sejarah panjang kota, sentuhan seni, dan komitmen terhadap keberlanjutan. Semua elemen ini saling terhubung dan membuat pengalaman Natal di Rockefeller Center selalu terasa hidup dan istimewa setiap tahunnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us

Latest in Travel

See More

[QUIZ] Dari Karakter BoBoiBoy Favoritmu, Kunjungi Wisata Natal di Jakarta Ini!

25 Des 2025, 20:10 WIBTravel