5 Fakta Menarik Kota Jeddah, Gerbang Utama Menuju Kota Suci Makkah

Jeddah menjadi titik awal yang sangat penting bagi para peziarah menuju Makkah, pusat keagamaan utama dalam Islam. Dengan letaknya hanya 65 kilometer di sebelah timur Makkah, kota ini menjadi gerbang utama bagi mereka yang ingin memulai perjalanan suci mereka. Jeddah juga merupakan kota terbesar di Provinsi Makkah, kedua terbesar di Arab Saudi, dan menempati posisi kesepuluh terbesar di dunia Arab.

Melansir araburbanism, pada era 1950-an, ziarah ke Makkah menjadi sumber pendapatan penting bagi penduduk Jeddah dan negara Saudi yang semakin menegaskan peran penting kota ini sebagai gerbang bagi para peziarah. Hingga kini, Jeddah tetap menjadi gerbang utama bagi para peziarah Muslim yang memberikan layanan logistik, akomodasi, dan fasilitas penting bagi jutaan jemaah yang mengunjungi Makkah setiap tahun.

Ibnu Battuta menjelajahi Jeddah dalam perjalanannya keliling dunia. Setelah tiba di Makkah yang tidak tertera pada peta yang digunakan, Ibnu Battuta menyelesaikan perjalanan agamanya di sana. Selanjutnya, ia memutuskan untuk melanjutkan perjalanan panjangnya.

Dari Makkah, Ibnu Battuta melanjutkan perjalanan ke Jeddah dan dari sana pula ia memulai perjalanan laut menuju Yaman, melalui Laut Merah sebagai jalur utamanya. Kunjungannya ke Jeddah menjadi titik awal dari perjalanan yang membawanya menjelajahi berbagai negara.

Perjalanan panjangnya akhirnya membawanya kembali ke Makkah untuk melakukan ibadah haji lagi. Kunjungan Ibnu Battuta ke Jeddah menandai titik penting dalam perjalanan luasnya yang menggambarkan perjalanan menakjubkan dan pengalaman lintas budaya yang luar biasa.

Jeddah adalah tempat bagi Masjid Al Rahma yang dikenal sebagai masjid terapung yang indah. Masjid ini terletak di ujung utara pantai Jeddah dan menempati area seluas 2.400 meter persegi. Keunikan Masjid Al Rahma terletak pada posisinya yang berlabuh di tepi pantai berpasir, di mana jalan setapak berdinding rendah menghubungkannya langsung dengan Laut Merah.

Arsitektur Masjid Al Rahma menciptakan paduan yang memukau antara atap kubah berwarna biru laut dan menara putih mutiara, dengan tambahan 52 kubah luar yang mengangkat keindahannya. Di dalam masjid ini, suasana tidak kalah mengesankan dengan lampu gantung, kubah utama yang ditopang oleh delapan pilar kokoh, dan dekorasi klasik Andalusia yang memperkaya ruangannya.

Jeddah memiliki pelabuhan yang merupakan pelabuhan terbesar dan tersibuk kedua di Timur Tengah. Jeddah Islamic Port adalah pelabuhan terbesar dan kedua tersibuk di dunia Arab, setelah Pelabuhan Jebel Ali di Dubai, Uni Emirat Arab.

Pelabuhan Jeddah memegang peranan penting dalam ekonomi regional dan global berkat lokasinya yang strategis dan konektivitasnya dengan pasar utama di Afrika dan Timur Tengah. Sebagai pelabuhan tersibuk kedua di Timur Tengah, Pelabuhan Islam Jeddah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Saudi.

Jeddah memiliki distrik warisan UNESCO yang terkenal dengan nama Al-Balad. Al-Balad diresmikan sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2014. Melansir vision2030.gov.sa, distrik ini menjadi rumah bagi banyak pasar yang beragam dan memiliki lebih dari 600 bangunan bersejarah yang memperlihatkan arsitektur khas.

Al-Balad juga terkenal dengan berbagai arsitekturnya yang unik, seperti rumah-rumah menara dengan balkon kayu dan pondok-pondok berbenteng yang dikenal sebagai Ribats, yang dulu digunakan oleh pedagang dan peziarah. Distrik ini bukan hanya merupakan tempat bersejarah, tetapi juga pusat budaya dan seni yang bertujuan untuk menjadikannya sebagai destinasi wisata.

Dengan kombinasi antara sejarah yang kaya, perkembangan ekonomi yang pesat, keanekaragaman budaya, serta daya tarik pariwisata yang beragam, Jeddah menjadi destinasi yang menarik bagi siapa pun yang ingin merasakan pesona dan kekayaan Arab Saudi. Apakah kamu tertarik mengunjungi Jeddah?