5 Fakta Rikubetsu, Kota Terdingin di Jepang

Rikubetsu merupakan sebuah kota di Subprefektur Tokachi, Hokkaido. Letaknya jauh di antara pegunungan di ujung Dataran Tokachi pada ketinggian 207 di atas permukaan laut. Kamu membutuhkan waktu 3,5 jam berkendara dengan mobil dari Bandara New Chitose dan 4 jam dari Sapporo.

Gelar sebagai kota paling dingin di Jepang yang disematkan pada Rikubetsu tidak berdasarkan suhu terendah dalam satu kejadian. Seperti dilansir Asahi, daftar nasional berdasarkan suhu pagi terendah yang tercatat mulai bulan Januari hingga Februari. Rikubetsu menempati posisi pertama selama 5 tahun berturut-turut dan kali ke-13 mengklaim posisi teratas.

Suhu rata-rata di Kota Rikubetsu saat musim dingin mencapai -7,3 derajat Celsius. Suhu terendah yang tercatat menunjukkan angka hingga -24,6 derajat Celsius. Sedangkan suhu minimum harian mencapai -15,4 derajat Celsius.

Meski punya suhu yang jauh lebih dingin di Jepang ketika musim dingin, bukan berarti tidak ada aktivitas seru di luar ruangan. Masyarakat setempat justru menyelenggarakan Festival Shibare yang meriah. Rangkaian acaranya berupa uji ketahanan dingin, peserta akan menghabiskan malam di gubuk es, kembang api, dan berbagai atraksi yang menghibur.

Seluruh tempat di kota ini memang dingin. Tapi gak perlu khawatir, mereka akan menyalakan api untuk menghangatkan pengunjung. Hal ini didukung pula dengan layanan bus keliling gratis antara lokasi Festival Shibare dan Balai Kota Rikubetsu selama periode festival berlangsung.

Letak Rikubetsu yang terpencil memberikannya keuntungan tersendiri untuk pencinta langit malam. Alasannya, hampir tidak ada polusi cahaya yang menjadikannya salah satu tempat terbaik untuk stargazing. Langit musim dingin di kota ini relatif cerah dan penuh bintang saat malam hari.

Kamu bisa melihat ribuan bintang maupun Milky Way dengan mata telanjang. Jika musim dingin terlalu menusuk tulang, kamu dapat berkunjung saat musim panas. Suhunya lebih hangat, rata-rata sekitar 20 derajat Celsius ketika musim panas.

Bagi kamu yang tidak puas kalau stargazing dengan mata telanjang, bisa mengunjungi Museum Space Earth Science Rikubetsu. Observatorium umum ini terletak di hutan Rikubetsu. Di dalamnya terdapat teleskop terbesar di Jepang untuk melihat benda langit pada malam hari.

Saat cuaca cerah, kamu pun dapat mengamati bintang-bintang pada siang hari. Staf akan memberikan penjelasan tentang langit berbintang, generator aurora buatan, komputer untuk mempelajari ruang angkasa dan aurora, serta foto-foto benda langit. Hal menarik lainnya, kamu dapat melacak dan mengamati Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Khusus akhir pekan dan hari libur, ada pemutaran planetarium pada pukul 15.00, 17.00, dan 19.00.

Rikubetsu dan Lacombe, Kanada resmi menjadi kota kembar pada 1986. Wali Kota Rikubetsu, Sugita dan Wali Kota Lacombe, Charles Budd yang saat itu menjabat telah menandatangani perjanjian untuk menjadikan kedua komunitas tersebut sebagai kota kembar. Tujuannya untuk saling memahami dan bertukar budaya.

Pertukaran persahabatan, budaya, dan peluang bisnis potensial di antara kedua kota tersebut salah satunya dengan adanya pertukaran mahasiswa setiap tahun. Kerja sama kedua kota ini masih terjalin hingga saat ini, kerap kali kepala daerah yang baru diangkat pun melakukan kunjungan satu sama lain.

Seperti dilansir Lacombe Express, pada 22 Oktober 2023, Manabu Honda, Wali Kota Rikubetsu melakukan kunjungan ke Lacombe dan disambut oleh Marlene McQuesten, Presiden Lacombe & District Rikubetsu Friendship Society.

Kelima fakta di atas menunjukkan bahwa Rikubetsu sebagai kota terdingin di Jepang memiliki daya tarik tersendiri. Mulai dari keunikan alamnya, panorama yang memukau, dan kaya akan budaya. Apa kamu tertarik untuk mengunjunginya?