Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Jembatan Kuno di Eropa yang Masih Berdiri Kokoh Hingga Sekarang

potret Ponte di Rialto (instagram.com/bildcosmetic)

Meski telah dibangun ratusan tahun yang lalu, bangunan dari zaman kuno rupanya masih ada yang bisa bertahan dan berfungsi hingga saat ini. Kerennya lagi, bangunan-bangunan yang memiliki nilai sejarah tersebut masih bertahan dengan bentuk aslinya, tanpa mengalami banyak renovasi.

Salah satu bangunan tersebut adalah jembatan kuno, yang kini telah menjadi bagian dari wisata sejarah yang ada di Eropa. Berikut merupakan lima jembatan kuno di benua Eropa yang masih bertahan hingga sekarang.

1. Jembatan Arkadiko atau Mycenaean

potret Jembatan Mycenaean (instagram.com/effiechere)

Jembatan Arkadiko atau yang memiliki nama populer Jembatan Mycenaean di Yunani merupakan jembatan lengkung yang telah dibangun sejak Zaman Perunggu Yunani (sekitar 1300-1200 SM) yang masih digunakan hingga sekarang.

Jembatan ini dibangun sebagai penghubung antara kota-kota Tiryns dan Epidaurus pada zaman Mycenaean. Memiliki ukuran yang lebih lebar daripada jembatan biasanya, yaitu sekitar 2,5 meter, para sejarawan percaya bahwa jembatan ini dibangun lebih lebar karena dirancang agar bisa dilewati kereta tentara Yunani kuno.

Jembatan tersebut dibangun dari tumpukan batu-batu kapur yang tidak menggunakan lem atau perekat sama sekali. Menariknya, batu-batu tersebut tetap tersusun rapi dan tidak runtuh hingga sekarang.

2. Jembatan Ponte Sant'Angelo

potret Ponte Sant’Angelo (instagram.com/4.lessi.0)

Jembatan Ponte Sant'Angelo atau jika diartikan dalam bahasa Indonesia menjadi Jembatan Malaikat Kudus. Jembatan ini berada di Roma, Italia, yang dibangun oleh Kaisar Romawi Hadrian pada tahun 134 M, masyarakat biasanya menyebutnya Jembatan Aelian atau Pons Aelius yang berarti Jembatan Hadrian.

Pada tahun 1668, seniman patung bernama Lorenzo Bernini membuat 10 patung malaikat untuk menghiasi sisi jembatan. Setiap malaikat memegang simbol seperti duri atau cambuk, tentunya yang menggambarkan penyaliban Yesus. Bahkan setelah berabad-abad, baik jembatan maupun beberapa patung malaikat tersebut tetap berdiri kokoh.

3. Jembatan Ponte di Rialto

potret Ponte Di Rialto (instagram.com/sititaly)

Jembatan kayu yang lapuk memaksa warga Venesia di Italia membangun jembatan Rialto atau Ponte di Rialto dalam bahasa Italia, pada 1591. Antonio da Ponte didapuk sebagai perancang jembatan tersebut karena memenangkan sayembara dari para pesaingnya, yaitu Michelangelo dan Palladio.

Sayangnya, ketika sudah selesai dibangun, penduduk setempat sangat membenci jembatan karya Antonio da Ponte tersebut. Para warga berpendapat bahwa jembatan tersebut terkesan aneh dan terlihat tidak elok dipandang.

Meskipun dihujani kritikan, nyatanya jembatan itu tetap utuh hingga sekarang. Ponte di Rialto ini dibuat dengan melengkung setinggi 7 meter untuk memungkinkan perahu atau gondola melintas pada kanal yang tepat berada di bawahnya.

4. Jembatan Ponte Vecchio

potret Ponte Vecchio (instagram.com/tesori_italiani)

Jembatan Ponte Vecchio di Florence, Italia, telah dibangun sejak 1345. Ponte Vecchio bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia berarti "Jembatan Tua". Yang menarik dari jembatan ini adalah kios-kios yang berjejer di atas jembatan dan bangunan masih berfungsi hingga kini.

Jembatan Ponte Vecchio dahulunya merupakan tempat orang-orang berjualan ikan serta daging pada tahun 1400-an. Sehingga, kala itu sungai di bawah jembatan dikenal berbau busuk karena limbah yang dihasilkan.

Mengingat Florence menjadi tempat lahirnya Renaisans pada saat itu, Grand Duke Ferdinand I melarang pedagang dan penjual ikan serta daging di atas jembatan. Saat ini, kios-kios tersebut diisi pengrajin emas dan perak.

5. Jembatan Pons Fabricius

potret Pons Fabricius (instagram.com/gianlucadaveiro)

Bangsa Romawi terkenal dengan keahliannya dalam mendirikan bangunan yang bertahan lama. Dengan struktur bangunan yang baik, beberapa proyek penting yang dibangun selama era tersebut masih bertahan hingga kini. Termasuk jembatan Pons Fabricius di Roma, Italia, yang diprakarsai oleh Lucius Fabricius pada 62 SM.

Setelah bencana banjir pada tahun 23 SM, dua orang pemerintahan yang bernama Marcus Lollius dan Quintus Aemilius Lepidus ditunjuk untuk merenovasi jembatan tersebut pada 21 SM. Perbaikan itu berupa bentuk lengkungan kecil di bawah jembatan yang berfungsi untuk menghalau tekanan air yang terlalu kuat.

Memang mahakarya orang-orang zaman dulu patut untuk diapresiasi. Dengan menggunakan alat dan bahan seadanya, mereka bisa membuat sebuah bangunan yang kokoh dan tahan hingga ratusan tahun lamanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us