5 Kota Kecil Jepang yang Memiliki Daya Tarik Spektakuler, Kunjungi yuk!

Shirakawa-go adalah sebuah desa kecil yang dikenal luas sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO. Daya tarik utamanya adalah rumah-rumah tradisional bergaya gassho-zukuri, yang memiliki atap jerami curam dan dirancang untuk menahan salju tebal di musim dingin. Suasana di desa ini begitu tenteram, seolah membawa pengunjung ke masa lalu Jepang yang damai.

Dibandingkan dengan Tokyo yang merupakan kota metropolitan dengan lebih dari 37 juta jiwa dan hiruk pikuknya yang tiada habis, Shirakawa-go menawarkan pelarian yang menyegarkan bagi jiwa-jiwa yang mendambakan ketenangan. Di sini, setiap sudut desa menyimpan nuansa sejarah dan keaslian yang sulit ditemukan di kota besar.

Takayama atau yang sering disebut Hida-Takayama, terletak di wilayah pegunungan Prefektur Gifu dan merupakan kota kecil yang sarat akan budaya serta tradisi. Kota ini dikenal akan kawasan kota tuanya yang terpelihara dengan sangat baik, terutama di distrik Sanmachi Suji yang dipenuhi bangunan kayu klasik dan toko-toko lokal.

Daya tarik lainnya meliputi Takayama Jinya, bangunan kantor pemerintahan selama era feodal yang kini dijadikan museum, serta Hida Folk Village, sebuah museum terbuka yang menampilkan rumah-rumah tradisional dari wilayah tersebut. Festival Takayama yang diadakan setiap musim semi dan gugur juga menjadi daya tarik utama kota kecil ini.

Karuizawa adalah kota resor yang terletak di Prefektur Nagano dan dikenal akan pemandangan alam yang memanjakan mata. Kota ini memiliki atmosfer yang mewah namun tetap tenang. Daya tarik utama Karuizawa mencakup Kyu-Karuizawa Ginza, sebuah kawasan perbelanjaan bersejarah, serta Air Terjun Shiraito yang menenangkan.

Meskipun populasinya tidak sebanyak kota-kota lainnya, kota ini memiliki daya tarik yang khas. Jika dibandingkan dengan Tokyo yang menawarkan ragam hiburan, Karuizawa mungkin terasa lebih terbatas, namun justru dalam keterbatasan itulah terletak keistimewaannya. Karuizawa menjadi tempat yang pas untuk melarikan diri sejenak dari keramaian.

Magome dan Tsumago adalah dua kota kecil yang berada di Lembah Kiso dan dikenal sebagai kota pos zaman Edo yang terjaga dengan sangat baik. Keduanya terhubung oleh Jalur Magome-Tsumago, sebuah jalur pendakian sepanjang 8 kilometer yang membawa wisatawan melalui hutan lebat, pedesaan yang tenang, dan panorama alam yang indah.

Magome menampilkan kincir air tradisional dan museum sejarah yang menghidupkan kembali suasana masa lalu, sementara Tsumago mempertahankan arsitektur kayu dan atmosfer damai yang hampir bebas dari lalu lintas. Adanya kedai teh berusia 300 tahun menambah kesan historis dan memberikan tempat beristirahat bagi para pejalan.

Ine adalah kota kecil di utara Prefektur Kyoto yang begitu memesona dengan lebih dari 200 rumah perahu tradisional, atau funaya yang berjajar anggun di sepanjang Teluk Ine. Arsitektur unik ini memiliki garasi perahu di lantai dasar dan hunian di atasnya, menciptakan lanskap yang begitu khas dan dijuluki sebagai Venesia Jepang.

Keberadaan funaya yang telah ada selama berabad-abad menjadikan Ine sebagai situs budaya yang sangat dihormati. Pengunjung dapat menjelajahi keindahan desa ini dari atas kapal wisata untuk mendapatkan perspektif yang lebih dekat. Selain itu, penginapan tradisional dan restoran tepi laut memberikan pengalaman kuliner sekaligus budaya yang tak terlupakan.

Lima kawasan kecil di Jepang yang dibahas dalam artikel ini membuktikan bahwa pesona negara ini tidak hanya ditemukan di kota-kota besar. Justru di desa-desa dan kota kecil seperti Shirakawa-go, Takayama, Karuizawa, Magome & Tsumago, dan Ine, kita bisa menemukan sisi Jepang yang lebih autentik, damai, dan mendalam.