Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tempat Wisata Dekat Stasiun Purwosari, Syarat akan Budaya

Loji Gandrung, Solo (commons.wikimedia.org/Altair_Netraphim)
Loji Gandrung, Solo (commons.wikimedia.org/Altair_Netraphim)

Stasiun Purwosari termasuk stasiun di Solo yang banyak melayani kereta api jarak jauh melalui jalur selatan, kereta api lokal, commuter line, dan kereta bandara. Stasiun kereta api Tipe C ini berdekatan dengan perbatasan Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo. Meski tidak tepat di tengah kota, tapi sudah terintegrasi dengan Bus Trans Jateng dan Batik Solo Trans yang memudahkan mobilitasmu.

Stasiun yang terletak di Jalan Slamet Riyadi, Purwosari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta tersebut cukup strategis. Sebab, berdekatan dengan beberapa tempat wisata low budget. Mau tahu lebih lanjut? Berikut ini lima tempat wisata dekat Stasiun Purwosari yang bisa kamu kunjungi dalam satu hari.

1. Lokananta

Studio Lokananta, Lokananta Bloc, Solo (commons.wikimedia.org/Gittzramone)
Studio Lokananta, Lokananta Bloc, Solo (commons.wikimedia.org/Gittzramone)

Lokananta awalnya merupakan pabrik piringan hitam dan studio yang dibangun pada tahun 1956. Para musisi legendaris Indonesia pernah melakukan rekaman di studio tersebut, seperti Bing Slamet dan Waldjinah. Tidak hanya itu, berbagai pertunjukan seperti srimulat dan wayang pun pernah direkam di sini.

Perjalanannya tidak mudah, industri piringan hitam dan kaset di Indonesia mengalami penurunan. Demikian pula dengan Lokananta yang kemudian harus gulung tikar. Kini, Lokananta berfungsi sebagai museum yang memamerkan koleksi piringan hitam, kaset, dan alat rekaman.

Selain sebagai museum, Lokananta pun menjadi tempat nongkrong kawula muda. Terdapat banyak tenant, mulai dari kuliner, suvenir, hingga toko bunga. Makin meriah ketika ada event yang digelar pada waktu tertentu.

Lokasi: Jalan A. Yani Nomor 379 A, Kerten, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Jam operasional:

  • Galeri Lokananta: setiap hari pukul 10.00–20.00 WIB.

  • Kawasan Lokananta: setiap hari pukul 08.00–22.00 WIB.

Harga tiket masuk:

  • Wisatawan lokal dengan maupun tanpa pemandu: Rp25.000.

  • Wisatawan mancanegara, tanpa pemandu: Rp50.000.

  • Wisatawan mancanegara, dengan pemandu: Rp70.000.

2. Taman Sriwedari

Taman Sirwedari, Solo (commons.wikimedia.org/Notloop)
Taman Sirwedari, Solo (commons.wikimedia.org/Notloop)

Tempat wisata selanjutnya adalah Taman Sriwedari yang bersebelahan dengan Stadion Sriwedari. Taman ini sudah menjadi bagian dari masyarakat Solo sejak zaman kolonial Belanda. Dibangun pada awal abad ke-20, masa pemerintahan Pakubuwono X sebagai tempat hiburan keluarga kerajaan maupun rakyat yang ingin menikmati pertunjukan seni.

Fungsi taman tersebut masih sama hingga saat ini, karena menjadi tempat pertunjukan wayang orang. Biasanya berlangsung pada malam hari, kamu bisa melihat jadwal pertunjukan. Jika ingin menontonnya, kamu perlu melakukan pemesanan tiket melalui media sosial resmi atau datang langsung ke lokasi.

Saat siang hari, kamu bisa memberi makan rusa yang berada di taman. Cukup dengan membeli pakan seharga Rp5 ribu. Tidak hanya itu, ada juga angsa, kalkun, dan burung merpati.

Lokasi: Jalan Slamet Riyadi Nomor 275, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Jam operasional: setiap hari, 24 jam.

Harga tiket masuk: gratis.

3. Museum Keris Nusantara

Museum Keris Nusantara, Solo (commons.wikimedia.org/Maulana.AN)
Museum Keris Nusantara, Solo (commons.wikimedia.org/Maulana.AN)

Tidak jauh dari Taman Sriwedari, kamu bisa mampir dulu ke Museum Keris Nusantara. Museum tersebut diresmikan pada tahun 2017 dan menjadi langkah selanjutnya, setelah keris Indonesia diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Saat berkunjung ke sini, kamu dapat menjumpai ratusan jenis keris yang menjadi koleksinya.

Museum Keris Nusantara dibagi menjadi tiga bagian, yaitu Lantai Wedharing Wacana, Purwaning Wacana, dan Cipta Adiluhung. Lantai Wedharing Wacana memamerkan gambar senjata tradisional dari berbagai penjuru. Di sini kamu juga bisa menyaksikan video proses pembuatan keris di ruang audio visual.

Lantai Purwaning Wacana akan mengantarkanmu mengenal perabot keris dan perkembangannya. Dilengkapi pula dengan perpustakaan yang menyimpan naskah maupun buku catatan sejarah. Sementara Lantai Cipta Adiluhung menunjukkan proses pembuatan, cara membuka yang benar, dan penggunaan keris dalam busana Jawa.

Lokasi: Jalan Bhayangkara Nomor 2, Sriwedari, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Jam operasional: Selasa–Minggu pukul 08.00–16.00 WIB.

Harga tiket masuk: Rp10.000.

4. Kampung Batik Laweyan

Kampung Batik Laweyan, Solo (commons.wikimedia.org/Herusutimbul)
Kampung Batik Laweyan, Solo (commons.wikimedia.org/Herusutimbul)

Saat berkunjung ke Solo kamu akan menjumpai beberapa kampung batik, salah satunya Kampung Batik Laweyan. Sesuai dengan namanya, kampung ini menjadi sentra pembuatan batik. Kamu bisa mengunjungi gerai batik yang menyediakan produk turunan batik hingga menawarkan pengalaman untuk belajar membatik.

Tidak sebatas menyajikan batik, kampung tematik ini juga memiliki tiga cagar budaya yang bisa kamu kunjungi. Pertama, ada Masjid Laweyan yang dibangun sekitar tahun 1546 dan Makam Kyai Ageng Henis. Kedua, Langgar Merdeka yang awalnya merupakan bangunan miliki orang China untuk berjualan candu (ganja). Ketiga, Ndalem Tjokrosoemartan, rumah bergaya kolonial yang merupakan situs Batik Tjokrosoemarto, salah satu perintis dan eksportir di Indonesia.

Lokasi: Jalan dr. Rajiman 521, Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Jam operasional: setiap hari, 24 jam.

Harga tiket masuk: gratis.

5. Loji Gandrung

Loji Gandrung, Solo (commons.wikimedia.org/Altair_Netraphim)
Loji Gandrung, Solo (commons.wikimedia.org/Altair_Netraphim)

Satu lagi tempat wisata dekat Stasiun Purwosari, yaitu Loji Gandrung. Tempat ini berupa bangunan bersejarah dengan arsitektur Eropa dan Jawa. Dulunya bangunan ini merupakan rumah pengusaha gula berkebangsaan Belanda, namanya Johannes Agustinus Dezentje yang menikah dengan anggota keluarga Keraton Kasunanan.

Pada halaman depan area loji tersebut berdiri patung Jenderal Gatot Subroto. Konon, beliau pernah menggunakan Loji Gandrung untuk menyusun strategi militer saat Agresi Militer II Belanda. Saat itu, Jenderal Gatot Subroto menjabat sebagai Gubernur Militer wilayah Surakarta dan sekitarnya.

Saat ini Loji Gandrung menjadi rumah dinas Wali Kota Surakarta yang terbuka untuk masyarakat umum. Kamu boleh mengunjunginya untuk sekadar berswafoto hingga menggunakan pendopo maupun ruangannya untuk berbagai acara. Tempat ini bisa sangat ramai saat bertepatan dengan car free day di Jalan Slamet Riyadi pada akhir pekan.

Lokasi: Jalan Slamet Riyadi, Penumping, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Jam operasional: Senin–Jumat pukul 08.00–16.00 WIB.

Harga tiket masuk: gratis.

Kelima tempat wisata dekat Stasiun Purwosari tersebut lekat dengan sejarah dan budaya Kota Solo. Setiap tempat menawarkan pengalaman dan sejarah yang berbeda. Mana nih yang mau kamu kunjungi?

 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febrianti Diah Kusumaningrum
EditorFebrianti Diah Kusumaningrum
Follow Us