5 Tempat Wisata Religi di Kutai Kartanegara yang Wajib Didatangi

Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi pusat perhatian sejak berdirinya Ibu Kota Nusantara (IKN), yang letaknya di antara Kukar dan Penajam Paser Utara. Jauh sebelum era modern, Kukar menjadi kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Di balik sejarah panjangnya, kabupaten beribu kota di Tenggarong ini terus mengembangkan potensi pariwisatanya.
Bukan sekadar wisata buatan yang menarik untuk keluarga, tapi juga wisata religi untuk kebutuhan rohani. Ingin menambah keimanan dengan berwisata religi di Kukar? Berikut ini lima wisata religi untuk berbagai agama yang dapat kamu kunjungi.
1. Makam Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura

Saat berkunjung ke Kompleks Museum Mulawarman, maka kamu akan menjumpai Makam Kesultanan Kukar. Berlokasi di Jalan Diponegoro Nomor 26, Panji, Kecamatan Tenggarong, Kabupaten Kukar.
Dilansir Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kompleks makam tersebut menjadi persemayaman lebih dari 140 anggota keluarga Kesultanan Kartanegara. Mulai dari Sultan Muhammad Idris yang tutup usia pada 1208 H hingga Sultan Parikesit. Namun, beberapa keluarga dimakamkan terpisah, seperti Sultan Muhammad Alimuddin di perbukitan Kampung Melayu Tenggarong dan Awang Lor di Kelurahan Sukarame.
Kompleks makam tersebut cukup ramai peziarah dari berbagai kota setiap tahunnya. Terutama, saat mendekati hari jadi Tenggarong setiap 28 September. Perlu kamu tahu, bahwa Tenggarong didirikan pada tanggal tersebut tahun 1782 pada masa Sultan Kukar ke-15, Aji Muhammad Muslihuddin atau Sultan Aji Imbut.
2. Makam Habib Tunggang

Habib Hasyim bin Yahya yang lebih akrab disebut Habib Tunggang Parangan merupakan salah satu tokoh penyebar agama Islam di Kukar. Ia berasal dari Hadramaut, Yaman, berhasil memengaruhi Raja Aji Mahkota, Raja Kukar ke-6 untuk memeluk Islam. Raja Kukar pertama yang memeluk Islam itu, lantas mengubah nama kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.
Misi dakwah Habib Tunggang terus berlanjut setelah meninggalnya Raja Aji Mahkota. Ia bersama Sultan Aji Dilanggar berhasil mengislamkan masyarakat Kutai pada saat itu. Selain itu, juga telah menaklukkan kerajaan Hindu Martapura.
Konon, Habib Tunggang tutup usia pada 1605 dan dimakamkan di Desa Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kukar. Makam tersebut kini ramai menjadi tempat ziarah, terutama saat hari besar Islam dan peringatan haulnya. Kompleks makam ini semakin dikembangkan sebagai wisata religi pada akhir 2023 lalu, berupa adanya perluasan area parkir, penambahan fasilitas, dan masjid.
3. Kompleks Pemakaman Kelambu Kuning

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa Sultan Aji Muhammad Alimuddin dimakamkan terpisah dengan keluarga bangsawan lainnya. Jika ingin berziarah, kamu bisa menuju Kompleks Pemakaman Kelambu Kuning di Jalan Aji Muhammad Alimuddin, Melayu, Kecamatan Tenggarong. Di sini juga terdapat makam Pangeran Noto Igomo beserta istrinya, Aji Raden Leminingpuri.
Wisata religi ini telah ditetapkan sebagai cagar budaya pada 2013 silam. Peziarah pun bertambah setiap tahunnya, terutama saat hari besar Islam, seperti Maulid Nabi dan haul. Tempat ini sudah dilengkapi ruang khusus untuk istirahat para peziarah dan dekat pemakaman umum.
4. Gua Maria Bukit Rahmat

Gak cuma wisata religi Islam, Kukar juga punya wisata religi untuk umat Kristiani, Gua Maria Bukit Rahmat. Terletak di Dusun Putak, Desa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kukar. Tempat ini diresmikan dan dilakukan pemberkatan pada 2018 silam.
Gua Maria Bukit Rahmat menjadi salah satu atraksi di Kampung Wisata Putak. Pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas kerohanian, perenungan, hingga bermain game bersama kelompok. Selain menyediakan tempat berdoa, dilengkapi pula gedung serbaguna yang dapat digunakan untuk berbagai acara, termasuk untuk masyarakat umum.
5. Situs Lesong Batu, Muara Kaman

Kutai Kartanegara merupakan pusat kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Lesong Batu menjadi salah satu peninggalan Kerajaan Kutai Hindu yang dapat dilihat saat ini. Setelah mengalami relokasi berkali-kali, situs Lesong Batu kini terletak di Desa Muara Kaman Ulu, Kecamatan Muara Kaman, Kukar.
Lesong Batu tersebut merupakan prasasti peninggalan Kerajaan Kutai Hindu pada masa Raja Mulawarman Nala Dewa. Sejumlah upacara dan persembahan tercatat di atas batu tersebut. Selain itu, keberadaannya pun disakralkan dan menjadi salah satu tempat pemujaan bagi umat Hindu.
Wisata religi di Kukar perlahan mulai dikembangkan dan dilengkapi. Tidak hanya untuk umat Islam, Kristiani, maupun Hindu. Baru-baru ini juga tengah dibangun Vihara Buddhayana Buddhist Center Tenggarong yang akan menjadi vihara pertama di Kukar.