Apa Itu Kota Al Ula dalam Al-Qur'an? Berikut Faktanya!

- Al Ula, destinasi viral di Arab Saudi dan dunia
- Kota kecil dengan sejarah panjang dan padat penduduk
- Al Ula kaya akan peninggalan sejarah, keajaiban alam, dan destinasi wisata mewah
Al Ula menjadi salah satu destinasi yang cukup viral saat ini, bukan hanya di Arab Saudi-nya sendiri tapi juga di banyak negara dunia. Di Indonesia, sudah banyak artis yang menyempatkan diri untuk liburan di kota ini. Kebanyakan melakukannya setelah menyelesaikan ibadah umrah.
Al Ula merupakan sebuah kota kecil yang berada di barat laut Arab Saudi. Membahas soal Al Ula, ada alasan kenapa kota ini viral di media sosial, terutama di kalangan umat Muslim. Pasalnya, kota ini punya sejarah yang cukup erat dengan salah satu nabi dalam agama Islam.
Lantas, apa itu Kota Al Ula dalam Al-Qur'an? Berikut ini faktanya!
1. Al Ula merupakan bagian dari Provinsi Al Madinah Al Munawwarah

Jika berada di Riyadh, kamu perlu menempuh perjalanan selama 1,5 jam dengan pesawat untuk bisa sampai ke Al Ula. Namun, jika kamu sudah di Madinah, maka perjalanan menuju Al Ula hanya memakan waktu sekitar 3—5 jam dengan menggunakan mobil. Secara administratif, Al Ulah merupakan bagian dari Provinsi Madinah Al Munawwarah.
Lokasi Al Ula memang ada di daerah padang pasir, tetapi jangan membayangkan Al Ula sebagai wilayah kosong tanpa kehidupan, ya! Pasalnya, dengan luas hanya 22.561 kilometer persegi, kota ini nyatanya cukup padat. Pada 2024 saja, penduduk di kota ini mencapai 35.886 jiwa. Ditambah kunjungan turis, membuat kota ini jadi semakin ramai.
2. Kota kecil ini punya sejarah yang panjang

Al Ula boleh jadi gak sepopuler Madinah atau Mekkah, tetapi soal sejarah, kota kecil ini juga punya sejarah yang cukup panjang. Faktanya Al Ula sudah dihuni sejak Zaman Perunggu, sekitar 7.000 tahun lalu. Lukisan-lukisan prasejarah di baru-baru Jabal Ikmah menjadi saksi bisu peradaban di tempat ini.
Berbagai suku pernah mendiami tempat ini. Mulai dari Dadanites, Lihganites, Tsamud, hingga orang-orang Nabatean yang membawa Al Ula pada masa kejayaannya. Di era ini, Al Ula menjadi kota terpenting bagi Kerajaan Nabatean setelah Petra di Yordania. Mengingat lokasinya yang strategis, mereka menjadikan Al Ula sebagai jalur perdagangan rempah.
3. Nabatean meninggalkan banyak warisan di Al Ula

Orang-orang Nabatean dan penduduknya terdahulu memang sudah lama meninggalkan Al Ula. Namun, mereka gak pergi tanpa meninggalkan jejak apa pun. Mulai dari prasasti, kuil tempat beribadah, hingga makam-makam kuno. Kamu bisa menemukan semua ini di Al Ula, dan Hegra yang berlokasi 20—30 kilometer dari pusat kota.
Salah satu yang paling spektakuler adalah makam raksasa Lihyan Bin Kuza, seorang raja dari Kerajaan Lihyan yang memiliki bangunan makam setinggi 21 meter. Gak hanya peninggalan orang-orang zaman dulu, kamu juga bisa menemukan banyak keajaiban alam. Termasuk Elephant Rock (Jabal al-Fil), batu berbentuk gajah setinggi 52 meter.
4. Gak hanya sejarah, Al Ula juga jadi lokasi yang sempurna untuk stargazing

Berbeda dengan Riyadh, Jeddah, atau bahkan Makkah yang punya gedung-gedung tinggi, Al Ula gak memiliki itu semua. Di sini, kamu bisa melihat hamparan langit tanpa batas. Datanglah ke Al Gharam El, karena kamu bisa berkemah dan merasakan bagaimana kehidupan suku-suku Badui Arab di masa lalu.
Mengingat lokasi kemah ini didirikan di gurun pasir yang jauh dari keramaian kota, polusi cahaya sangat minim di sini. Kamu bisa dengan mudah menyaksikan ribuan bintang penghuni galaksi Bimasakti dan parade rasi bintang sepanjang malam.
5. Bangunan kaca terbesar di dunia ada di Al Ula

Gak melulu soal sejarah, Pemerintah Arab Saudi juga bertekad mengubah Al Ula jadi destinasi wisata mewah. Di pusat kota, kamu bisa dengan mudah menemukan pameran seni karya seniman lokal setiap bulannya. Salah satu yang paling spektakuler adalah Maraya. Dalam Bahasa Arab, Maraya berarti cermin.
Nyatanya, Maraya merupakan bangunan cermin terbesar di dunia yang berfungsi sebagai aula konser. Sejumlah musisi besar, seperti Andrea Bocelli dan John Legend, pernah mengadakan pertunjukan di sini. Mengingat bagian luar bangunannya dilapisi cermin, membuat Maraya memantulkan pemandangan di gurun dan memberikan ilusi seolah bangunan ini menghilang.
6. Al Ula gak betul-betul disebutkan dalam Al-Qur'an

Al-Qur'an banyak menceritakan kisah-kisah umat terdahulu, termasuk kisah umat Nabi Saleh AS, kaum Tsamud. Dalam Al-Qur'an disebutkan bahwa kaum Tsamud memahat batu dan gunung-gunung untuk dijadikan tempat tinggal. Mereka juga menyembah berhala dan mengingkari seruan Nabi Saleh AS untuk menyembah Allah SWT. Atas perbuatannya itu, mereka diazab dengan gempa bumi yang dahsyat hungga menghancurkan peradabannya.
Al-Qur'an sendiri sebetulnya gak secara spesifik menyebutkan Al Ula sebagai lokasi tempat tinggal kaum Tsamud. Namun, dalam salah satu hadits-nya, Rasulullah SAW menghindari sebuah tempat yang berlokasi gak jauh dari Madinah. Sebetulnya tempat yang dimaksud bukanlah Al Ula, melainkan Hegra yang berjarak sekitar 20—30 kilometer dari Kota Al Ula. Di masa lalu, orang Arab Saudi kerap menyebut Hegra dengan sebutan Mada’in Salih yang berarti kotanya Nabi Saleh AS.
Baik Al Ula maupun Hegra saat ini memang dibuka untuk kunjungan wisatawan. Apakah kamu tertarik untuk berwisata ke Al Ula?