Kalau kamu lagi cari gunung di Jawa Timur yang suasananya tenang tapi tetap menantang, Gunung Butak bisa jadi pilihan menarik.
Gunung yang terletak di perbatasan Kota Batu dan Blitar ini punya panorama super cantik, mulai dari padang rumput luas, hutan pinus, sampai sunrise yang memesona di puncaknya. Tapi muncul satu pertanyaan penting: apakah Gunung Butak cocok untuk pendaki pemula?
Yuk, simak ulasan berikut agar kamu tahu seberapa siap kamu menaklukkan Gunung Butak!
Gunung Buthak punya ketinggian sekitar 2.868 meter di atas permukaan laut (mdpl). Jalur paling populer adalah via Panderman (Kota Batu) dan via Sirah Kencong (Blitar). Jalur ini memang lumayan panjang, sekitar 10–12 jam perjalanan menuju puncak kalau kamu jalan santai.
Tapi kabar baiknya, medan Buthak gak terlalu ekstrem. Jalannya relatif landai di beberapa bagian, meski tetap ada tanjakan yang cukup bikin napas ngos-ngosan. Buat pemula, asal punya stamina cukup dan istirahat di waktu yang pas, perjalanan ini bisa dilakukan dengan aman.
Salah satu alasan kenapa Butak digemari banyak pendaki adalah pemandangannya yang gak ngebosenin. Kamu bakal melewati hutan pinus, padang sabana, dan area terbuka dengan latar belakang Gunung Kawi yang megah.
Banyak pendaki bilang, pemandangan indah ini bisa jadi “penyemangat alami” buat kamu yang baru pertama kali naik gunung. Setiap lelah, tinggal tengok sekeliling, langsung semangat lagi!
Buat kamu yang belum siap ngejar puncak, tenang aja. Sabana Gunung Buthak punya area luas dan nyaman untuk camping. Lokasinya sekitar satu jam sebelum puncak, dan dari sini kamu sudah bisa menikmati sunrise serta panorama Gunung Arjuno dan Semeru di kejauhan.
Banyak pendaki pemula lebih memilih camping di sabana ini ketimbang memaksa naik sampai puncak. Selain aman, tempatnya juga fotogenik banget buat kamu yang suka foto-foto.
Meski medannya gak seberat gunung-gunung tinggi lain, Buthak tetap punya tantangan: cuaca dingin. Suhu malam bisa turun hingga di bawah 10 derajat Celsius, terutama kalau kamu camping di sabana. Jadi, penting banget buat bawa perlengkapan yang lengkap: jaket tebal, sarung tangan, sleeping bag, dan jas hujan. Jangan sampai remehkan cuaca gunung hanya karena medannya terlihat ringan.
Salah satu hal yang sering bikin kaget pendaki pemula adalah minimnya sumber air di jalur Gunung Buthak. Biasanya sumber air cuma ada di pos awal atau sekitar pos 2, jadi kamu harus pintar-pintar mengatur konsumsi air.
Tipsnya, bawa minimal 2 liter air per orang dan siapkan botol tambahan kalau kamu berencana bermalam. Meski terdengar sepele, kehabisan air bisa bikin pendakian jadi jauh lebih berat.
Kesimpulannya, Gunung Buthak cocok buat pemula asal kamu gak asal naik. Jalurnya aman, pemandangannya indah, dan atmosfernya tenang banget. Tapi ingat, panjangnya jalur dan dinginnya cuaca tetap menuntut kesiapan fisik serta mental.
Kamu bisa mulai dengan latihan fisik ringan seperti jogging atau hiking pendek beberapa minggu sebelum berangkat. Dengan persiapan yang baik, Gunung Buthak bisa jadi pengalaman pertama yang berkesan banget di dunia pendakian.
Gunung Buthak memang bukan gunung paling mudah, tapi juga bukan yang paling sulit. Ia ada di tengah-tengah, cukup menantang buat belajar, tapi masih ramah untuk pemula. Kalau kamu ingin merasakan sensasi mendaki tanpa harus ekstrem, Buthak bisa jadi “teman pertama” yang sempurna.
Jadi, apakah Gunung Buthak cocok untuk pemula? Jawabannya: iya, asal kamu siap dan gak menyepelekan gunung. Siapkan fisik, perlengkapan, dan semangatmu, puncak Buthak siap menyambutmu dengan keindahan yang gak bakal kamu lupakan.