Kenapa Naik Gunung Everest Mahal?

Gunung Everest merupakan puncak tertinggi di dunia dengan ketinggian 8.848 meter. Gunung ini menjadi impian banyak pendaki karena menawarkan pemandangan spektakuler, tantangan ekstrem, dan pengalaman mendaki tak tertandingi.
Namun untuk mewujudkan mimpi mendaki Gunung Everest, dibutuhkan biaya sangat besar, mulai dari $30.000 hingga $100.000 (sekitar Rp450 juta hingga Rp1,5 miliar). Apa saja faktor yang membuat pendakian Gunung Everest begitu mahal? Berikut ini penjelasannya.
1. Biaya izin pendakian mahal

Pendakian Gunung Everest membutuhkan izin resmi dari pemerintah Nepal. Di tahun 2025 ini, pemerintah Nepal menaikkan harga izin yang semula $11.000 (Rp178 juta) menjadi $15.000 (Rp244 juta).
Dana izin ini akan digunakan untuk melestarikan ekosistem Gunung Everest yang rentan akan pencemaran lingkungan. Selain itu, pemerintah mempekerjakan staf untuk memonitor aktivitas pendakian dan memastikan aturan dipatuhi.
2. Pendaki membutuhkan peralatan khusus

Pendakian di Gunung Everest memerlukan peralatan khusus karena kondisi ekstrem di gunung tersebut, seperti suhu yang sangat dingin, angin kencang, dan medan yang berbahaya. Beberapa perlengkapan wajib dibawa, meliputi jaket down tahan suhu ekstrem, sleeping bag berkualitas tinggi, crampon, dan kapak es.
Di ketinggian di atas 8.000 meter, udara sangat tipis sehingga pendaki memerlukan tabung oksigen untuk bertahan hidup. Setiap tabung dihargai sekitar $500-$1.000 (Rp8 juta-Rp16 juta) dan pendaki biasanya membutuhkan beberapa tabung selama perjalanan untuk memastikan suplai oksigen terpenuhi.
3. Wajib memakai jasa sherpa selama pendakian

Sherpa merupakan penduduk lokal yang memiliki keahlian dan mempunyai daya tahan tinggi, sehingga peran mereka penting dalam pendakian Gunung Everest. Dengan pengetahuan mendalam tentang Gunung Everest, sherpa akan membantu pendaki melewati medan yang berbahaya dan menangani situasi darurat selama perjalanan.
Mereka juga membawa perlengkapan berat, seperti tenda, makanan, dan tabung oksigen, mulai dari base camp hingga kamp pendakian yang lebih tinggi. Gaji seorang sherpa untuk setiap pendakian bisa mencapai $5.000-$10.000 (Rp80 juta-Rp161 juta). Tetapi jika pendaki menggunakan jasa pemandu internasional, biayanya jauh lebih mahal lagi.
4. Biaya asuransi dan latihan sebelum mendaki

Asuransi menjadi hal penting untuk mempersiapkan perjalanan ke Gunung Everest. Saat memilih asuransi, penting untuk memastikan bahwa perlindungan harus mencakup kecelakaan di ketinggian, evakuasi udara di atas 5.000 meter, dan penyelamatan menggunakan helikopter di ketinggian ekstrem.
Selain asuransi, pendaki biasanya membutuhkan waktu lama untuk berlatih, termasuk mendaki gunung yang lebih rendah untuk beradaptasi dengan ketinggian dan meningkatkan kebugaran fisik. Durasi pelatihan dapat disesuaikan dengan kebutuhan pendakian dan setiap sesi latihan memiliki biaya tersendiri.
5. Biaya transportasi

Transportasi menuju base camp Gunung Everest cukup rumit dan mahal. Pendaki biasanya terbang ke Kathmandu, Nepal, sebelum melanjutkan perjalanan ke Lukla menggunakan pesawat kecil.
Dari Lukla, pendaki harus melakukan trekking selama beberapa hari untuk mencapai base camp. Kalau ingin mempersingkat waktu, bisa menggunakan jasa helikopter.
Pengangkutan barang berat biasanya dilakukan oleh porter lokal atau helikopter yang membutuhkan biaya tinggi. Selama perjalanan menuju base camp, pendaki menginap di Tea House dengan harga akomodasi dan makanan yang mahal, karena berada di daerah terpencil.
Mendaki Gunung Everest tidak hanya menguji fisik dan mental, tetapi juga membutuhkan finansial besar. Bagi banyak orang, meskipun mahal, pengalaman mendaki gunung ini tetap menjadi impian yang tak ternilai harganya.