7 Wisata Candi di Magelang selain Candi Borobudur

Candi Pawon merupakan salah satu candi yang populer di kalangan wisatawan setelah Candi Borobudur. Berjarak sekitar 1,75 km dari Candi Borobudur, konon candi ini menjadi pintu gerbang dari Candi Borobudur dan menjadi tempat untuk membersihkan badan serta pikiran dari batin yang kotor.

Candi Pawon diperkirakan dibangun pada abad 8-9 Masehi. Bangunan ini juga menjadi tempat penyimpanan abu jenazah Raja Indra, ayah Raja Samarrattungga dari Dinasti Syailendra. 

Sama halnya dengan Candi Pawon, Candi Mendut juga menjadi candi yang cukup populer di kalangan wisatawan. Konon usia candi ini diperkirakan lebih tua daripada Candi Borobudur. Candi Mendut dibangun pada 824 Masehi, hal ini sesuai dengan yang disebutkan dalam prasasti Karang Tengah.

Candi Mendut berukuran 10 x 10 meter dengan tinggi sekitar 13,3 meter tersebut memiliki sejumlah relief yang mengandung ajaran Budha. Relief seperti angsa dan kura-kura serta brahmana dan kepiting dapat kalian temukan di bangunan candi ini.

Candi Selogriyo merupakan salah satu candi di Magelang yang punya pemandangan indah. Lokasinya yang berada di tengah hutan membuat kalian bisa menikmati alam perbukitan dan persawahan yang mampu memanjakan mata.

Saat berkunjung ke candi ini, jangan lupa berswafoto untuk mengabadikan lingkungan sekitarnya yang menawan, ya!

Daerah Muntilan, Magelang ternyata juga memiliki candi megah bernama Candi Ngawen. Candi Buddha ini rupanya menjadi peninggalan abad ke-9 sampai 10 Masehi. Di kawasan Candi Ngawen, kalian bisa melihat gagahnya 5 candi yang berderet dengan 4 buah patung singa mengelilingi sudut candi ke 2 dan 4.

Suasana candi ini juga cukup sejuk karena dikelilingi persawahan penduduk.

Candi Asu Sengi merupakan candi Hindu yang terletak di Desa Sengi, Magelang. Di balik penamaannya yang unik, terdapat cerita yang menjadi asal usul penamaannya tersebut. Konon penamaannya tersebut berasal dari masyarakat setempat yang menemukan adanya arca lembu nandi rusak yang bentuknya mirip dengan hewan anjing.

Ada juga yang berpendapat, nama Candi Asu diambil dari kata ngaso atau istirahat. Candi yang diperkirakan dibangun pada abad ke-9 Masehi tersebut dahulunya digunakan sebagai tempat pemujaan.

Candi Lumbung Sengi merupakan candi peninggalan Hindu dari Kerajaan Mataram Kuno. Candi ini berjarak sekitar 300 meter dari Candi Asu Sengi dan termasuk ke dalam kompleks Candi Sengi. Penamaan lumbung tersebut dikarenakan bentuk candinya yang mirip dengan lumbung padi.

Adapun bentuk relief yang berada di Candi Lumbung ini juga cukup beragam dan unik, misalnya relief ghana, burung kinara-kinari, dan sebagainya. Saat berkunjung ke sini, jangan lupa mengabadikan foto, ya!

Suka dengan pemandian air hangat? Cobalah untuk mampir ke Candi Umbul di Magelang. Selain menyajikan bangunan candi sebagai situs peninggalan Dinasti Syailendra, candi ini juga menawarkan pemandian air hangat yang bersumber dari umbul.

Konon, situs pemandian air hangat tersebut dahulunya digunakan sebagai tempat berendam bagi keluarga raja. Candi Umbul dapat menjadi destinasi wisata yang cocok untuk melepas penat.

Saat berkunjung ke Magelang, tak hanya Candi Borobudur saja yang wajib kalian kunjungi karena deretan candi di Magelang lain yang juga tak kalah eksotisnya. Jadi, candi mana yang mau kalian kunjungi lebih dulu?